Kebidanan (S2)

Permanent URI for this collection

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 20 of 40
  • Item
    PERBEDAAN PENGARUH STRATEGI KONSELING BERIMBANG KELUARGA BERENCANA DENGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP PERILAKU DAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG PASCA PERSALINAN DI PUSKES
    (2023-02-15) HERTATI JUNITA MANALU; Setyorini Irianti; Hadi Susiarno
    Latar belakang: Keberhasilan pelayanan Keluarga Berencana di Indonesia mengalami stagnasi disebabkan belum optimalnya konseling KB yang berpusat pada klien. BKKBN telah mengembangkan strategi konseling KB untuk meningkatkan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pasca Persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh Strategi Konseling Berimbang Keluarga Berencana dengan Alat Bantu Pengambilan Keputusan terhadap pengetahuan, sikap dan penggunaan MKJP Pasca Persalinan. Metode: Penelitian ini dilakukan pada bulan September-November 2022. Kami melakukan penelitian analitik dengan desain quasi experiment. Kelompok perlakuan diberikan konseling SKB-KB dan kelompok pembanding diberikan konseling ABPK. Sebanyak tujuh puluh dua responden dibagi dalam dua kelompok yang dihitung dengan rumus Lameshow, untuk proporsi dipilih dengan simple random sampling untuk menilai perubahan pengetahuan, sikap dan penggunaan MKJP Pasca Persalinan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan uji statistk Wilcoxon, Mann-Whitney dan uji Mc.Nemar. Hasil: Uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor pengetahuan dan sikap kedua kelompok sebelum dan setelah konseling diberikan (p<0,05). Namun, uji Mann-Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan peningkatan pengetahuan pada kelompok SKB-KB dan ABPK (p=0,178). Terdapat perbedaan peningkatan sikap yaitu peningkatan skor sikap kelompok SKB-KB lebih tinggi dibanding peningkatan skor sikap ABPK (p=0,014). Analisis Mc.Nemar menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh konseling ABPK terhadap penggunaan MKJP (p=0,63), dan ada pengaruh konseling SKB-KB terhadap penggunaan MKJP (p=0,002). Simpulan: Terdapat peningkatan yang signifikan pada pengetahuan responden dengan konseling SKB-KB dan ABPK dan tidak ada perbedaan pengaruh antara kedua metode konseling. Terdapat perbedaan perubahan peningkatan sikap dan penggunaan MKJP Pasca Persalinan pada konseling SKB-KB dan ABPK sehingga pemberian konseling SKB-KB lebih efektif dibanding konseling ABPK dalam peningkatan sikap dan penggunaan MKJP Pasca Persalinan. Kata Kunci : Alat Bantu Pengambilan Keputusan, Keluarga Berencana, Pasca Persalinan, Pengetahuan, Sikap, Strategi Konseling Berimbang
  • Item
    ergdfgeg
    (2021) MAWAN FRISANTI NAIBAHO; Ardini Saptaningsih Raksanagara; Johanes Cornelius Mose
    efgtergerg
  • Item
    PENGARUH EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP CALON PENGANTIN DALAM PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT DI KUA CIBADAK LEBAK BANTEN TAHUN 2022
    (2022-12-01) DINA SRI MAWADDAH; Hadi Susiarno; Muhammad Alamsyah
    Calon pengantin merupakan kelompok sasaran yang strategis dalam upaya peningkatan kesehatan masa sebelum hamil. Persiapan kehamilan yang rendah mengakibatkan komplikasi kehamilan yang dapat mengakibatkan morbiditas dan mortalitas bagi ibu dan janin dan terjadinya kejadian stunting . Perencanaan kehamilan yang sehat harus dilakukan sebelum masa kehamilan, sehingga akan berdampak positif pada kondisi calon ibu dan janin. Intervensi pada calon pengantin merupakan upaya pereventif untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan bayi stunting dengan memberikan pendidikan kesehatan dengan media video perencanaan kehamilan sehat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh media edukasi perencanaan kehamilan sehat melalui media video terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap calon pengantin. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif (quasi eksperimen) dengan pendekatan pre test- post test with control group design. Penentuan sampel menggunakan jenis Non Probabiltiy sampling secara purposive sampling. Responden penelitian ini adalah calon pengantin yang mendaftar di KUA Cibadak Kabupaten Lebak, dengan usia 19-35 tahun dan merupakan pernikahan pertama yang dihitung menggunakan komparatif kategorik berpasangan dengan responden sebanyak 18 orang setiap kelompoknya. Analisis menggunakan analisis univariate untuk melihat gambaran karakteristik responden, analisis bivariate untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap tentang edukasi perencanaan kehamilan sehat pada kedua kelompok, data berpasangan diuji t-test berpasangan atau uji non parametik Wilcoxon jika data tidak berdistribusi normal, dan data tidak berpasangan diuji t-test tidak berpasangan atau uji non parametik Uji-U Mann Whitney jika data tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukan media video dapat meningkatkan pengetahuan (p<0,005) dan sikap (p<0,005). Terdapat peningkatan pengetahuan calon pengantin kelompok video tetapi tidak lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok leaflet (p=0,60). Peningkatan sikap calon pengantin pada kelompok video lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok leaflet (p= 0,009). Simpulan hasil penelitian adalah edukasi perencanaan kehamilan sehat melalui media video meningkatkan pengetahuan dan sikap calon pengantin bila dibandingkan dengan media leaflet. Kata kunci: Perencanaan kehamilan sehat, Calon Pengantin, Media Video, Pengetahuan, Sikap
  • Item
    Perbedaan pengaruh senam hamil terhadap derajat kebugaran dan lama persalinan di wilayah kerja Puskesmas Pasar Muara Tembesi Tahun 2022
    (2023-02-08) RENI NOVIANTI; Akhmad Yogi Pramatirta; Merry Wijaya
    Persalinan dengan komplikasi masih menjadi
  • Item
    Evaluasi Cakupan program Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dengan Metode Logic Model di Puskesmas Makrayu Kota Palembang tahun 2022
    (2023-03-12) ADE NOVARINI; Nita Arisanti; Tidak ada Data Dosen
    Penyakit kanker leher rahim merupakan salah satu penyakit kanker paling umum dan penyebab kematian pada Wanita. Berdasarkan data dari IARC yang bersumber dari GLOBOCAN Indonesia Tahun2020, kanker leher rahim menempati urutan kedua sebagai penyakit kanker yang paling banyak diderita oleh wanita sesudah kanker payudara, yakni 36.633 (9,2%) kasus baru ditemukan dengan kasus kematian 21.003 jiwa. Angka kematian yang tinggi karena terlambatnya deteksi dini, kanker leher rahim merupakan penyakit yang dapat dicegah dan juga dapat disembuhkan apabila dilakukan deteksi dini. Bentuk upaya deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Cakupan deteksi dini dengan IVA di Sumatera Selatan sebanyak 32,1% pada tahun 2020. Strategi yang ditempuh untuk mengevaluasi keberhasilan program deteksi tersebut adalah menilai capaian target cakupan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Evaluasi cakupan program Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dengan Metode Logic Model di Puskesmas Makrayu Palembang tahun 2022. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif menggunakan paradigma interpretivism dengan pendekatan studi kasus menggunakan metode purposive sampling sebanyak 8 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kendala pada domain input yaitu keterbatasan SDM, ruang pemeriksaan khusus untuk IVA yang belum ada, pada domain proses yaitu Proses telah dilaksanakan sesuai pedoman namun dimasa pandemi covid 19 kerjasama Pihak Puskesmas bersama lintas sektoral masih belum optimal sehingga masih perlu perbaikan untuk meningkatkan cakupan program IVA, sedangkan pada domain output yaitu cakupan IVA yang rendah karena masih kurangnya sosialisasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya manfaat pemeriksaan IVA . Saran Bagi Puskesmas agar melakukan optimalisasi peran dan fungsi dari setiap bagian yang berhubungan dengan pelaksanaan Program IVA dan lebih menggalakkan lagi sosialisasi kepada masyarakat serta mengupayakan prasarana ruang pemeriksaan IVA.
  • Item
    ANALISIS RENDAHNYA RUJUKAN SISTEM INFORMASI RUJUKAN TERINTEGRASI (SISRUTE) DI RSUD CILACAP TAHUN 2022
    (2023-07-09) YUNI RIYANTI; Muhammad Alamsyah; Ieva Baniasih Akbar
    Sistem rujukan terintegrasi (Sisrute) merupakan teknologi berbasis internet yang menghubungkan data pasien dari tingkat layanan lebih rendah ke tingkat layanan lebih tinggi atau sederajat (horizontal maupun vertikal) untuk mempermudah dan mempercepat proses rujukan. Secara umum di Indonesia, penggunaan Sisrute belum optimal karena belum semua fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) menggunakan Sisrute. Penggunaan Sisrute di RSUD Cilacap masih rendah sehingga pelayanan kurang efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan fasyankes perujuk dan fasyankes tujuan rujukan dengan penggunaan Sisrute RSUD Cilacap. Desain riset observasional analitik dengan sumber data sekunder. Populasi semua kasus rujukan rawat darurat terdiri atas rujukan masuk dan rujukan keluar di RSUD Cilacap pada periode Oktober – Desember 2022 sejumlah 554 kasus. Variabel independen fasyankes perujuk dan fasyankes tujuan rujukan, variabel dependen penggunaan Sisrute RSUD Cilacap. Riset dilakukan pada bulan Maret-April 2023. Analisis data menggunakan SPSS for Windows versi 26.0 dengan uji statisktik Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara fasyankes perujuk dengan penggunaan Sisrute RSUD Cilacap (p = 0.010) dan tidak ada hubungan antara fasyankes tujuan rujukan dengan penggunaan Sisrute RSUD Cilacap (p = 0.092). Kendala rujukan masuk Sisrute RSUD Cilacap diantaranya: penggunaan Sisrute dari fasyankes perujuk rendah; waktu respons RSUD Cilacap mayoritas lambat > 6 jam; dan jawaban respons RSUD Cilacap mayoritas tidak lengkap. Kendala rujukan keluar Sisrute RSUD Cilacap diantaranya: adanya masalah sistem/jaringan di fasyankes tujuan rujukan; waktu respons dari fasyankes tujuan rujukan mayoritas lambat > 6 jam; dan tidak ada informasi ketersediaan ruang perawatan di fasyankes tujuan rujukan. Simpulan penggunaan rujukan Sisrute di kabupaten Cilacap belum optimal, namun alur rujukan masuk dan rujukan keluar RSUD Cilacap sudah sesuai dengan peraturan tentang sistem rujukan. Diperlukan koordinasi lintas sektor dan lintas program serta komitmen Bersama antara Dinas Kesehatan dan fasyankes di kabupaten Cilacap agar dibuat regulasi dan standar prosedur operasional yang jelas tentang penggunaan Sisrute dalam proses rujukan.
  • Item
    Pengembangan Modul CENDANA bagi Bidan Tentang Pencegahan Kekerasan Pada Anak di Tingkat Masyarakat kota Banjarmasin
    (2021-12-09) LISDHA YANTIE; Hadi Susiarno; Nita Arisanti
    Kekerasan pada anak dimasa pandemi Covid 19 meningkat secara drastis. Salah satu upaya pencegahan kekerasan terhadap anak melalui diseminasi informasi kepada profesi Bidan sebagai tenaga kesehatan yang dekat dengan masyarakat. Diseminasi dilakukan Bidan melalui penggunaan media, yaitu modul CENDANA bagi Bidan tentang pencegahan kekerasan anak untuk meningkatkan pengetahuan bidan. Modul ini didesain dan disusun berdasar atas analisis kebutuhan upaya mencegah kekerasan pada anak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil validasi ahli terhadap modul CENDANA dan menganalisis perbedaan peningkatan pengetahuan bidan setelah mplementasi Modul CENDANA bagi bidan tentang pencegahan kekerasan pada anak di tingkat masyarakat kota Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif dan pretest posttest with control group design. Topik-topik untuk modul didapatkan dari penelitian sebelumnya, kemudian dilakukan validasi ahli terdiri dari ahli materi, ahli pendidikan, dan ahli media. Setelah modul dinyatakan layak, tahap selanjutnya adalah uji coba modul dengan jumlah responden 60 orang, yaitu 30 orang kelompok perlakuan dan 30 orang kelompok kontrol yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji Mann Whitney. Pada kelompok intervensi diberikan pelatihan dan Modul, dan kelompok kontrol diberikan leaflet. Hasil penelitian menunjukkan pada pengukuran sebelum intervensi skor pengetahuan kedua kelompok perlakuan tidak menunjukkan ada perbedaan yang bermakna (p>0,05). Setelah intervensi diberikan terdapat kenaikan pengetahuan pada kedua kelompok perlakuan serta menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p<0,05). Besarnya persentase kenaikan skor pengetahuan pada kelompok intervensi sebesar 54,4% sedangkan pada kelompok kontrol tidak menunjukkan adanya peningkatan (0%). Adanya perbedaan yang signifikan untuk pengukuran nilai pengetahuan saat pretest dan postest pada kelompok perlakuan karena adanya pengaruh pemberian informasi saat pelatihan dan pemberian modul yang dapat dipelajari secara mandiri, sehingga pemberian informasi ini dapat meningkatkan pengetahuan Bidan dari tidak tahu menjadi tahu mengenai pencegahan kekerasan pada anak. Dari ketiga validasi ahli disimpulkan bahwa modul CENDANA bagi Bidan tentang pencegahan kekerasan pada anak dikatakan layak untuk diujicobakan, dan terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan bidan setelah Implementasi Modul CENDANA Bagi bidan tentang Pencegahan Kekerasan pada Anak di tingkat Masyarakat kota Banjarmasin
  • Item
    PENGARUH CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) TERHADAP KEJADIAN PREMATUR DAN ASFIKSIA DI RSUD KOTA BANJAR TAHUN 2021
    (2023-02-04) KULFA SHOLEHAH; Firman Fuad Wirakusumah; Akhmad Yogi Pramatirta
    Corona Virus Disease (Covid-19) merupakan pandemi yang dialami banyak negara seluruh dunia. Pemerintah Indonesia menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Bencana Nasional Non-alam Covid-19. Perubahan fisiologis dan mekanis pada ibu hamil menyebabkan peningkatan risiko ibu hamil untuk terinfeksi Covid-19. Komplikasi dari infeksi Covid-19 yang paling merugikan untuk janin yaitu meningkatnya risiko terjadinya keguguran, persalinan prematur, dan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan janin. Tahun 2018 Indonesia menempati peringkat ke lima sebagai negara dengan angka kejadian prematur yang tinggi yaitu sekitar 675.700 kelahiran. Penyebab kematian neonatal terbesar di Indonesia adalah karena BBLR yaitu 35,2% dan asfiksia 27,4%. Tujuan penelitian ini untuk mengukur dan menganalisis pengaruh Corona Virus Disease (Covid-19) terhadap kejadian prematur dan asfiksia di RSUD Kota Banjar Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan pendekatan kohor retrospektif, dengan uji statistik Mann Whitney dan Uji Regresi. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder dari rekam medis dengan jumlah sampel menggunakan total sampel yaitu 59 ibu bersalin dengan Covid-19 dan 513 ibu bersalin yang tidak terdiagnosis Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna kejadian prematur pada Ibu Covid-19 dengan ibu yang tidak terdiagnosis Covid-19 (nilai ρ 0.000) yang artinya p0.05. Ibu dengan Covid-19 berisiko melahirkan bayi prematur 5 kali di bandingkan pada ibu yang tidak terdiagnosis Covid-19, nilai OR kejadian prematur 5.308 dengan IK 95% 3.035-9.281 dan nilai ρ 0.000. Dan ada pengaruh rendah Covid-19 terhadap kejadian asfiksia dengan hasil uji statistik nilai OR 0.839 dengan IK 95% 0.489-1.439 dan nilai ρ 0.523. Kata Kunci : Covid-19, prematur, asfiksia
  • Item
    EVALUASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS KOTA BANJARMASIN
    (2019) NURLAILA; Nita Arisanti; Dewi Marhaeni Diah Herawati
    Pandemi Covid-19 telah membawa banyak perubahan di bidang kesehatan,salah satunya adalah program Kesehatan Ibu dan Anak. Adanya PPKM, banyaknya tenaga medis yang terpapar virus covid 19 serta kurangnya kesiapan fasilitas kesehatan dasar dalam memberikan pelayanan kepada ibu dan anak, menjadi masalah yang timbul, dan menyebabkan penurunan hasil cakupan program KIA seperti K1, K4, PN, Imuniasasi, serta SDIDTK. Adapun riset ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Implementasi Kebijakan Program KIA dilihat dari teori Van Meter dan Van Horn yaitu komunikasi, sifat pelaksana, standar, sasaran, ukuran dan tujuan kebijakan, sumber daya dan karakteristik badan pelaksana pada Masa Pandemi Covid-19 Riset ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan case study, serta paradigma Interpretivisme, di Puskesmas Poned kota Banjarmasin dengan 10 Responden dan 2 Triangulasi sumber. Pengambilan data dilakukan dengan teknik observasi serta wawancara mendalam. Teknik analisis data dilakukan menurut Miles dan Huberman meliputi kegiatan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil riset didapatkan 315 koding, 17 katagori dan 5 tema terdapat transmisi,konsistensi,kejelasan dan pelaku dalam komunikasi,keaktifan,tanggung jawab komitmen dan pengabdian didalam sikap pelaksana, dan adanya sasaran K1,K4,PN,Imunisasi serta SDIDTK dalam sasaran tujuan kebijakan / standar ukuran serta tujuan kebijakan.adanya staf,dana serta sarana dan prasarana dalam konsep sumber daya, dan adanya SOP,bentuk pertanggung jawaban serta mekanisme pertanggung jawaban didalam konsep karakteristik badan pelaksana. Simpulan Penelitian ini adalah implemetasi kebijakan program KIA pada masa Pandemi berjalan dengan baik,namun ada kendala di bidang sumber daya, yakni kurangnya tenaga dan fasilitas pendukung program KIA. Kata Kunci :Evaluasi implementasi kebijakan program KIA,teori Van Meter dan Varn Horn,
  • Item
    Hubungan Parenting Stress dan keberhasilan pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan bayi usia 6 bulan di Puskesmas Sidamulya Kabupaten Cirebon
    (2023-07-13) AYI NURHIDAYAH; Dany Hilmanto; Dzulfikar DLH
    Berat badan merupakan salah satu indikator penilaian pertumbuhan, kegagalan dalam pertumbuhan yang optimal apabila tidak diidentifikasi dan ditindaklanjuti sejak dini dapat menyebabkan morbiditas maupun mortalitas. Pertumbuhan erat kaitannya dengan asupan gizi, Indonesia saat ini menghadapi masalah gizi yang perlu perhatian yaitu gizi kurang. Ibu memiliki peran yang sangat penting dalam asupan nutrisi anak sehingga akan menentukan kondisi berat badan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor Parenting Stress dan keberhasilan pemberian ASI eksklusif dengan pertumbuhan bayi usia 6 bulan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 60 pasang ibu dan anak di wilayah kerja Puskesmas Sidamulya Kabupaten Cirebon. Pengambilan data menggunakan instrument penelitian kuesioner Parenting Stress scale, kuesioner LATCH score dan pengukuran berat badan. Bayi dengan kelahiran prematur, berat lahir rendah, dan memiliki kelainan anatomi fisiologi pada mulut, pencernaan tidak diikutsertakan. Data penelitian dianalisis menggunakan SPSS, menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Parenting Stress berhubungan dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif dengan nilai (p=<0,001), keberhasilan pemberian ASI berhubungan dengan pertumbuhan bayi usia 6 bulan, hasil analisis dalam penelitian ini mengungkapkan nilai (p=0,012), usia ibu berhubungan dengan pertumbuhan bayi usia 6 bulan dengan nilai (p=0,028), pendidikan ibu tidak berhubungan dengan pertumbuhan bayi usia 6 bulan dengan nilai (p=0,245), pekerjaan ibu tidak berhubungan dengan pertumbuhan bayi usia 6 bulan dengan nilai (p=0,675), paritas berhubungan dengan pertumbuhan bayi usia 6 bulan dengan nilai (p=0,043), Parenting Stress berhubungan dengan pertumbuhan bayi usia 6 bulan dengan nilai (p=<0,001). Simpulan dari penelitian ini adalah Parenting Stress dan keberhasilan pemberian ASI berhubungan dengan pertumbuhan bayi usia 6 bulan, hasil analisis selanjutnya dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa Parenting Stress terbukti berhubungan dengan keberhasilan pemberian ASI. Faktor paling dominan yang berhubungan dengan pertumbuhan bayi usia 6 bulan adalah Parenting Stress yaitu ibu yang memiliki tekanan Parenting Stress rendah memiliki peluang untuk mengalami kenaikan berat badan pada bayinya sebesar 16,71 kali lebih baik dibandingkan dengan ibu dengan tekanan Parenting Stress yang tinggi. Kata Kunci : Parenting Stress, pertumbuhan bayi, pemberian ASI
  • Item
    Faktor- Faktor yang Memengaruhi Keterampilan Pelayanan Asuhan Persalinan Normal Pada Lulusan Program D III Kebidanan
    (2017-09-13) CHATERINA MANURUNG; Yusuf Sulaeman Effendi; Hadi Susiarno
    ABSTRAK Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang terampil dalam melakukan prosedural klinis dengan kemampuan analisis, kritis, dan tepat dalam pelaksanaan asuhan pada ibu dan bayi, terutama saat melakukan Asuhan Persalinan Normal (APN). Berbagai faktor dapat memengaruhi keterampilan seorang bidan seperti pengetahuan, sikap dan motivasi yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan, sikap dan motivasi terhadap keterampilan pelayanan APN pada lulusan program D III kebidanan. Desain penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan sampel penelitian bidan yang bekerja dan menolong persalinan di Puskesmas UPT Wilayah Jonggol Kabupaten Bogor. Data mengenai pengetahuan, sikap dan motivasi diambil dengan menggunakan kuesioner, sementara data mengenai keterampilan diambil dengan menggunakan daftar tilik 60 langkah APN. Uji normalitas data menggunakan Shapiro-Wilk. Analisis bivariabel menggunakan Chi-square, Mann-Whitney dan Rank-Spearman, sementara uji multivariabel menggunakan Regresi logistik ganda. Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh pengetahuan terhadap keterampilan dalam melakukan APN (p<0,05). Variabel Pelatihan APN memiliki pengaruh terhadap keterampilan dalam melakukan APN (p<0,05). Keterampilan melakukan APN dipengaruhi oleh pengetahuan bidan. Kata kunci: Keterampilan bidan, APN, pengetahuan, sikap, motivasi
  • Item
    Pengaruh Penggunaan Kursi Persalinan BC-MK15 terhadap Ketidaknyamanan Bidan dalam Pertolongan Persalinan
    (2015) HANI SUTIANINGSIH; Johanes Cornelius Mose; Tidak ada Data Dosen
    Bidan mengalami risiko pekerjaan saat menolong persalinan kala I salah satunya adalah adanya postur kerja yang tidak alamiah, sementara pada kala II dan kala III bidan mengalami ketidakselaran tubuh yang dapat dilihat pada segmen tulang belakang serta adanya ketidakstabilan postur. Postur kerja tidak alamiah bila dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal. Etiologi gangguan muskuloskeletal sangat rumit dan kontroversial, namun dengan mendeteksi adanya ketidaknyamanan sangat berguna sebagai indikator risiko gangguan muskuloskeletal, sehingga dengan meminimalisir ketidaknyamanan dapat berkontribusi pada penurunan risiko gangguan muskuloskeletal, karena keduanya diketahui berhubungan dengan keterpaparan pada sistem muskuloskeletal oleh beban biomekanik. Pentingnya aspek ergonomi bagi bidan untuk mengurangi ketidaknyamanan tubuh dalam melakukan pekerjaannya sangat didukung oleh adanya sarana yang sesuai seperti kursi persalinan BC-MK15. Penelitian ini bersifat quasi eksperimental dengan jumlah sampel 44 bidan di Puskesmas Garuda, Puter dan Ibrahim Adji Kota Bandung dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling dibagi dua kelompok, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing berjumlah 22 orang. Penilaian skor ketidaknyamanan menggunakan Body Part Discomfort Scale (BPDS). Pengujian statistik untuk melihat perbedaan tingkat ketidaknyamanan antara kelompok perlakuan dengan kontrol menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, sementara untuk melihat pengaruh penggunaan kursi persalinan pada setiap kala persalinan menggunakan nilai RR pada uji Chi-Kuadrat dan untuk melihat tingkat ketidaknyamanan selama pertolongan kala I sampai III diuji dengan uji Mann-Whitney. Nilai kemaknaan ditentukan sebesar p<0,05. Hasil penelitian menunjukan penggunaan kursi persalinan berpengaruh terhadap ketidaknyamanan anggota tubuh kala I, II dan III, sementara untuk ketidaknyamanan seluruh tubuh bidan selama pertolongan persalinan mulai kala I sampai III menunjukan median yang lebih rendah pada kelompok perlakuan dibanding kontrol. Simpulan penelitian ini adalah penggunaan kursi persalinan BC-MK15 dapat menurunkan ketidaknyamanan bidan saat melakukan pertolongan kala I, II dan III persalinan.
  • Item
    PERBANDINGAN PENGGUNAAN APLIKASI SOP KEMAL DENGAN SPO KEGAWATDARURATAN KONVENSIONAL TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN BIDAN DALAM PENANGANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL PRA RUJUKAN DI KABUPATEN MEMPAWAH
    (2021-01-14) ENDANG SURYANI; Yusuf Sulaeman Effendi; Muhammad Alamsyah
    Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. Pada tahun 2019, AKI di Kabupaten Mempawah mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2018. Salah satu penyebab tingginya AKI dikarenakan proses rujukan tidak sesuai dengan SPO (standar prosedur operasional). Salah satu cara untuk meningkatan pengetahuan tentang SPO penanganan kegawatdaruratan maternal pra rujukan dapat menggunakan media edukasi yang berbentuk aplikasi (SOP Kemal). Tujuan : Untuk menganalisis perbedaan peningkatan pengetahuan bidan dalam penanganan kegawatdaruratan maternal pra rujukan setelah pemberian aplikasi SOP Kemal dan SPO konvensional di Kabupaten Mempawah. Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan Quasi Eksperimen melalui pendekatan control group pretest and posttest design, dengan jumlah sampel 90 orang bidan, terbagi menjadi 44 orang pada kelompok konvensional dan 46 orang pada kelompok intervensi di Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah yang diambil secara Simple Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner secara pretest dan posttest, kemudian data diolah dan dianalisis secara deskriptif analitik menggunakan Mann-Whitney, Wilcoxon dan Uji-t berpasangan. Hasil : Terdapat perbedaan yang sangat bermakna (p<0,001). Pada kelompok aplikasi besarnya kenaikan pengetahuan tentang kegawatdaruratan (nilai median) sebesar 30, sedangkan pada kelompok konvensional sebesar 20. Simpulan : Tampak pengaruh Aplikasi SOP Kemal terhadap peningkatan pengetahuan bidan dalam penanganan kegawatdaruratan maternal pra rujukan.
  • Item
    PENGARUH KOMBINASI LATIHAN OTOT DASAR PANGGUL DAN KOMUNIKASI SEKSUAL TERHADAP HUBUNGAN SEKSUALIBU PASCASALIN
    (2017-09-19) NOVITA DEWI PRAMANIK; Herman Susanto; Tita Husnitawati Madjid
    Seksualitas dalam kehidupan wanita merupakan fenomena multidimensi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kehamilan dan masa setelah persalinan dapat mengganggu kehidupan seksual wanita karena terjadi perubahan signifikan dalam hal fisik, hormonal, psikologis, sosial dan kultural. Jika terjadi masalah seksual pada masa ini, selain berdampak pada kehidupan wanita, juga dikhawatirkan menimbulkan masalah kesehatan seksual pada pasangan. Latihan otot dasar panggul yang merupakan latihan penguatan isometrik terhadap otot-otot dasar panggul, terutama otot pubokoksigeal adalah alternatif untuk menguatkan otot dasar panggul dan diperkirakan dapat membantu wanita dalam meningkatkan kualitas hubungan seksual. Salah satu elemen terpenting untuk dibangun dalam menuju kehidupan seksual yang lebih baik adalah komunikasi seksual dengan pasangan, seperti melakukan sexual self-disclosure (SSD) dan komunikasi yang terbuka mengenai seks dengan pasangan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh latihan otot dasar panggul dan komunikasi seksual terhadap dimensi-dimensi hubungan seksual ibu pascasalin. Desain penelitian menggunakan metode campuran concurrent embedded dengan sampel ibu pascasalin di wilayah kecamatan Sukajadi kota Bandung yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Pengambilan data dilakukan selama 6 minggu, dengan 3 kali posttest (hari ke-14, 28, dan 32). Data pengaruh latihan otot dasar panggul diambil dengan kuesioner Female Sexual Function Index dan wawancara mendalam, sedangkan pengaruh komunikasi seksual diambil dengan wawancara mendalam. Analisis bivariabel menggunakan Uji Fisher, Shapiro-Wilk, Friedman dan Mann-whitney, sedangkan data kualitatif dianalisis menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil analisis kuantitatif menunjukkan kelompok intervensi mengalami peningkatan skor hasrat seksual pada 3 kali periode waktu (p<0.05), terjadi penurunan skor gairah seksual, lubrikasi, orgasme dan nyeri saat posttest 1 dan mengalami peningkatan skor pada posttest 2 dan 3 (p<0.05). Tidak terjadi perubahan skor untuk kepuasan seksual saat posttest 1 dan meningkat saat posttest 2 dan 3 (p<0.05), sedangkan pada kelompok kontrol, semua dimensi hubungan seksual mengalami peningkatan skor pada 3 kali periode waktu (p<0.05). Terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok pada dimensi nyeri saat posttest 1 dan dimensi hasrat seksual saat posttest 2 (p<0.05). Hasil analisis kualitatif menunjukkan pada setiap periode waktu, kedua kelompok mengalami peningkatan pada semua dimensi hubungan seksual setelah melakukan latihan otot dasar panggul. Komunikasi seksual yang dilakukan oleh kelompok intervensi memberikan kepuasan diri yang lebih melengkapi kepuasan seksual dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kombinasi latihan otot dasar panggul dan komunikasi seksual memberikan pengaruh positif terhadap hubungan seksual ibu pascasalin dibandingkan dengan latihan otot dasar panggul saja. Kata kunci: Hubungan seksual ibu pascasalin, latihan otot dasar panggul, komunikasi seksual.
  • Item
    PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN MIX JUICE TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN KEBUGARAN PADA IBU BERSALIN
    (2017-09-20) RIANA PASCAWATI; M. Nurhalim Shahib; Tidak ada Data Dosen
    Selama persalinan kebutuhan nutrisi ibu tidak terlalu diperhitungkan sehingga kita tidak mengetahui apakah nutrisi ibu telah tercukupi atau belum. Salah satu upaya agar kebutuhan cairan dan makanan tetap mencukupi serta memenuhi energi selama persalinan antara lain berupa pemberian minuman Mix Juice. Mix Juice merupakan campuran dari buah-buahan, kacang-kacangan dan madu sehingga relatif banyak mengandung glukosa dan fruktosa. Glukosa dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi utama untuk mempertahankan kebugaran. Minuman mix juice ini dapat dikonsumsi ibu dan cepat menghasilkan energi sehingga dapat menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu selama proses persalinan. Penelitian ini menggunakan desain Randomised Controlled Trial. Sampel dalam penelitian ini adalah 60 parturien primigravida dan multigravida yang akan melahirkan di Puskesmas PONED Kota Bandung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kadar gukosa darah diukur dengan glucometer. Kebugaran dihitung dari denyut nadi pemulihan. Analisis data menggunakan uji komparatif kategorik numerik, perbedaan rerata dianalisis dengan uji T tidak berpasangan. Hasil penelitian terdapat perbedaan yang bermakna kadar glukosa darah ibu bersalin setelah pemberian minuman mix juice pada kelompok perlakuan dan kontrol (p<0,05). Peningkatan kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan (42,3%) lebih tinggi daripada kelompok kontrol (18,4%) dengan nilai (p<0,05). Peningkatan kebugaran pada kelompok perlakuan (0,7%) sedangkan pada kelompok kontrol mengalami penurunan (4,38%) dengan nilai (p<0,05). Ibu bersalin yang tidak mendapatkan minuman mix juice memiliki risiko penurunan glukosa 4,83 kali dibandingkan dengan ibu pada kelompok perlakuan (IK 2,36-9,92). Selain itu ibu juga memiliki risiko penurunan kebugaran 4,33 kali dibandingkan dengan ibu pada kelompok perlakuan dengan (IK 2,09-8,98). Pemberian minuman mix juice pada ibu bersalin selama persalinan berpengaruh terhadap peningkatan kadar glukosa darah dan kebugaran.
  • Item
    pengaruh pemberian mix juice terhadap asupan energi ibu bersalin, kadar laktat umbilikus bayi baru lahir dan kepuasan produk
    (2017-09-16) SRI MAHARANI; Gaga Irawan Nugraha; M. Nurhalim Shahib
    Pemberian asupan nutrisi selama persalinan dianjurkan untuk membantu dan mempertahankan kondisi ibu selama persalinan. Proses persalinan terutama kala II terjadi peningkatan kontraksi pada otot rahim yang menyebabkan menurunnya suplai darah dan oksigen yang dibutuhkan oleh otot untuk mengubah glukosa menjadi energi. Metabolisme anaerobik biasanya terjadi pada kegiatan yang memerlukan energi besar dan secara singkat. peningkatan kadar laktat pada janin juga terjadi karena selama kala II persalinan terjadi peningkatan tekanan intra-abdominal, sehingga mengakibatkan kurangnya asupan darah dari plasenta ke janin yang dapat menyebabkan hipoksia pada janin yang menyebabkan terjadinya metabolisme anaerobik, apabila berlangsung lama maka akan mengakibatkan peningkatan asam laktat yang dapat menyebabkan laktacidemia pada bayi baru lahir. Pembuatan mix juice yang dibuat dengan memperhitungkan kebutuhan ibu bersalin, dengan memperhitungkan rasa, aroma, warna dan tekstur serta kenyamanan yang memberikan efek kepuasan pada ibu bersalin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pemberian mix juice terhadap asupan energi, kadar laktat bayi baru lahir dan produk. Penelitian ini menggunakan desain randomized controlled trial. Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu primigravida dan multigravida yang akan melahirkan dan bayi baru lahir di Kota Bandung. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu primigravida dan multigravida yang akan melahirkan dan bayi baru lahir di lima Puskesmas PONED Kota Bandung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah 30 orang yang masuki kelompok yang diberikan mix juice dan 30 orang kelompok yang diberi kebebasan makan dan minum selama persalinan. Asupan energi dengan nutrisurvey, kadar laktat bayi baru lahir menggunakan alat pengukur asam laktat Accutrend dan kepuasan produk diukur dengan menggunakan Questioner Customer Satisfaction Product oleh Scott M. Smith. Analisis data dengan menggunakan uji komparatif kategorik numerik, perbedaan kepuasan dan perbedaan kadar laktat bayi baru lahir dan perbedaan asupan energi dianalisis dengan Chi-Square test dan Mann-Whitney test. Hasil penelitian terhadap mix juice didapatkan terdapat perbedaan yang bermakna pada asupan energi kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p<0,05), pada kadar laktat bayi baru lahir terdapat perbedaan yang bermakna setelah diberikan mix juice antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p<0,05) dan terdapat perbedaan yang bemakna kepuasan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p<0,05). Pemberian mix juice selama persalinan pada ibu bersalin berpengaruh terhadap perbedaan asupan energi ibu bersalin, perbedaan kadar laktat umbilikus bayi baru lahir, dan pada kepuasan produk ibu bersalin.
  • Item
    Pengaruh Pemberian Minuman Mix Juice pada Persalinan terhadap Kadar Laktat Darah Ibu
    (2017-09-19) REZAH ANDRIANI; Mieke Hemiawati Satari; Yudi Mulyana Hidayat
    Kebutuhan nutrisi ibu bersalin bertujuan untuk mencegah terjadinya kelelahan (ditandai dengan akumulasi laktat) yang dapat menyebabkan beberapa masalah selama persalinan. Mix juice dibuat untuk memenuhi kebutuhan energi ibu bersalin secara cepat dan menghemat simpanan glikogen sehingga dapat mengurangi penumpukan laktat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian mix juice pada proses persalinan terhadap kadar laktat darah ibu. Desain penelitian ini yaitu randomized controlled trial pre post test group design. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang akan melahirkan di Kota Bandung. Penarikan sampel dilakukan dengan randomisasi, sampel berjumlah 60 orang pada kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan mendapatkan mix juice selama persalinan, sedangkan kelompok kontrol dibebaskan untuk makan dan minum. Analisis data dengan uji komparatif kategorik numerik, perbedaan rerata dianalisis dengan uji T tidak berpasangan. Hasil penelitian didapatkan rerata selisih kadar laktat darah pada kelompok perlakuan (1,9 mmol/L) lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol (4,0 mmol/L). Secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna pada kenaikan kadar laktat setelah dilakukannya intervensi antara kelompok perlakuan dan kontrol. Ibu yang tidak mendapatkan mix juice pada proses persalinan memiliki risiko kenaikan kadar laktat yang tinggi sebesar 4 kali dibandingkan dengan ibu yang mendapatkan mix juice. Pada penelitian ini, dengan adanya sumber energi dari mix juice yang memberikan suplai energi secara terus-menerus dapat mencegah penurunan glukosa darah, mempertahankan metabolisme karbohidrat secara oksidatif, memperlambat pemecahan glikogen serta mempercepat pengembalian glikogen yang sudah terpakai, sehingga tidak terjadi penumpukan kadar laktat. Dapat disimpulan bahwa pemberian mix juice pada proses persalinan berpengaruh terhadap pencegahan peningkatan kadar laktat darah ibu.
  • Item
    PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM MELALUI APLIKASI PESAN LINTAS PLATFORM TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR
    (2015) NIKEN BAYU ARGAHENI; Firman Fuad Wirakusumah; Maringan D. L. Tobing
    Masih tingginya insidensi kanker leher rahim di Indonesia disebabkan oleh karena kesadaran wanita yang sudah menikah/melakukan hubungan seksual dalam melakukan deteksi dini masih rendah (kurang dari 5%). Kunci keberhasilan program pengendalian kanker leher rahim adalah skrining (screening) yang diikuti dengan pengobatan yang adekuat. Kesenjangan status sosial ekonomi dan rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan terbatasnya kesadaran dan pemahaman wanita usia subur. Peningkatan kapasitas pengetahuan wanita usia subur melalui pendidikan kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung penting dilakukan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan pendidikan kesehatan dengan memanfaatkan media yang berkembang pesat saat ini seperti melalui aplikasi pesan lintas platform di smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker leher rahim melalui aplikasi pesan lintas platform terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap Wanita Usia Subur. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen pre – post test design with control groups yang dilakukan di Kabupaten Pati dengan subjek Wanita Usia Subur (WUS) yang terdiri dari 72 subjek. Pengumpulan data menggunakan instrumen daftar tilik. Analisis univariabel melalui pemodelan Rasch dan bivariabel menggunakan uji komparatif kategorik numerik, perbedaan menggunakan uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan dengan nilai p<0,05. Pendidikan kesehatan melalui aplikasi pesan lintas platform berperan meningkatkan pengetahuan dan sikap Wanita Usia Subur dengan nilai RR=3,5. Wanita Usia Subur yang mendapatkan pendidikan kesehatan melalui aplikasi lintas platform mempunyai kemungkinan (probabilitas) 3,5 kali pengetahuan dan sikapnya baik dibandingkan dengan wanita usia subur yang tidak mendapatkan pendidikan kesehatan melalui aplikasi lintas platform. Pendidikan kesehatan melalui layanan pesan lintas platform bisa menjadi metode yang murah dan efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap wanita usia subur, serta menjangkau individu yang belum pernah melakukan deteksi dini kanker leher rahim. Studi ini memberikan bukti efektifitas dan kelayakan pesan lintas platform karena bisa mencakup daerah pedesaan yang luas dan mengatasi keterbatasan tempat dan waktu.
  • Item
    Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Kelulusan Mahasiswa Diploma III Kebidanan pada Uji Kompetensi Bidan Nasional di Poltekkes Kemenkes Palu
    (2017-09-10) HADINA; Yusuf Sulaeman Effendi; Hadi Susiarno
    ABSTRAK Kelulusan uji kompetensi di Institusi pendidikan merupakan parameter penting untuk menilai keefektifan pembelajaran, ketersediaan, dan kualitas sarana dan prasarana, tenaga edukatif yang terlibat di dalamnya serta pencerminan usaha belajar mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi kelulusan mahasiswa pada uji kompetensi bidan dan memperoleh instrumen baku berdasarkan hasil studi eksploratif yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Desain penelitian ini mrupakan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme dan strategi fenomenologi. Hasil eksplorasi dilakukan analisis tematik, dan untuk memperoleh instrumen yang valid dan reliable dilakukan dianalisis menggunakan rasch model. Subyek penelitian adalah 3 alumni yang tidak lulus uji kompetensi, 2 alumni yang lulus uji kompetensi, 3 dosen dan Ka. Prodi D III di jurusan kebidanan Poltekkes Kemenkes Palu Hasil eksplorasi diperoleh faktor-faktor yang memengaruhi kelulusan mahasiswa pada uji kompetensi bidan dari diri mahasiswa yaitu minat dan motivasi belajar sangat rendah, kurang percaya diri dan ketelitian mengisi lembar jawaban komputer, dan ketidakejujuran selama proses pendidikan. Faktor dosen yang memengaruhi kelulusan ditemukan; dosen kurang terampil, dosen mengampuh banyak mata kuliah, ketersediaan dosen kurang memadai, dosen tidak memiliki pengalaman klinik, dan karakter dosen. Faktor sarana prasarana yang memengaruhi kelulusan yaitu, teknologi pendukung presentasi kurang memadai, alat peraga kurang dan tidak termanfaatkan dengan baik, koleksi buku yang memadai dan update sesuai kebutuhan. Faktor proses pembelajaran yang memengaruhi kelulusan yaitu, dalam merencakana pembelajaran tidak mengenal karakter peserta didik. Sedangkan faktor pelaksanaan pembelajaran teori ditemukan pembelajaran tidak menarik, dosen mengajar mengejar target pendidikan, kegiatan dan program lain yang mengganggu jadwal pembelajaran, penugasan tidak mendapatkan feedback. Pada pembelajaran laboratorium ditemukan; metode pembelajarantidak sesuai tujuan, pendampingan mahasiswa kurang, jumlah mahasiswa perkelompok terlalu banyak, sistem penilaian yang tidak sesuai prosedur. Pada pembelajaran klinik ditemukan; manajemen praktik klinik belum sesuai, pembimbing klinik belum melakukan tugas dan fungsinya dengan baik, pengawasan dan pendampingan yang minimal, kolaborasi pembimbing akademik dengan pembimbing klinik tidak sinkron serta sistem penilaian tidak sesuai prosedur. Pada persiapan dan pelaksanaan uji kompetensi ditemukan faktor yang memengaruhi kelulusan yaitu; tidak ada bimbingan khusus, institusi belum memiliki bank soal, konstruksi soal UAS masih ada yang menggunakan soal pilihan ganda biasa, mahasiswa kurang memahami soal uji kompetensi dan waktu ujian sangat singkat. Simpulan, kualitas kompetensi lulusan masih sangat rendah, hal ini dipengaruhi oleh rendahnya kualitas input sehingga proses pelaksanaan pembelajaran kurang efektif. Disarankan penyelenggara pendidikan dan instansi terkait pemangku kebijakan untuk memperbaiki kualitas input dan manajemen pendidikan. Kata kunci : mutu lulusan, uji kompetensi
  • Item
    Perbedaan Lama Persalinan Antara di Kursi Persalinan BC-MK15 dan Tempat Tidur Konvensional pada Multipara
    (2017-08-14) FITRIANI; Herry Herman; Johanes Cornelius Mose
    Persalinan lama dapat meningkatkan mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi. Upaya yang dapat dilakukan sebagai bentuk penerapan asuhan sayang ibu sesuai dengan filosofi bahwa persalinan adalah proses alamiah dengan memanfatkan posisi tegak. Keuntungan dari posisi tegak diameter panggul lebih luas, gravitasi saat bersalin meningkatkan efektivitas kontraksi yang berdampak pada pemendekan kala I fase aktif. Efek gravitasi pada posisi duduk saat mengedan dapat menambah tekanan panggul 30-50 mmHg lebih tinggi dari posisi supine sehingga lebih efektif dalam mengedan. Kursi persalinan BC-MK15 dapat memfasilitasi posisi tegak pada ibu bersalin dengan mengatur sudut kemiringan melalui pemilihan sudut inklinasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan lama persalinan antara di kursi persalinan BC-MK15 dan tempat tidur konvensional pada multipara. Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan post test only control grup design. Populasi target dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang datang ke Puskesmas PONED Kota Bandung. Responden penelitian adalah multipara kala I fase aktif di wilayah kerja 3 Puskesmas PONED Kota Bandung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dengan jumlah sampel untuk masing-masing kelompok perlakuan dan kontrol 30 sampel. Pengambilan sampel menggunakan random permuted block. Pengukuran lama persalinan menggunakan stopwatch merk Q&Q. Penelitian dilakukan secara bertahap di Puskesmas Garuda, Puter dan, Ibrahim Adjie. Penelitian di mulai tanggal 17 April sampai 26 Mei 2017. Analisis data menggunakan analitik komparatif numerik tidak berpasangan 2 kelompok, perbedaan rerata dianalisis dengan uji Mann-Withney untuk data yang tidak berdistribusi normal dan uji-t tidak berpasangan untuk data yang berdistribusi normal. Hasil penelitian lama persalinan kala I fase aktif pada kursi persalinan BC-MK15 lebih singkat 250,44 menit daripada tempat tidur konvensional 271,61 menit (p <0,05). Kala II pada kursi persalinan BC-MK15 lebih singkat 20,67 ± 1,02 menit daripada tempat tidur konvensional 26,06 ± 1,08 menit (p < 0,05). Total lama persalinan pada kursi persalinan BC-MK15 lebih singkat 269,42 menit daripada tempat tidur konvensional 299,09 menit (p < 0,05). Simpulan penelitian ini adalah lama persalinan lebih singkat pada kursi persalinan BC-MK15 daripada tempat tidur konvensional pada multipara. Kursi persalinan BC-MK15 dapat digunakan dalam asuhan intrapartum karena lama persalinan lebih singkat daripada tempat tidur konvensional.