FINANCIAL BEHAVIOR BERBASIS INDIGENOUS KNOWLEDGE PANENGEN DALAM KEPUTUSAN INVESTASI MASYARAKAT DI DESA CIKALONG KECAMATAN SIDAMULIH KABUPATEN PANGANDARAN
No Thumbnail Available
Date
2022-09-14
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya. Berdasarkan
BPS (2010), Indonesia mempunyai 1.340 suku bangsa. Berbagai suku bangsa tersebut memiliki
karakteristik berdasarkan Indigenous Knowledge setempat. Masyarakat Desa Cikalong masih
menjunjung tinggi budaya yang menjadi falsafah hidupnya yaitu budaya “Panengen”. Setiap
keputusan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Cikalong akan berlandaskan Indigenous
Knowledge yang dimilikinya yaitu budaya “panengen” termasuk dalam pengelolaan
keuangannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis Indigenous Knowledge budaya
“Panengen” yang diterapkan oleh masyarakat Desa Cikalong Kecamatan Sidamulih Kabupaten
Pangandaran. Pengelolaan keuangan berbasis Indigenous Knowledge budaya “Panengen” yang
diterapkan oleh masyarakat Desa Cikalong Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran.
Sampai pada sejauh mana keputusan investasi masyarakat Desa Cikalong Kecamatan
Sidamulih Kabupaten Pangandaran dipengaruhi oleh Indigenous Knowledge budaya
“Panengen”
Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori financial
behavior dari Baker, Fillbeck dan Ricciardi (2017) memiliki indikator sebagai berikut:
Consumption, Cash-flow management dan Saving and investment. Kemudian menggunakan
teori financial literacy dari Chen dan Volpe (1998) memiliki indikator yaitu: Pengetahuan
keuangan dasar (basic financial knowledge), Simpanan dan pinjaman (saving and borrowing),
Proteksi atau asuransi (insurance) dan Investasi. Teori Keputusan Investasi dari Tandelilin
(2010) yang memiliki indikator Penentuan tujuan investasi, Penentuan kebijakan investasi,
Pemilihan strategi pencatatan dan dokumentasi kegiatan investasi, Pemilihan aset serta
Pengukuran evaluasi kerja pencatatan dan dokumentasi kegiatan investasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Studi kasus dipilih karena dapat memberi gambaran yang terperinci,
mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya untuk menelaah masalah atau fenomena yang
bersifat terbatas. Teknik pengumpulan data di lakukan dengan cara wawancara mendalam,
observasi non partisipatoris dan dokumentasi. Adapun informan dipilih menggunakan metode
nonprobailitas dengan penarikan sampel purposive sampling dengan sampel sebanyak sepuluh
informan.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa budaya panengen merupakan
indigenouse Knowledge dari masyarakat Desa Cikalong. Setiap keputusan yang dilakukan oleh
masyarakat Desa Cikalong akan berlandaskan Indigenous Knowledge yang dimilikinya yaitu
budaya panengen. Begitu pun dalam proses pengelolaan kekayaannya terkhusus keuangan dari
masing-masing keluarga yang ada di Desa Cikalong akan berlandaskan financial behavior yang
terbentuk karena adanya penerapan konsep-konsep dari budaya panengen yaitu basajan, pamali
dan neundeun miraweuy. Keputusan Investasi masyarakat Desa Cikalong dipengaruhi oleh
ajaran dalam budaya panengen yaitu konsep neundeun miraweuy. Neundeun miraweuy ini
sudah diajarkan dari sejak kecil oleh para orang tua yang menganut budaya panengen ini
sehingga menajadi dasar pengetahuan ketika masyarakat Desa Cikalong memutuskan kegiatan
investasinya. Neundeun miraweuy mengandung makna menyimpan harta kekayaan pada saat
ini demi mendapatkan manfaat dimasa yang akan datang.
Description
Keywords
Budaya Panengen, Financial Behavior, Keputusan Investasi