KARAKTERISTIK GANGGUAN SALURAN CERNA FUNGSIONAL PADA ANAK SEKOLAH MENENGAH ATAS DI JATINANGOR, JAWA BARAT, INDONESIA

Abstract

Pendahuluan: Gangguan saluran cerna fungsional adalah sekumpulan keluhan subjektif pada saluran cerna bagian tengah yang dapat dialami secara berulang tanpa adanya bukti kelainan fisik dan abnormalitas pemeriksaan. Gangguan ini umum terjadi pada anak atau remaja dan dapat mempengaruhi kualitas hidup. Namun, data kasus gangguan saluran cerna fungsional pada remaja masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik gangguan saluran cerna fungsional pada anak sekolah menengah atas di Jatinangor. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kategorik, pendekatan potong lintang, serta metode random sampling dalam pemilihan subjek. Dilakukan bulan Mei 2023 pada siswa SMAN Jatinangor dan SMAS Darul Fatwa yang berusia maksimal 18 tahun dengan menggunakan kuesioner R4PDQ (Rome IV Diagnostic Questionnaire on Pediatric Functional Gastrointestinal Disorder Child). Analisis data diolah dalam bentuk tabel distribusi n dan %. Hasil: Dari 401 subjek yang sesuai kriteria inklusi, diperoleh 142 subjek mengalami gangguan saluran cerna fungsional (35,4%). Masing-masing diantaranya konstipasi fungsional 92 orang (22,9%), abdominal migrain 40 orang (10%), dispepsia fungsional 7 orang (1,8%), nyeri perut fungsional tidak terspesifikasi 2 orang (0,5%), serta sindrom iritasi usus besar 1 orang (0,2%). Berdasarkan jenis kelamin, tiap klasifikasi lebih banyak terjadi pada perempuan. Berdasarkan usia, tiap klasifikasi lebih banyak terjadi pada usia 17 tahun. Kesimpulan: Jumlah kasus gangguan saluran cerna fungsional pada siswa sekolah menengah atas di Jatinangor sebesar 35,4%. Klasifikasi paling banyak terjadi yaitu konstipasi fungsional 22,9%. Pada tiap klasifikasi lebih banyak terjadi pada perempuan dan usia 17 tahun

Description

Keywords

Gangguan Saluran Cerna Fungsional, Remaja, Rome IV criteria

Citation

Collections