PERBANDINGAN TRANSVERSUS ABDOMINIS PLANE BLOCK DAN ERECTOR SPINAE PLANE BLOCK TERHADAP NYERI PASCAOPERASI DAN KEBUTUHAN MORFIN PADA PASIEN GINEKOLOGI YANG DILAKUKAN INSISI MEDIANA DI RSUP HASAN SADIKI
No Thumbnail Available
Date
2023-10-12
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Nyeri pascaoperasi ginekologi pada tindakan dengan insisi mediana memiliki skala nyeri sedang berat sehingga berdampak pada pemulihan dan mobilisasi pascaoperasi. Beberapa metode yang dilakukan untuk mengurangi nyeri pascaoperasi termasuk TAP blok maupun cara yang tergolong baru yaitu ESP blok sebagai multimodal analgesia pada operasi di daerah abdomen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan skala nyeri dan kebutuhan morfin pascaoperasi pada pasien yang dilakukan ESP blok dengan TAP blok. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan double blind randomized controlled trial terhadap kedua kelompok penelitian. Pasien akan diminta untuk menilai rasa nyeri dengan Numeric Rating Scale (NRS) yang akan dihitung dengan interval 0-1 jam, 1-6 jam, 6-12 jam, dan 12-24 jam setelah selesai dilakukan TAP blok dan ESP blok. Penelitian telah dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) sejak tanggal 27 Desember 2023 hingga 26 Maret 2023 terhadap 43 subjek yang menjalani operasi ginekologi dalam anestesi umum dengan 3 pasien termasuk kriteria pengeluaran karena prosedur operasi memanjang lebih dari 4 jam dan 40 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk dalam kriteria ekslusi. Analisis data numerik menggunakan uji T tidak berpasangan pada data berdistribusi normal serta uji Mann Whitney pada data tidak berdistribusi normal. Analisis data kategorik menggunakan Uji Exact Fisher. Didapatkan NRS saat diam antara kelompok TAP blok dan ESP blok pada 1-6 jam dan 6-12 jam lebih banyak dimana pada kelompok TAP blok (skala nyeri 3) dibandingkan kelompok ESP blok (skala nyeri 1). Pengukuran NRS saat bergerak pada 0-1 jam dan 1-6 jam lebih banyak didapatkan pada kelompok TAP blok sehingga dinyatakan bermakna secara statistik (p<0,05; Tabel 4.2; Tabel 4.3). Simpulan dari penelitian ini blok ESP dengan menggunakan bupivacaine dosis 0,25% dan volume 20 mL lebih efektif untuk mengurangi nyeri pascaoperasi dan mengurangi kebutuhan morfin pascaoperasi serta memberikan efek samping minimal.
Description
Keywords
analgetik pascaoperasi, blok ESP, blok TAP