PENGARUH PEMBERIAN INJEKSI TUBERCULIN PROTEIN PURIFIED DERIVATIVE INTRALESI SEBAGAI IMUNOTERAPI PADA KUTIL ANOGENITAL: Analisis Interferon-α dan Interleukin-2 di Jaringan dan Darah, Serta Kaitannya de
No Thumbnail Available
Date
2023-07-28
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Perjalanan klinis kutil anogenital (KAG), suatu penyakit yang terjadi akibat oleh infeksi Human papillomavirus, ditentukan oleh respons imun terhadap virus tersebut. Interferon (IFN)-α merupakan sitokin yang bekerja pada suatu infeksi melalui ekspresi gen yang bersifat antivirus. Interleukin (IL)-2 merupakan sitokin yang berperan pada imunitas seluler yang meningkat pada KAG regresi. Tuberculin purified protein derivative (TPPD), merupakan pilihan imunoterapi yang menjanjikan. Tujuan penelitian untuk lebih mengetahui efektivitas dan mekanisme kerja terapi TPPD sebagai terapi KAG melalui analisis pengaruh terapi TPPD dalam hal ini ekspresi IFN-α dan IL-2 pada jaringan menggunakan imunohistokimia (IHK) dan dalam darah, juga mengetahui apakah hasil pemeriksaan kadar sitokin darah dapat merepresentasikan kondisi sitokin pada lesi KAG.
Penelitian dilaksanakan selama bulan April 2022-Maret 2023 di Laboratorium Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK UNPAD)/ Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dan Laboratorium Departemen Patologi Klinik FK UNPAD/ RSHS Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian klinis kuasi eksperimental. Objek penelitian adalah data rekam medis dan bahan biologik tersimpan (BBT) yang bersumber dari dua belas pasien KAG yang sebelumnya mendapatkan terapi.TPPD sebanyak lima tuberkulin unit pada salah satu lesi, satu kali perminggu, enam kali penyuntikan, dan dua belas kontrol pasien KAG. Pada pasien telah dilakukan pengambilan jaringan dan darah pada awal pengamatan, setelah dua kali penyuntikan untuk jaringan, dan enam kali penyuntikan untuk darah. Pengukuran ekspresi IFN-α dan IL-2 dinilai dengan IHK, sedangkan kadar di darah diukur dengan pemeriksaan enzyme linked immunosorbent assay.
Pada hasil penelitian didapatkan yaitu: kelompok TPPD mengalami peningkatan ekspresi IFN-α dan IL-2 di jaringan yang signifikan (p=0,047; 0,019), dan peningkatan tersebut secara signifikan berbeda dengan kontrol (p=0,028; 0,017); kelompok TPPD mengalami peningkatan kadar IL-2 di darah (p=0,030) dan signifikan berbeda dengan kontrol (p=0,025); tidak terdapat peningkatan kadar IFN-α di darah; perubahan ekspresi IFN-α dan IL-2 di jaringan lesi KAG tidak berkorelasi dengan perubahan kadarnya di darah; terdapat perbedaan respons terapi yang signifikan antara kelompok TPPD, pada lesi yang dilakukan penyuntikan, tidak dilakukan penyuntikan, dan seluruh lesi, dengan kontrol (p=0,0001 untuk ketiganya). Tidak terdapat korelasi antara perubahan IFN-α dan IL-2 di jaringan maupun di darah dengan respons terapi TPPD.
Simpulan penelitian adalah pemberian terapi TPPD intralesi efektif sebagai pengobatan KAG antara lain melalui peningkatan peran IFN-α dan IL-2 yang dapati terlihat pada jaringan, dan untuk IL-2 juga terlihat pada darah. Pada KAG, kadar sitokin antara lain IFN-α dan IL-2 dalam darah, tidak mencerminkan ekspresi kedua sitokin tersebut di jaringan.
Description
Keywords
imunohistokimia, imunoterapi, interferon-α