Gambaran Faktor Risiko Sindrom Diare pada Sapi Potong di Wilayah Desa Sagaracipta, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung
No Thumbnail Available
Date
2023-08-11
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Sindrom diare merupakan istilah kumpulan gejala infeksi pada saluran pencernaan dengan manifestasi feses encer cenderung cair dengan frekuensi sering. Hewan ternak sapi di pedesaan umum mengalami sindrom gangguan pencernaan diare. Prevalensi bovine viral diarrhea virus (BVDV), bovine coccidiosis, dan infeksi cacing (helminthiasis) yang menyebabkan diare pada sapi potong di Indonesia secara berturut-turut mencapai 28%, 75%, dan 72%. Diare pada sapi memiliki konsekuensi ekonomi yang serius karena peran hewan ternak yang penting dalam mata pencaharian masyarakat pedesaan. Kecenderungan terjadinya penyakit dipengaruhi oleh paparan atau faktor risiko. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor risiko sindrom diare pada sapi potong di wilayah Desa Sagaracipta, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan kuesioner dan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Persentase kejadian sindrom diare pada peternakan rakyat Desa Sagaracipta adalah sebesar 9,52%, yaitu terjadi pada 2 dari 21 peternakan rakyat sapi potong. Sindrom diare di peternakan rakyat Desa Sagaracipta, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung memiliki delapan faktor risiko, yaitu umur hewan ternak, jenis kelamin hewan ternak, nutrisi hewan ternak, kebersihan hewan ternak, kebersihan kandang, kepadatan kandang, jenis lantai kandang dan kemiringan lantai kandang.
Description
Keywords
faktor risiko, sapi potong, sindrom diare