PENDUGAAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN DATA MAGNETOTELLURIK UNTUK STUDI HIDROKARBON (Studi Kasus: Kota Bangun, Cekungan Kutai
No Thumbnail Available
Date
2018-08-13
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Aplikasi metode magnetotellurik (MT) dalam eksplorasi non-konvensional
merupakan hal yang baru di Indonesia. Telah dilakukan penelitian menggunakan
metode magnetotellurik pada daerah Kota Bangun, Cekungan Kutai untuk
mengetahui keberadaan struktur yang berpotensi hidrokarbon. Berdasarkan hasil
penampang MT, distribusi resistivitas dikelompokan menjadi zona resistivitas
rendah (1-4 Ohm.m), sedang (5-21 Ohm.m), dan tinggi (22-95 Ohm.m). Informasi
litologi dan struktur geologi diperoleh berdasarkan hasil korelasi metode
magnetotellurik dan gaya berat. Hasil dari korelasi didapatkan batu slate sebagai
batuan dasar, diatasnya terendapkan sedimen tersier dengan ketebalan lapisan
mencapai 13.5 kilometer yang tersusun oleh batu shale dan lempung pada Formasi
Pamaluan, serta batu pasir pada Formasi Pulau Balang. Struktur geologi yang
berada pada daerah tersebut berupa patahan serta lipatan antiklin dan sinklin. Black
shale diduga memiliki potensi hidrokarbon berupa gas yang ditunjukan dengan
resistivitas rendah dan didominasi berada pada lipatan sinklin. Keberadaan patahan
diduga sebagai salah satu faktor penyebab termatangkannya material organik pada
batuan black shale yang ditemukan pada rentang kedalaman 3-7 kilometer dari
permukaan. Zona rendahan pada Cekungan Kutai merupakan zona struktur lipatan
sinklin yang diduga memiliki potensi hidrokarbon yang besar.
Description
Keywords
Kota Bangun, Cekungan Kutai, magnetotellurik