PEMETAAN ZONA AKUIFER MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS-DC PADA KAWASAN KIPAS VULKANIK (STUDI KASUS: HARUMAN, JAWA BARAT)

Abstract

Tingkat pengambilan air bersih sebagai salahsatu kebutuhan utama manusia terus meningkat, sehingga penting untuk dilakukan konservasi, khususnya pada daerah resapan. Daerah Haruman merupakan salahsatu kawasan resapan utama yang mengisi Cekungan Air Tanah (CAT) Bandung-Soreang serta terdapat 10 mata air yang tersebar di bagian barat lereng gunung berbentuk kipas vulkanik. Penelitian dilakukan untuk mengetahui persebaran zona akuifer berupa kedalaman dan arah aliran air tanah berdasarkan persebaran nilai resistivitas batuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Resistivitas-DC konfigurasi Wenner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang nilai resistivitas daerah penelitian berada dalam rentang 20–1500 &#937;m yang terdiri dari 4 lapisan batuan, yaitu lapisan pumice dan lapilli dengan rentang nilai 20–150 &#937;m, lapisan lava vesikuler dengan rentang nilai 150–250 &#937;m, lapisan tufa dengan rentang nilai 250–500 &#937;m, dan lapisan lava basalt dengan rentang nilai 500–1500 &#937;m. Berdasarkan hasil penelitian, zona akuifer diperkirakan berada pada lapisan batuan pumice dan lapilli serta pada lapisan batuan lava vesikuler yang berada di kedalaman dangkal (<40 meter) dan termasuk jenis lapisan akuifer bebas (unconfined aquifer). Aliran air tanah diperkirakan mengalir searah dengan kipas vulkanik dan sebaran lokasi mata air yaitu dari arah timur menuju barat.

Description

Keywords

Akuifer, metode Resistivitas-DC, konfigurasi Wenner

Citation

Collections