IDENTIFIKASI KONDISI GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN DI BAGIAN KHULUK GUNUNG TANGKUBAN PARAHU MENGGUNAKAN METODE GAYA BERAT

Abstract

Gunung Tangkuban Parahu adalah salah satu gunung api aktif di Pulau Jawa. Gunung Tangkuban Parahu memiliki sejarah geologi yang cukup rumit dan kompleks serta mengalami aktivitas vulkanisme yang terus terjadi. Pada 12 Februari 2022, terjadi peningkatan intensitas vulkanik di Kawah Ratu pasca erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada tahun 2019. Oleh karena itu, diperlukan kajian mengenai kondisi geologi bawah permukaan gunung api sebagai upaya mengurangi resiko akibat aktivitas gunung api yang meningkat. Kajian kondisi geologi bawah permukaan Gunung Tangkuban Parahu dilakukan dengan metode gaya berat yang mempelajari variasi medan gaya berat untuk mengetahui perbedaan kerapatan batuan di bawah permukaan bumi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, nilai anomali Bouguer lengkap Gunung Tangkuban Parahu berkisar antara 68 – 73 mGal. Nilai anomali residual negatif dengan kisaran -1 hingga 0 mGal diyakini berasosiasi dengan keberadaan Kawah Upas, Ratu, dan Ecoma. Analisis menggunakan turunan horizontal orde pertama dan turunan vertikal orde kedua menunjukkan terdapat struktur patahan berorientasi barat laut – tenggara yang dapat menjadi jalan keluar bagi akumulasi uap air bertekanan tinggi akibat aktivitas vulkanik. Struktur tersebut diestimasikan berada pada kedalaman 50 hingga 350 meter yang diperoleh dari hasil dekonvolusi Euler dan pemodelan inversi. Hasil pemodelan inversi juga menunjukkan, Lava 1 Tangkuban Parahu (Tl1) berada pada kedalaman 50 hingga lebih dari 200 m, sedangkan Jatuhan Piroklastik 1 Tangkuban Parahu (Tjp1), Jatuhan Piroklastik 2 Tangkuban Parahu (Tjp2), Piroklastik 3 Tangkuban Parahu (Tjp3) yang berada di permukaan hingga kedalaman lebih dari 200 m.

Description

Keywords

Gunung Tangkuban Parahu, Metode Gaya berat, Analisis Derivatif

Citation

Collections