IDENTIFIKASI AKUIFER MENGGUNAKAN RESISTIVITAS DC (STUDI KASUS : KIPAS LAVA GUNUNG HARUMAN, KAWASAN PEGUNUNGAN MALABAR, KABUPATEN BANDUNG)

Abstract

Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan utama bagi manusia. Peningkatan populasi manusia mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan air dimana sebagian besar kebutuhan air bersih masih bergantung pada air tanah. Gunung Haruman, Kabupaten Bandung merupakan salah satu recharge area Cekungan Air Tanah (CAT) Bandung-Soreang. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan informasi distribusi aliran air mendapatkan kedalaman akuifer pada kipas lava Gunung Haruman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Resistivitas DC. Hasil interpretasi terhadap data resistivitas memunculkan dugaan bahwa akuifer pada daerah penelitian merupakan akuifer dangkal dengan kedalaman sekitar 40 meter. Akuifer diduga berada pada lapisan pumice dengan rentang nilai resistivitas berkisar antara 3,9 Ωm hingga 97 Ωm. Lapisan akuifug ditandai dengan nilai resistivitas relatif lebih tinggi yaitu 100 Ωm hingga 1500 Ωm dengan dugaan berupa lapisan batu lava basalt yang bersifat impermeable. Distribusi aliran air pada akuifer yang terdapat pada daerah penelitian diduga mengarah dari arah timur ke arah barat laut.

Description

Keywords

Gunung Haruman, resistivitas DC, Akuifer

Citation

Collections