INOKULASI MIKROBA PELARUT FOSFAT INDEGENUS DAN KOMBINASI AMELIORAN DAN PUPUK P TERHADAP SERAPAN FOSFAT, PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DAN EMISI CO2 PADA TANAH GAMBUT

Abstract

Delapan puluh persen luasan lahan gambut di Indonesia berpotensi dimanfaatkan sebagai lahan pertanian potensial di masa depan, walaupun demikian terdapat beberapa masalah seperti sifat kering tidak balik, derajat kemasaman tanah yang tinggi, kandungan asam fenolat yang bersifat meracun dan tidak tersedianya hara bagi tanaman. Perbaikan karakteristik biologi tanah gambut khususnya inokulasi mikroba pelarut fosfat diduga dapat meningkatkan produktifitas tanah gambut. Penelitian dilakukan di Kabupaten Pelalawan dari Juni 2013 sampai Maret 2014 untuk mendapatkan mikroba pelarut fosfat indegenus unggul asal gambut Saprik Riau dan mengetahui kemampuannya dalam mensubstitusi asupan pupuk khususnya P di lahan gambut. Percobaan dilakukan dalam 3 tahapan yaitu eksplorasi mikroba pelarut fosfat indegenus menggunakan medium selektif, karakterisasi isolat baik morfologi maupun aktivitasnya dalam pelarutan P serta uji keefektifannya untuk meningkatkan pertumbuhan dan menurunkan emisi CO2. Hasil eksplorasi diperoleh 9 jenis bakteri dan 8 jenis fungi pelarut fosfat potensial yang dua diantaranya unggul dalam melarutkan fosfat yaitu Burkholderia gladioli dan Penicillium aculeatum. Inokulasi masing-masing isolat terseleksi tersebut dalam kombinasinya dengan kompos TKKS dan pupuk P meningkatkan secara nyata serapan P, namun tidak secara nyata pengaruhnya terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit dan emisi CO2. Aplikasi Burkholderia gladioli dalam kombinasinya dengan 75 % pupuk P standar atau Penicilium aculeatum dikombinasikan dengan 50 % pupuk P standar menghasilkan pertumbuhan bibit kelapa sawit yang terbaik. Bagaimanapun juga penggunaan MPF dapat meningkatkan sequestrasi CO2 di lahan gambut. Kata kunci : tanah gambut, mikroba pelarut fosfat, amelioran, emisi CO2

Description

Keywords

tanah gambut, mikroba pelarut fosfat, amelioran

Citation