ADAPTASI DAN KUALITAS BIJI ENAM GENOTIP HANJELI (Coix lacryma-jobi L.) ANDALAN DI TIGA LOKASI SENTRA PRODUKSI

No Thumbnail Available

Date

2012

Journal Title

Journal ISSN

Volume Title

Publisher

Abstract

ABSTRAK Adaptasi dan Kualitas Biji Enam Genotip Hanjeli (Coix lacryma jobi L.) Andalan di Tiga Lokasi Sentra Produksi. di Bimbing oleh : Tati Nurmala, Anne Nuraini dan Anni Yuniarti. Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) merupakan tanaman serealia dari family Gramineae yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan pakan. Keragaman plasma nutfah perlu dijaga kelestariannya, salah satu upaya dengan membudidayakan hanjeli pulut terseleksi mempergunakan 6 genotip dan memanfaatkan biji hanjeli sebagai pangan bergizi. Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan genotip hanjeli pulut yang berdaya hasil tinggi, berdaptasi luas atau spesifik, pengaruh interaksi genotip dengan ZPT dan sebagai informasi genotip yang unggul. Percobaan dilaksanakan dari bulan Juni 2014-Mei 2015 di tiga lahan kering petani sebagai sentra produksi yaitu di lokasi Punclut Bandung Barat, Cilayung Jatinangor dan Rancakalong Sumedang, dengan ketinggian tempat masing-masing 900 m, 850 m dan 850 m dari atas permukaan laut dan ordo tanah di tiga lokasi adalah Andisol, Ultisol dan Inceptisols. Rancangan percobaan yang digunakan dalam adaptasi adalah Rancangan Acak Kelompok dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yaitu genotip (G9, G26, G37, G38, G44, G45). Uji homogenitas ragam galat semua lokasi menggunakan metode Bartlett dengan prinsip uji kecocokan Chi-Square dan uji model analisis AMMI. Rancangan percobaan yang digunakan dalam pengaruh ZPT di Punclut, Cilayung dan Rancakalong yaitu rancangan petak terbagi (Split-plot design) dengan dua faktor perlakuan yang terdiri dari 6 taraf perlakuan genotip hanjeli pulut dan 3 taraf perlakuan giberelin dan paklobutrazol dengan empat kali ulangan. Berdasarkan hasil karakterisasi kimia biji genotip 9 memiliki kandungan karbohidrat (61,91%). G37 memiliki kandungan kadar air (12,22%) serta kadar protein (13,43%), G44 memiliki kadar abu (1,86%) dan kadar lemak (4,96%). Berdasarkan hasil penelitian pengaruh ZPT menunjukkan terjadi interaksi antara pemberian giberelin dan 6 genotip hanjeli terhadap bobot biji per rumpun, bobot biji per plot, bobot biji per hektar, jumlah srisip per batang, biomasa, bobot akar, volume akar dan indeks panen. Hasil terbaik di Punclut pada perlakuan genotip 38 (5,85) ton/ha pada konsentrasi giberelin 12 mL/L, di Cilayung terbaik pada perlakuan genotip 38 (3,08) ton/ha pada konsentrasi paklobutrazol dan 4,09 ton/ha pada konsentrasi giberelin dan paklobutrazol 12 mL/L. karena menunjukkan bobot biji per rumpun, per plot tertinggi.

Description

Keywords

Hanjeli, Adaptasi, Genotip

Citation