Respons Pertumbuhan dan Hasil Benih Kentang (Solanum tuberosum L.) G0 Kultivar Medians di Dataran Medium Jatinangor terhadap Komposisi Biochar dan Jenis Retardan

Abstract

Kentang menempati urutan ketiga sebagai bahan pangan yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Ketersediaan benih kentang berkualitas masih rendah yang berpengaruh terhadap produksi kentang. Terbatasnya areal produksi kentang di dataran tinggi sehingga diperlukan ekstensifikasi ke dataran medium. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi benih kentang G0 di dataran medium diantaranya penggunaan biochar dan retardan yang tepat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi antara komposisi biochar dan jenis retardan yang dapat meningkatkan produksi benih kentang G0 kultivar Medians di dataran medium Jatinangor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2022 di Kebun Percobaan Ciparanje, Jatinangor, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama adalah komposisi biochar yaitu m1 (100% kompos), m2 (80% kompos + 20% biochar sekam padi), m3 (80% kompos + 20% biochar tempurung kelapa), dan m4 (80% kompos + 10% biochar sekam padi + 10% biochar tempurung kelapa) dan faktor kedua adalah jenis retardant yaitu r1 (tanpa retardan), r2 (100 ppm paclobutrazol), dan r3 (100 ppm prohexadione-Ca). Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi komposisi biochar dan jenis retardan terhadap pertumbuhan dan hasil benih kentang G0. Aplikasi 80% kompos + 20% biochar sekam padi dapat meningkatkan laju tumbuh ubi, jumlah ubi sebesar 6,18 knol per tanaman dan bobot ubi per tanaman. Perlakuan 100 ppm paclobutrazol menyebabkan tinggi tanaman lebih rendah namun menghasilkan kandungan klorofil total, persentase stolon membentuk ubi, jumlah ubi sebesar 6,38 knol per tanaman dan bobot ubi per tanaman tertinggi.

Description

Keywords

benih, biochar, dataran medium

Citation

Collections