Agroindustrialisasi Jamur Tiram di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat
No Thumbnail Available
Date
2014-05-25
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRAK
Fadel Sepdika Putra. 2014. Analisis Agroindustrialisasi Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) (Studi Kasus di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat). Dibimbing oleh Trisna Insan Noor.
Jamur Tiram merupakan salah satu komoditas hortikultura yang potensial untuk dikembangkan, karena jamur tiram memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan salah satu jenis jamur yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Permintaan Jamur Tiram terus meningkat di pasar lokal. Sentra Jamur Tiram di Jawa Barat adalah Kabupaten Bandung Barat, khususnya Kecamatan Cisarua. Maka dari itu, saya meneliti di Kecamatan Cisarua.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui proses agroindustrialisasi Jamur tiram di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. 2) Mengetahui besarnya pendapatan petani yang terlibat dalam proses agroindustrialisasi jamur tiram di kecamatan Cisarua. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan teknik penelitian studi kasus. Data primer diperoleh dari petani jamur tiram individu, perusahaan-perusahaan, anggota masing-masing perusahaan, dan perintis utama jamur tiram sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku yang relevan, penelusuran internet, pemerintah Kecamatan Cisarua dan berbagai instansi ataupun lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung, wawancara, dan studi pustaka. Penelitian ini menggunakan analisis agroindustrialisasi dan analisis usaha tani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses agroindustrialisasi jamur tiram di Kecamatan Cisarua dapat dikatakan sudah berjalan cukup baik dengan terbukti adanya perkembangan dan perubahan pada beberapa aspek seperti komposisi produk, penyediaan sarana produksi, tenaga kerja, teknologi, kelembagaan, koordinasi vertikal, struktur pasar, perwilayahan dan sumber permodalan. 2) Pada Kajian pendapatan petani jamur tiram hasil rata-rata petani semakin menurun dari tahun 2011–2013. Pada tahun 2011 rata-rata pendapatan petani sebesar Rp 10.557.625, tahun 2012 rata-rata pendapatan petani Rp 9.248.000, dan pada tahun 2013 rata-rata pendapatan petani Rp 8.747.500.
Kata kunci: Jamur Tiram, Agroindustrialisasi, dan Pendapatan Petani
Description
Keywords
Jamur tiram, Agroindustrialisasi, Pendapatan Petani