EFEK GUIDED BONE REGENERATION MEMBRAN PERIOSTEUM SAPI PADA DEFEK TULANG MANDIBULA TIKUS PUTIH SPRAGUE DAWLEY

Abstract

Guided bone regeneration merupakan usaha untuk mempercepat penyembuhan tulang. Konsep guided bone regeneration memanfaatkan barrier membrane atau membran pembatas untuk mencegah masuknya jaringan lunak sekitar ke dalam defek tulang sehingga proses penyembuhan jaringan tulang dapat terjadi lebih cepat dengan mencegah gangguan jaringan lunak sekitarnya. Berbagai bahan baku membran pembatas telah dikembangkan di dunia. Membran pembatas berbahan baku periosteum sapi produksi dalam negeri (BATAN Jakarta) diduga dapat digunakan untuk guided bone regeneration. Penelitian ekperimental murni dilakukan pada 30 ekor tikus percobaan Sprague Dawley jantan, dengan 15 ekor sebagai kelompok perlakuan dan 15 ekor sebagai kelompok kontrol. Sebuah defek tulang dibuat pada mandibula kanan seluruh kelompok tikus percobaan dan pada kelompok perlakuan diberikan membran periosteum sapi. Hewan percobaan dideterminasi pada hari ke-7, 14, dan 21. Pemeriksaan histopatologis dengan pewarnaan Hematoksilin-eosin untuk mengetahui persentase tulang imatur dan jaringan ikat fibrosa. Analisis statistik yang digunakan adalah ANAVA dan Newman Keuls. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan persentase tulang imatur dan jaringan ikat fibrosa yang bermakna (p-value<0,05) antara kelompok perlakuan dan kontrol. Hasil tersebut menunjukkan membran periosteum sapi produksi dalam negeri (BATAN Jakarta) berpengaruh terhadap peningkatan persentase tulang imatur dan penurunan persentase jaringan ikat fibrosa.

Description

Keywords

: guided bone regeneration, membran periosteum sapi, tulang imatur

Citation