PERBEDAAN EFEKTIVITAS GEL KURKUMIN DENGAN GEL ALOE VERA TERHADAP EKSPRESI PROSTAGLANDIN, FIBROBLAS DAN NEOVASKULARISASI PADA LUKA MUKOSA MULUT (Studi Eksperimental pada Tikus Sprague dawley)
No Thumbnail Available
Date
2019-04-12
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Tindakan-tindakan dalam bidang bedah mulut dan maksilofasial seperti penatalaksanaan trauma, odontektomi, dan palatoplasty dapat menginisiasi proses inflamasi serta rasa nyeri serta terganggunya fungsi rongga mulut. Penatalaksanaan inflamasi maupun nyeri yang dirasakan dapat dilakukan dengan menggunakan bahan alam yang diketahui memiliki efek samping minimal seperti kurkumin maupun aloe vera. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perbedaan efektivitas kurkumin maupun aloe vera terhadap ekspresi prostglandin, fibroblas, dan neovaskularisasi pada luka yang terjadi di mukosa rongga mulut. Penelitian ini yang dilakukan pada 27 tikus Sprague-dawley di Animal Teaching Hospital dan Laboratorium Anatomi Patologi Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia ini menggunakan metode eksperimental murni. Seluruh tikus selanjutnya dibagi ke dalam tiga kelompok secara acak, kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan, kelompok perlakuan I yang mendapatkan aplikasi gel aloe vera, serta kelompok perlakuan II yang mendapatkan aplikasi gel kurkumin.. Luka pada mukosa mulut diperoleh melalui metode punch biopsy pada bagian palatum, sedangkan evaluasi waktu dilakukan pada hari pertama, hari ketiga, serta hari ketujuh pasca perlukaan untuk melihat ekspresi prostaglandin, jumlah fibroblas, serta jumlah neovaskularisasi. Seluruh data yang terkumpul selanjutnya dievaluasi dengan menggunakan uji Mann whitney. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa aplikasi gel kurkumin pada luka mukosa mulut dapat menurunkan ekspresi prostaglandin, meningkatkan jumlah fibroblas dan jumlah neovaskularisasi secara signifikan dengan nilai p<0.05. Aplikasi gel aloe vera, menurunkan ekspresi prostaglandin secara signifikan dengan nilai p=0.044 dan tidak terdapat perbedaan dalam peningkatan jumlah fibroblas dan jumlah neovaskularisasi dengan nilai p=0.136 dan p=0.142. Aplikasi gel kurkumin dibandingkan gel aloe vera tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada penurunan ekspresi prostaglandin dengan nilai p=0.577 dan terdapat perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan jumlah fibroblas dan neovaskularisasi dengan nilai p=0.010 dan p=0.042.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, disimpulkan bahwa kurkumin maupun aloe vera memiliki variasi perbedaan efektivitas terhadap penurunan ekspresi prostaglandin, fibroblas, serta neovaskularisasi pada luka mukosa rongga mulut.
Description
Keywords
Kurkumin, Aloe vera, Prostaglandin