Evaluasi Fungsi Bicara Pada Pasien Pasca Penutupan Celah Langit-langit di Unit Cleft Center RSGM FKG Unpad

Abstract

Pendahuluan: Kualitas bicara merupakan output yang penting untuk menilai keberhasilan palatoplasti. Tujuan palatoplasti tidak hanya penutupan anatomi sederhana dari langit–langit tetapi juga untuk menciptakan mekanisme velofaringeal yang cukup berfungsi untuk fungsi bicara yang normal dan menghindari pertumbuhan maksilofasial yang abnormal setelah perbaikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan fungsi bicara pada pasien pasca penutupan celah langit-langit dengan pasien tanpa kelainan celah langit-langit. Metode: Studi retrospektif analitik dilakukan terhadap 22 anak dengan celah langit-langit unilateral komplit yang telah dilakukan palatoplasti two flap push back pada rentang tahun 2014-2017 di unit Cleft Center RSGM FKG Unpad dengan tehnik pengambilan sampel purposive sampling, dan 22 anak tanpa kelainan celah langit–langit sebagai kelompok kontrol. Penilaian evaluasi fungsi bicara dengan perceptual assesment oleh ahli terapi wicara meliputi pola artikulasi, hipernasalitas, inteligibilitas bahasa. Sefalometri lateral dilakukan saat fonasi /i/ untuk mengukur jarak velum ke dinding posterior faring dan juga dilakukan pemeriksaan kompetensi velofaringeal. Data dianalisis dengan uji Mann Whitney. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan perbedaan yang signifikan dalam fungsi bicara pasien pasca penutupan celah langit-langit dengan pasien tanpa kelainan celah langit-langit (p<0,05). Kompetensi velofaringeal pada kelompok pasca palatoplasti terdapat 22,8% adekuat, 0,1% marginal dan 68,1% inadekuat. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 72.7% dengan kompetensi velofaringeal adekuat dan 27,3% inadekuat. Kesimpulan: Terdapat perbedaan dalam fungsi bicara antara pasien pasca penutupan celah langit-langit dengan pasien tanpa kelainan celah langit-langit

Description

Keywords

Fungsi bicara, celah langitlangit, penutupan celah langitlangit

Citation