HUBUNGAN ANTARA USIA OPERASI TERHADAP DISFUNGSI VELOFARINGEAL PADA PASIEN PASCA PALATOPLASTI
No Thumbnail Available
Date
2023-10-11
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pendahuluan: Celah palatum dapat menimbulkan berbagai gangguan tumbuh kembang, salah satu gangguan tersebut adalah gangguan berbicara. Palatoplasti untuk menutup celah palatum dan mengurangi resiko gangguan bicara penderita celah palatum. Usia dilakukannya operasi berpengaruh pada kemampuan bicara yang dihasilkan oleh penderita celah palatum. Tujuan: penelitian ini untuk hubungan antara usia dilakukannya operasi terhadap kemampuan bicara pasca palatoplasti. Metode: Sample penelitian adalah semua penderita celah palatum di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Bandung yang dilakukan palatoplasti. penelitian ini hanya dilakukan pengamatan dan pengukuran dengan intervensi terhadap variabel penelitian kemudian dilakukan analisa. Selanjutnya dilakukan uji perbedaan dan uji korelasi. Teknik pengambilan sampel Consecutive Sampling pasien pasca palatoplasti yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki 28 (68,29%) dan kategori usia 18 bulan - 24 bulan sebanyak 31 (75,61%). Artikulasi terbanyak pada kategori ringan 34 (82,92%), Pada kategori hipernasalitas terbanyak dengan kategori berat 21 (51,22%), nasal emisi udara terbanyak pada kategori nilai terendah dengan jumlah 19 (46,34%) dan kategori kemampuan bicara terbanyak pada kelompok cukup mampu 22 (53,66%). Terdapat korelasi antara usia operasi dengan artikulasi, hipernasalitas, nasal emisi dan kemampuan bicara (p<0,000). Simpulan: Studi ini menunjukkan pasca palatoplasti terdapat korelasi yang kuat antara usia operasi dengan artikulasi, hipernasalitas, nasal emisi dan kemampuan bicara.
Description
Keywords
palatoplasti, perkembangan bicara, disfungsi velofaringeal