PENGARUH PEMAKAIAN PELAT MOLDING NASOALVEOLAR KOMBINASI KARET ELASTIK DAN HIPAFIX PADA PENDERITA CELAH BIBIR DAN LANGIT-LANGIT BILATERAL

Abstract

Celah bibir bilateral adalah celah yang terdapat pada kedua sisi premaksila. Celah ini dapat berupa celah yang komplit maupun inkomplit. Celah tersebut disebabkan oleh tidak terjadinya penyatuan komponen nasalis media dengan komponen labial prosessus maksilaris, ditandai dengan penonjolan premaksila, yang disebabkan karena pusat penulangan poros vomer premaksila, sehingga mendorong premaksila dan menyebabkan premaksila protrusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar peningkatan tinggi hidung, untuk melihat pengurangan lebar celah bibir, serta untuk mengetahui perubahan penonjolan premaksila kearah belakang dan bawah terhadap pemakaain pelat molding nasoalveolar kombinasi karet elastik dan hipafix pada pasien celah bibir dan langit-langit bilateral. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode kuasi-eksperimental klinis semi longitudinal. Pengukuran dilakukan sebelum dan setelah pemakaian pelat molding nasoalveolar kombinasi karet elastik dan hipafix. Aktivasi dilakukan setiap 2 minggu sekali selama 14 minggu pengamatan sebelum dilakukannya operasi labioplasty. Uji-t digunakan untuk melihat peningkatan tinggi hidung, pengurangan celah bibir serta perubahan penonjolan premaksila kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05. Hasil uji statistik menunjukan terjadi peningkatan tinggi hidung, pengurangan celah bibir dan perubahan posisi premaksila yang dipasang pelat molding nasoalveolar kombinasi karet elastik dan hipafix selama 14 minggu.

Description

Keywords

Celah bibir dan langit-langit bilateral, pelat molding nasoalveolar karet elastik dan hipafix., Tidak ada keyword

Citation

Collections