EVALUASI HUBUNGAN RETRAKSI GIGI ANTERIOR DENGAN PERUBAHAN POSISI BIBIR PADA KASUS PROTRUSI BIMAKSILAR DENTAL

Abstract

Pendahuluan : Profil jaringan lunak yang cembung seringkali menjadi alasan utama untuk pasien untuk melakukan perawatan ortodonti. Prediksi perubahan profil jaringan lunak yang akan dihasilkan setelah perawatan sangat penting untuk diketahui oleh ortodontis dan pasien. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan retraksi gigi anterior dengan posisi bibir pada kasus protrusi bimaksilar dental dengan pencabutan empat gigi premolar pertama menggunakan alat cekat standar edgewise Bahan dan Metode: Penelitian ini bersifat korelasional. Empat puluh foto sefalometri lateral pasien protrusi bimaksilar dental sebelum dan setelah perawatan dengan pencabutan empat gigi premolar pertama ditracing, diukur dan dilakukan analisis statistik dengan uji korelasi Pearson dan regresi linier (p-value < 0,05). Hasil : Uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan positif signifikan antara perubahan gigi insisif maksila dengan perubahan bibir atas (r = 0.876, p-value < 0,01), dan perubahan gigi insisif mandibula dengan perubahan posisi bibir bawah (r = 0,826, p-value < 0,01). Analisis regresi linear menyatakan bahwa setiap retraksi 1mm insisif maksila akan menghasilkan 0.55 mm retraksi bibir atas, dan 1mm retraksi insisif mandibular akan menghasilkan 0.93 mm retraksi bibir bawah. Simpulan: Retraksi gigi anterior berhubungan kuat dengan perubahan posisi bibir dan menghasilkan profil jaringan lunak yang lebih baik pada pasien dengan protrusi bimaksilar dental.

Description

Keywords

Protrusi bimaksilar dental, jaringan lunak bibir, retraksi gigi anterior

Citation

Collections