PENGARUH BEDAH ORTOGNATI RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH TERHADAP POSISI BIBIR PADA MALOKLUSI SKELETAL KELAS III (Analisis Holdaway)
No Thumbnail Available
Date
2019-07-18
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pendahuluan: Maloklusi skeletal kelas III memerlukan perawatan bedah ortognati untuk memberikan hasil yang terbaik. LeFort I osteotomy dan BSSO merupakan teknik bedah yang sering digunakan. Analisis Holdaway digunakan untuk melihat perubahan pada jaringan lunak setelah bedah ortognati. Tujuan: Untuk mengukur perbedaan jaringan lunak bibir sebelum dan setelah bedah ortognatik pada satu dan dua rahang, dan mengukur perbedaan jaringan lunak bibir setelah bedah ortognatik dengan nilai normal analisis Holdaway. Bahan dan Metode: Tujuh foto rontgen sefalometri lateral sebelum dan setelah bedah ortognati pada satu rahang dan tujuh foto rontgen sefalometri lateral sebelum dan setelah bedah ortognati dua rahang diambil dari bagian Bedah Mulut RSGM UNPAD Bandung. Pengukuran dilakukan pada rontgen sefalometri dengan menggunakan enam variabel analisis jaringan lunak Holdaway. Hasil : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel lengkung bibir atas sebelum dan setelah bedah ortognati pada satu rahang. Variabel lengkung bibir atas dan jarak bibir bawah – H-line menunjukan perbedaan yang signifikan setelah bedah satu rahang dengan nilai standar normal analisis Holdaway. Penelitian ini menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pada seluruh variabel analisis Holdaway sebelum dan setelah bedah ortognati pada dua rahang. Variabel H-line angle, ketegangan bibir atas dan jarak bibir bawah – H-line menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan setelah bedah ortognati dua rahang dengan nilai standar normal analisis Holdaway.
Simpulan : Variabel konveksitas titik A, H-line angle, ketegangan dan ketebalan bibir berada pada nilai normal analisis Holdaway setelah bedah pada satu rahang. H-line angle, ketegangan bibir atas dan jarak bibir bawah ke H-line berada pada nilai normal analisis Holdaway setelah bedah pada dua rahang.
Description
Keywords
Maloklusi skeletal kelas III, bedah ortognati, analisis Holdaway