PERAN INDONESIA DALAM SENGKETA LAUT TIONGKOK SELATAN (1990-2014) (THE ROLE OF INDONESIA IN THE SOUTH CHINA SEA DISPUTE (1990-2014)
No Thumbnail Available
Date
2016-11-18
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Dalam penelitian ini, penulis mengangkat tema Sengketa Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang telah menjadi perhatian masyarakat dunia sejak tahun 1970an. Sengketa tumpang tindih kedaulatan antara Filipina, Vietnam, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Tiongkok tersebut membuat negara – negara dan organisasi internasional mengambil sikap, diantaranya Indonesia. Posisi Indonesia dalam sengketa LTS diulas dengan teori peran dalam studi Hubungan Internasional. Merujuk pada teori peran, sebuah negara mengambil peran tertentu setelah mempertimbangan konsepsi peran dan preskripsi peran yang dimiliki negara tersebut.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan sumber – sumber primer dan sekunder. Sumber primer yaitu dokumen pelaksanan Workshop, dokumen resmi pemerintah dan wawancara dengan pemangku politik luar negeri Indonesia. Sumber sekunder didapatkan melalui jurnal, disertasi dan penelitian yang terkait dengan LTS.
Berdasarkan teori peran dan desain penelitian, penulis mengemukakan dua peran Indonesia dalam sengketa LTS, yaitu sebagai pemimpin kawasan dan mediator. Peran tersebut muncul dari konsepsi peran dan harapan peran terhadap Indonesia. Adapun konsepsi peran Indonesia adalah sebagai mediator – integrator, pihak bebas aktif dan kolaborator di kawasan. Sedangkan tuntutan terhadap Indonesia dalam sengketa LTS adalah aktif dalam penyelesaian sengketa.
Description
Keywords
Indonesia, Laut Tiongkok Selatan, Teori Peran