BAHASA SAMAR DALAM WACANA HUMOR KOMIK STRIP PADA SURAT KABAR THE JAKARTA POST (SATU KAJIAN PRAGMATIK)

Abstract

Abstrak Bahasa samar merupakan bagian dari komunikasi. Orang-orang menggunakan bahasa samar dalam berkomunikasi sehari-hari untuk mengatakan sesuatu yang tidak membutuhkan informasi yang spesifik, seperti; jumlah suatu benda, harga suatu benda, jumlah orang, pendapat pribadi, suatu kemungkinan, serta suatu ketidakpastian. Komunikasi menggunakan bahasa samar dapat dilakukan, baik secara lisan ataupun tertulis. Dua orang ahli yang telah melakukan penelitian mengenai bahasa samar, yaitu Sabet dan Zhang (2015). Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori milik Sabet dan Zhang mengenai jenis dan fungsi bahasa samar (2015). Penulis meneliti bahasa samar yang digunakan dalam komik strip yang diterbitkan dalam surat kabar The Jakarta Post. ‘The Born Loser’ karangan Art dan Chip Sansom adalah judul komik strip yang penulis pilih sebagai data penelitian. Penelitian ini bertujuan (1) mengidentifikasi dan menjelaskan jenis bahasa samar yang terdapat dalam komik strip, (2) mengidentifikasi dan menjelaskan fungsi bahasa samar yang terdapat dalam komik strip, dan (3) mengidentifikasi dan menjelaskan peran bahasa samar dalam membentuk wacana humor komik strip. Penulis menggunakan metode analisis deskriptif untuk meneliti data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada delapan jenis bahasa samar dalam komik strip dimana tiga jenis diantaranya merupakan temuan dalam penelitian ini. Ketiga jenis bahasa samar tersebut, yaitu; ‘kesan samar’, ‘istilah samar, dan ‘arah samar’. Penulis juga menemukan satu sub-fungsi baru bahasa samar yang digunakan dalam komik strip, yaitu ‘strategi penghindaran diri’. Perbedaan penggunaan wacana komunikasi menyebabkan perbedaan jenis dan fungsi bahasa samar. Kelucuan komik strip dapat dianalisis dari penggunaan bahasa samar yang dihubungkan dengan implikatur percakapan. Penelitian ini menggunakan implikatur percakapan yang dianalisis lebih lanjut dengan mengacu pada dua buah teori humor milik Raskin (1985) yang membentuk kelucuan dalam komik strip, yaitu (1) disparagement dan (2) incongruity. Kata-kata karakter yang berisi bahasa samar pada strip terakhir mengandung salah satu dari kedua jenis implikatur tersebut yang memberikan pesan kepada para pembaca apa yang lucu atau yang menjadi unsur humor dalam komik strip tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, bahasa samar dapat berperan sebagai (1) bagian dari humor atau (2) pembentuk humor yang merupakan penyebab utama tawa dalam komik strip. kata kunci: pragmatik, bahasa samar, komik strip, humor, implikatur percakapan.

Description

Keywords

pragmatik, bahasa samar, komik strip

Citation

Collections