FRAGMEN WAWACAN DANUMAYA

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul Fragmen Wawacan Danumaya, Sebuah Kisah Hagiografi: Suntingan Teks dan Terjemahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suntingan teks yang dianggap paling mendekati teks aslinya, serta menyajikan terjemahan teks Wawacan Danumaya ke dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan terjemahan setengah bebas; tujuannya untuk mempertahankan bentuk, pesan, tema, keindahan bahasa dan keutuhan makna teks asli, agar dapat dipahami oleh masyarakat pembacanya, terutama bagi yang kurang atau tidak paham dengan bahasa Sunda. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, sedangkan metode kajian yang digunakan adalah edisi naskah jamak (codex multus) dengan menggunakan metode landasan. Teori yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah teori atau pendapat yang relevan dengan masalah yang dikaji. Untuk mengkaji naskah, teks, transliterasi, dan suntingan teks digunakan teori Baried, dkk, (1985). Mengenai kasus salah tulis digunakan teori Reynolds dan Wilson (dalam Suryani, 2011). Untuk terjemahan digunakan teori Catfort (dalam Darsa, 2002) berdasarkan kualitas terjemahannya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah naskah berjudul Wawacan Danumaya yang ditulis menggunakan aksara Pegon, berbahasa Sunda dengan sedikit serapan bahasa Melayu. Naskah ini adalah naskah milik Hj. Kurniasih warga Desa Sirnabaya, Kecamatan Rajadesa Kabupten Ciamis. Teks digubah dalam bentuk wawacan; puisi tradisional Sunda yang ditulis berdasarkan pola metrum pupuh. Pupuh yang digunakan dalam naskah ini adalah pupuh Asmarandana sebanyak 3 pupuh (81 pada/bait), Dangdanggula sebanyak 2 pupuh (17 pada/bait), Pangkur sebanyak 1 pupuh (14 pada/bait), Durma sebanyak 1 pupuh (7 pada/bait), Sinom sebanyak 2 pupuh (34 pada/bait), Kinanti sebanyak 2 pupuh (37 pada/bait), Magatruk sebanyak 1 pupuh (12 pada/bait), dan pupuh Mijil sebanyak 1 pupuh (5 pada/bait). Bentuk-bentuk penyimpangan yang ditemukan dalam teks Wawacan Danumaya dikelompokkan ke dalam empat kategori salah tulis, yaitu: prosentase Substitusi sebanyak (20%); Omisi sebanyak (52,30%); Adisi sebanyak (24,61%) dan Transposisi sebanyak (3,07%). ABSTRACT The title of this thesis is Text Editing and Translation : Fragmen Wawacan Danumaya, A Tale of Hagiografi. The purpose of this research is to produce a text edition that considered closest to its original text and presents a translation of the text Wawacan Danumaya into the Indonesian language by using a half free translation; it aims to maintain the form, message, theme, beauty of the language and wholeness of the original text meaning and in order to understood by general public who do not understand the sundanese language. The research method is a descriptive method of analysis and the assessment is a plural text edition (codex multus) using a basic method edition. The theory that used as a reference in this research is a relevant theory or opinion to the problem that under review. For assessing the manuscript, text, transliteration, text edition, we used Baried theory, et al, (1985) and Djamaris (2002). Regarding the case of misspellings, we used Reynolds and Wilson theory (in Suryani, 2011). For the translation, we used Catfort theory (in Darsa, 2002) based on the quality of the translation. Sources of data in this research is Wawacan Danumaya manuscript that was written by using Pegon characters, Sundanese language and a little bit influence of Malay language. This manuscript is belong to Hj. Kurniasih who comes from Sirnabaya village, Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis.The text is composed into a form of wawacan; Sundanese traditional poetry that written by the metrum pupuh pattern. Pupuh that was used in this manuscript are 3 pieces of pupuh Asmarandana (81 verse), 2 pieces of Dangdanggula (17 verse), 1 piece of Pangkur (14 verse), 1 piece of Durma (7 verse), 2 pieces of Sinom (34 verse), 2 pieces of Kinanti (37 verse), 1 piece of Magatruk (12 verse), and 1 piece of Mijil (5 verse). The forms of deviations that we found in the WDM text are grouped into four mistyped categories, those are: the percentage of substitution: (20%), omission: (52,30%), addition: (24.61%) and transposition: (3,07%).

Description

Keywords

Hagiografi, Tidak ada keyword, Tidak ada keyword

Citation