Hubungan Keyakinan dengan Perilaku Berisiko Penularan HIV/AIDS pada Anak Jalanan di Kota Bandung
No Thumbnail Available
Date
2016-07-18
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Kota Bandung menjadi daerah dengan penderita HIV/AIDS tertinggi di Jawa Barat. Anak jalanan merupakan salah satu kelompok yang berisiko tertular HIV/AIDS karena rentan melakukan berbagai perilaku berisiko penularan HIV/AIDS. Dari 144.889 anak jalanan di Indonesia, 8.581 anak telah terinfeksi HIV dan di Bandung sendiri dari 110 anak jalanan 20% telah positif HIV. Perilaku berisiko penularan HIV/AIDS dapat dipengaruhi secara langsung oleh keyakinan dibandingkan faktor yang dapat mempengaruhi perilaku lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keyakinan dengan perilaku berisiko penularan HIV/AIDS pada anak jalanan di Kota Bandung.
Jenis penelitian adalah deskriptif korelasional dengan melibatkan 97 anak jalanan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dikembangkan sendiri oleh peneliti merujuk kepada instrumen yang telah baku berdasarkan teori Health Belief Model. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Korelasi Spearman untuk mengetahui keeratan hubungan kedua variabel.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 91,8% anak jalanan memiliki keyakinan positif dan sebanyak 84,5% memiliki perilaku berisiko penularan HIV/AIDS yang rendah, perilaku berisiko yang hampir dimiliki oleh seluruh responden adalah memasang tindik sembarangan dan meminum alkohol. Hasil uji statistik menunjukkan hubungan yang signifikan dengan besar hubungan -0,428 mengindikasikan hubungan yang cukup kuat. Hal ini menunjukan bahwa semakin positif keyakinan anak jalanan terhadap pencegahan HIV/AIDS, semakin rendah perilaku berisiko penularan HIV/AIDS.
Implikasi dari hasil penelitian ini bagi institusi-institusi terkait adalah agar meningkatkan program pendampingan dan pengawasan pada anak jalanan dan berusaha untuk meningkatkan kembali keyakinan terhadap pencegahan penularan HIV/AIDS pada anak jalanan agar perilaku berisiko penularan HIV/AIDS dapat dikendalikan.
Description
Keywords
anak jalanan, health belief model, keyakinan