PEMODELAN SPASIAL DINAMIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN DI PERI-URBAN CIREBON

Abstract

Perubahan penggunaan lahan (LULC) melalui ekspansi lahan terbangun berpotensi meningkat selaras dengan peningkatan kebutuhan terhadap lahan sebagai konsekuensi dari pertambahan jumlah penduduk dan urbanisasi. Kota Cirebon sebagai pusat pertumbuhan bagi Ciayumajakuning terus berkembang dan melebihi batas administratifnya, fenomena ini menyebabkan terbentuknya region peri-urban sebagai konsekuensi interaksi lingkungan perkotaan dan pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika perubahan LULC beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, menganalisis probabilitas perubahannya pada periode 2030 dan 2045, mengetahui implikasi lingkungan akibat perubahan LULC, serta merumuskan arahan kebijakan LULC di peri-urban Cirebon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui pemanfaatan model regresi logistik, GWLR, regresi kubik, regresi kuadratik, serta algoritma machine learning – cellular automata (CA), artificial neural network (ANN), dan ANN-CA – untuk memodelkan perubahan penggunaan lahan beserta faktor yang berpengaruh proses tersebut dan implikasi lingkungannya. Data LULC dan perubahan kualitas lingkungan diperoleh dari citra satelit (Landsat series) pada periode perekaman 1999, 2009, dan 2019, sedangkan data-data lain berasal dari open data resmi milik lembaga-lembaga relevan. Model spasial dinamis perubahan LULC diverifikasi berdasarkan hasil ground truth dan citra satelit resolusi tinggi (CNES-Airbus) pada tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan perubahan LULC di peri-urban Cirebon ditandai oleh ekspansi lahan terbangun seluas 15,44 km2, fenomena ini menyebabkan lahan pertanian dan kebun / perkebunan menyusut secara signifikan. Model regresi logistik menunjukkan ketujuh faktor lingkungan berpengaruh signifikan terhadap ekspansi lahan terbangun dengan r-square mencapai 0,43. Secara parsial terdapat empat faktor yang paling berpengaruh yakni kemiringan lereng, jarak dari lahan terbangun eksisting, jarak dari CBD, serta aksesibilitas. Berdasarkan hasil verifikasi, pemodelan spasial dinamis terbaik untuk pemodelan LULC masa mendatang di peri-urban Cirebon adalah model CA karena memiliki overall accuracy 0,96 dan overall kappa 0,95. Perubahan LULC berdampak paling signifikan terhadap peningkatan suhu (16,6 persen) dan kadar kloforil-A (14,6 persen) dengan p-value < 0,01. Model DPSIR menghasilkan arahan kebijakan LULC di peri-urban Cirebon yang meliputi perumusan dan re-evaluasi penataan ruang, pembangunan vertikal, proteksi lahan pertanian, alokasi green space, penggalakan permakultur dan permablitz, penguatan riset dan penyediaan data lingkungan, serta perubahan paradigma peningkatan aksesibilitas. Kajian ini diharapkan menjadi referensi bagi pengambil kebijakan dan masyarakat dalam mewujudkan perkembangan perkotaan yang berkelanjutan di peri-urban Cirebon.

Description

Keywords

model spasial dinamis, peri-urban Cirebon, perubahan LULC.

Citation