Strategi dan Model Mekanisme Imbal Jasa Lingkungan Air dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) (Studi Kasus: DAS Garang Provinsi Jawa Tengah)
No Thumbnail Available
Date
2021-04-14
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
DAS memiliki fungsi esensial dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya yang meliputi fungsi hidrologi dan ekologi. Namun demikian, peningkatan
jumlah kondisi DAS kritis mengakibatkan penurunan fungsi DAS. Jumlah DAS
kritis menurut Keputusan Menteri Kehutanan 2009 adalah 108 DAS dan salah
satunya DAS Garang. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh adanya alih fungsi
lahan menjadi kawasan budidaya, pemukiman, dan industri terutama di bagian hulu
yang seharusnya adalah daerah tangkapan air. Kondisi ini menuntut pengelolaan
DAS yang lebih memperhatikan konservasi air. Imbal jasa lingkungan air (IJL)
merupakan salah satu alternatif pengelolaan DAS yang memadukan kepentingan di
daerah hulu-hilir dari pemanfaatan air melalui pemberian kompensasi untuk
konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi implementasi IJL DAS Garang, mengetahui nilai kesediaan
membayar (WTP) pelanggan air PDAM, dan merumuskan strategi serta model
mekanisme guna mendorong implementasi mekanisme IJL DAS Garang. Studi ini
menggunakan metode gabungan antara kualitatif dan kuantitatif melalui analisis
stakeholders, CVM, dan A’WOT (AHP dan SWOT). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa faktor internal yang paling berpengaruh untuk mendorong
implementasi IJL DAS Garang antara lain adanya dukungan setiap pihak untuk
pelaksanaan IJL dengan tata kelola yang baik, namun belum adanya rumusan
perencanaan IJL menjadi penghambat implementasinya. Sedangkan faktor
eksternal yang paling berpengaruh adalah keberhasilan IJL di wilayah lain menjadi
sumber pembelajaran, namun yang menjadi penghambat adalah koordinasi yang
belum optimal dari pemangku kepentingan untuk implementasi IJL. Nilai kesediaan
membayar (WTP) pelanggan air PDAM baik rumah tangga maupun non rumah
tangga di wilayah tengah dan barat Kota Semarang sejumlah
Rp238.353.050,00/bulan (±2,86 milyar/tahun) yang dapat dimanfaatkan untuk
konservasi tanah dan air di DAS Garang. Strategi yang dapat diterapkan untuk
mendorong implementasi mekanisme IJL DAS Garang, yaitu 1) Penyusunan
regulasi lokal tentang pengelolaan IJL, 2) Sosialisasi kepada masyarakat pemanfaat
air agar mau terlibat dalam IJL, 3) Studi banding keberhasilan IJL di wilayah lain,
dan 4) Perumusan perencanaan mekanisme IJL yang akan dibangun. Rekomendasi
model mekanisme IJL yang disarankan adalah skema intermediary based
transaction mechanisms dan FORDAS Garang sebagai lembaga perantara
(intermediary).
Description
Keywords
Imbal jasa lingkungan air (IJL), DAS Garang, kesediaan membayar (WTP)