Transisi Fase Polimorf Efavirenz Hasil Quench Cooling Akibat Variasi Suhu

Abstract

Efavirenz (EFV) merupakan non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor yang digunakan untuk infeksi Human Immunodeficiency Virus tipe 1. EFV diketahui mengalami polimorfisme atau kecenderungan untuk memiliki beberapa bentuk kristal yang identik secara kimia, namun berbeda susunan molekulnya. Senyawa polimorf rentan mengalami transformasi dalam proses manufaktur. EFV masuk ke dalam Biopharmaceutics Classification System kelas II (obat yang memiliki kelarutan rendah dengan permeabilitas tinggi). Bentuk amorf diketahui memiliki kelarutan yang lebih baik, namun kurang stabil dibandingkan kristal. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghasilkan bentuk amorf adalah quench cooling. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mempelajari transisi fase polimorf efavirenz hasil quench cooling yang dipengaruhi oleh variasi suhu. Hasil karakterisasi dengan spektrometer inframerah menunjukkan polimorf yang terbentuk memiliki gugus fungsi yang sama dengan efavirenz awal dan X-Ray Powder Diffractometer (XRPD) menunjukkan bahwa polimorf tersebut berbentuk amorf. Termogram Differential Scanning Calorimetrer (DSC) menunjukkan bahwa amorf quench cooling termasuk tipe monotrop dan mengalami transisi fase kristal. Transisi fase tersebut diukur dengan spektrometer raman, dimana sampel diberikan pengaruh suhu dan dari spektrum raman dapat disimpulkan bahwa amorf quench cooling efavirenz mengalami transisi fase akibat pengaruh suhu menuju bentuk stabilnya.

Description

Keywords

Efavirenz, polimorfisme, quench cooling

Citation

Collections