FAKTOR RISIKO KEJADIAN REAKSI OBAT YANG TIDAK DIKEHENDAKI PADA PASIEN TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT GANDA DI RUMAH SAKIT RUJUKAN DI JAWA BARAT
No Thumbnail Available
Date
2021-07-13
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Penggunaan obat yang lebih banyak dengan durasi yang lebih panjang pada
regimen terapi pengobatan tuberkulosis resisten obat ganda (TB-ROG) dapat
meningkatkan kemungkinan timbulnya (ROTD) pada pasien. Kejadian ini dapat
menurunkan kualitas hidup hingga menyebabkan putus pengobatan. Studi cohort
observasional secara retrospektif dengan merekapitulasi rekam medik pasien TB-
ROG yang dirawat di Rumah Sakit rujukan di Jawa Barat dari database Sistem
Informasi Tuberkulosis (SITB) yang dilakukan melibatkan 246 pasien yang
memenuhi kriteria inklusi. Seleksi variabel eksposur dilakukan menggunakan
metode chi-square untuk menentukan kovariat yang dapat berhubungan secara
signifikan dengan variabel outcome dan nilai signifikansi diukur pada p-value≤0,15.
Analisis faktor risiko dilakukan dengan menggunakan metode regresi logistik
multivariat. Dari keseluruhan subjek, sebanyak 101 orang (41,06%) mengalami
ROTD, dan 6 (2,44%) diantaranya mengalami kejadian serius, dengan ROTD
paling banyak timbul antara lain mual (86,14%), muntah ringan (55,45%), dan nyeri
kepala (49,50%). Berdasarkan model analisis multivariat yang dibuat, pasien yang
tidak memiliki riwayat komorbiditas diabetes melitus (OR = 2,46; 95%CI: 1,05-
5,73), pasien yang tinggal di perkotaan (OR = 1,89; 95%CI: 1,00-3,58), dan pasien
yang belum pernah mendapatkan terapi TB-ROG sebelumnya (OR = 1,77;95%CI:
0,99-3,14) memiliki risiko lebih tinggi mengalami kejadian ROTD.
Description
Keywords
TB-ROG, ROTD, Faktor Risiko