Hubungan Gangguan Tidur Dengan Kejadian Depresi Pada Masyarakat Indonesia

Abstract

Gangguan tidur adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada jumlah, waktu tidur, dan kualitas tidur individu. Seseorang yang mengalami gangguan tidur mengalami gangguan mental seperti gangguan bipolar, gangguan kecemasan umum, dan terutama depresi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gangguan tidur dengan kejadian depresi pada masyarakat Indonesia yang disesuaikan (adjusted) dengan faktor sosiodemografi. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari The Indonesian Family Life Survey 5 (IFLS-5) tahun 2014. Data diambil dari codebook IFLS-5 sesuai dengan variabel yang diinginkan, kemudian diekstraksi menggunakan Stata dan dianalisis dengan analisis regresi logistik biner menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu dengan gangguan tidur kategori berat memiliki risiko untuk mengalami depresi sebesar 28,38 kali (aOR = 17,697- 45,516); kategori sedang memiliki risiko sebesar 10,15 kali (aOR = 6,680-15,432); kategori ringan berisiko 2,97 kali (aOR = 1,828-4,838) dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki gangguan tidur. Status perkawinan kategori bercerai mempengaruhi secara signifikan kejadian depresi (p = 0,036). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat keparahan gangguan tidur pada masyarakat Indonesia, maka semakin berisiko untuk mengalami depresi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pentingnya meningkatkan kualitas tidur serta sebagai upaya preventif dari depresi.

Description

Keywords

Gangguan tidur, depresi, IFLS

Citation

Collections