Senyawa-senyawa Bioaktif Antikanker Myeloma dari Berbagai Macam Tumbuhan

Abstract

Kanker myeloma merupakan jenis kanker yang masih jarang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu pengobatannya pun masih sangat terbatas. Kekayaan flora di Indonesia sangat mendukung untuk penemuan obat-obat baru yang berkhasiat antikanker myeloma. -metil-kolest-24-en-3-ol dan 4-metil-stigmast-22-en-3-ol dari Rhizopora mucronata dan 16,17-dehidroasetil-5α-oleandrin dari Nerium indicum Mill mampu menghambat proliferasi sel myeloma. Zerumin B dari Curcuma mangga, honokiol dari Magnolia obovata, dan noscapine dari Papaver somniferum bekerja dengan memacu apoptosis sel myeloma. Alkaloid karpaina dari Carica papaya L., kurkumin dari tanaman Curcuma sp, bruceantin dari Brucea antidysenterica, (-)-epigallocatechin-3-gallate dari teh hijau mampu menginhibisi proliferasi dan memacu apoptosis sel myeloma. Senyawa kumarin 8-hidroksi-isokapnolakton-2’,3’-diol dari Micromelum minutum mempunyai selektifitas yang baik sebagai antikanker myeloma, tetapi masih belum diketahui mekanisme kerjanya. Terdapat pula senyawa bioaktif berupa protein toksik dan tumbuhan-tumbuhan berpotensi antikanker myeloma lain yang masih belum diketahui senyawa bioaktifnya. Senyawa-senyawa bioaktif antikanker yang diketahui termasuk golongan steroid, flavonoid, fenol, alkaloid, dan triterpenoid.

Description

Keywords

proliferasi, apoptosis, antikanker myeloma

Citation

Collections