Perbandingan Sistem Skoring Acute Physiology And ChronicHealth Evaluation (APACHE) II dan INCNS Sebagai Prediktor Mortalitas Pasien Bedah Saraf di ICU
No Thumbnail Available
Date
2024-01-12
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Abstract
Sistem skoring INCNS (Inflammation-Nutrition-Consciousness-Neurologic Function-Systemic Condition) adalah suatu sistem skoring baru yang dikembangkan dengan menilai kondisi inflamasi, nutrisi, kesadaran, fungsi neurologi dan kondisi sistemik pada pasien bedah saraf yang dirawat di ICU. Evaluasi kondisi neurologi yang lebih komprehensif dapat membantu untuk memprediksi luaran fungsional, morbiditas dan mortalitas yang lebih baik pada pasien bedah saraf yang dirawat di ICU, dibandingkan dengan sistem skoring APACHE II yang hanya menilai GCS. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sistem skoring INCNS dengan sistem skoring APACHE II dalam memprediksi mortalitas pada pasien bedah saraf yang dirawat di ICU. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang prospektif yang melibatkan 77 pasien bedah saraf yang dirawat di ICU. Luaran utama dari penelitian ini adalah mortalitas pasien yang didefinisikan sebagai pasien yang meninggal selama perawatan di ICU. Usia rata-rata pasien adalah 50,87 tahun, 37 (48,1%) adalah laki-laki dan 40 (51,9%) adalah perempuan. Nilai cut-off untuk sistem skoring APACHE II adalah 23 dengan sensitivitas 66,7%, spesifisitas 93,6%, nilai prediksi positif 80%, dan nilai prediksi negatif 93,6%. Sistem skoring INCNS memiliki nilai cut-off 17 dengan sensitivitas 77,8% dan spesifisitas 97,1%, nilai prediksi positif 97,1% dan nilai prediksi negatif 77,8%. Analsis lanjutan dengan Hosmer-Lemeshow menunjukkan sistem skoring INCNS (statistik H-L 45,207, p value < 0,001) lebih memiliki kecocokan daripada sistem skoring APACHE II (statistik H-L 3,753, p value = 0,053). Menurut hasil regresi logistik, INCNS memilki korelasi yang signifikan secara statistik dalam memprediksi kematian (RR 4.749 [95% CI 2.64 - 6.858]; p <0.001), sedangkan APACHE II tidak berkorelasi signifikan secara statistik (RR 0.319 [95% CI 0.086 -1.18]; p = 0.084) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem skoring INCNS merupakan satu penilaian yang bermakna yang dapat membantu memprediksi luaran pasien dan mengoptimalisasi strategi penanganan pasien bedah saraf di ICU. Penelitian validasi lainnya diperlukan untuk menentukan reliabilitas dan penggunaan sistem skoring INCNS yang lebih luas pada perawatan pasien bedah saraf di ICU.
Description
Keywords
APACHE II, ICU, mortalitas, pasien bedah saraf, sistem skoring