PENGARUH PENAMBAHAN Spirulina fusiformis DAN KURKUMINOID TEMULAWAK (Curcuma xanthorrizha Roxb) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMAN DAN KEEMPUKAN DAGING AYAM BROILER (Gallus gallus domesticus)
No Thumbnail Available
Date
2018-08-07
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pemakaian feed additive sintetik dalam jangka panjang dapat meninggalkan residu dalam daging ayam yang akan berbahaya bagi konsumen sehingga perlu diganti dengan feed additive dari bahan alami diantaranya Spirulina fusiformis dan kurkuminoid temulawak. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa Spirulina dapat meningkatkan bobot badan, menurunkan konversi ransum serta meningkatkan tinggi vili usus sedangkan kurkuminoid temulawak dapat memengaruhi peningkatan hematologis dan glukosa darah serta dapat meningkatkan peforma ayam broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis S. fusiformis dan kurkuminoid temulawak yang efektif terhadap peningkatan performan dan keempukan daging ayam broiler. Penelitian ini menggunakan 160 ekor DOC strain Cobb500, dengan Rancangan acak Lengkap (RAL) 8 perlakuan serta 4 ulangan. Perlakuan ransum yang diberikan yaitu P0 (kontrol negatif), P1(kontrol positif, ransum komersial), P2 (S. fusiformis 0,5%), P3 (S. fusiformis 1%), P4 (S. fusiformis 1,5%), P5 (S. fusiformis 0,5% + Kurkuminoid 74 mg/kg), P6 (S. fusiformis 1% + Kurkuminoid 74 mg/kg), serta P7 (S. fusiformis 1,5% + Kurkuminoid 74 mg/kg). Perlakuan diberikan pada hari kedua hingga hari ke-28 secara adlibitum. Parameter yang diamati adalah performan ayam broiler (konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum) indikator hematologis (eritrosit, hemoglobin, leukosit, dan hematokri), kolesterol darah, lemak abdominal serta pengamatan histologis diameter serabut otot untuk. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa penambahan S. fusiformis dan kurkuminoid temulawak tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap performan, indikator hematologis, kolesterol darah, persentase lemak abdominal, tetapi dapat menurunkan kolesterol darah dan persentase lemak abdominal dibandingkan ransum komersial. Penambahan S. fusiformis dan kurkuminoid temulawak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap diameter serabut otot sehingga menghasilkan diameter yang lebih kecil dibandingkan ransum komersial. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi S. fusiformis dan kurkuminoid temulawak ternyata dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan persentase lemak abdominal serta meningkatkan keempukan daging.
Description
Keywords
broiler, keempukan daging, kurkuminoid temulawak