Mengkaji Resiliensi Masyarakat yang Terdampak Bencana Banjir di Desa Haurpanggung Kabupaten Garut
No Thumbnail Available
Date
2022-10-11
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRAK
Ancaman potensial bencana di area rawan banjir menimbulkan kecemasan
pada masyarakat yang tetap tinggal. Banjir menimbulkan masalah sosial, ekonomi,
dan kesehatan. Untuk mengatasinya diperlukan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan
dengan kemampuan adaptasi dan ketangguhan yang dikenal dengan resiliensi.
Resiliensi dipengaruhi oleh dukungan, keimanan dan motivasi. Resiliensi rendah
mengakibatkan keterlambatan pemulihan pasca trauma bencana karena kesulitan
beradaptasi dan bangkit dari keterpurukan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat resiliensi masyarakat
terdampak bencana banjir di Desa Haurpanggung Kabupaten Garut. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Dengan teknik pengambilan sample
accidental sampling sebanyak 70 orang menjadi responden. Penelitian ini
menggunakan kuesioner Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Data yang
diperoleh kemudian dianalisis secara univariat dan dijabarkan ke dalam bentuk
persentase.
Walaupun tingkat pendidikan dan penghasilan rendah hasil penelitian
menunjukan resiliensi kepala keluarga hampir sebagian responden pada kategori
sedang 37 orang (52,9%) dan hampir sebagian responden kategori tinggi 33
orang (47,1%). Namun dari sub variabel keyakinan terhadap Tuhan terdapat 1
orang (1,4%) menunjukkan resiliensi rendah. Diperlukan intervensi dari perawat
untuk memberikan trauma healing, kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, serta bekal
tindakan pertolongan pertama pada korban. Untuk kepala keluarga agar memotivasi
anggota keluarganya untuk resiliensi dan memiliki bekal kesiapsiagaan bencana.
Kata Kunci : Banjir, Kepala Keluarga, Resiliensi
ABSTRACT
The potential threat of disaster in flood-prone areas poses anxiety to people
who remain. Floods cause social, economic, and health problems. To overcome
this, mitigation and preparedness efforts are needed with adaptability and resilience
known as resilience. Resilience is influenced by support, faith and motivation. Low
resilience results in delays in recovery after disaster trauma due to difficulty
adapting and recovering from adversity.
The purpose of this study is to find out the level of resilience of people
affected by flood disasters in Haurpanggung Village, Garut Regency. This research
is quantitative descriptive research. With the technique of sampling accidental
sampling as many as 70 people became respondents. The study used the Connor
Davidson Resilience Scale (CD-RISC) questionnaire. The data obtained is then
analyzed univariately and spelled out into percentage form.
Although the level of education and low income results showed the
resilience of the head of the family almost some respondents in the moderate
category 37 people (52.9%) and almost some respondents high category 33 people
(47.1%). However, from the sub-variable belief in God there is 1 person (1.4%)
showing low resilience. Intervention from nurses is needed to provide trauma
healing, disaster preparedness and mitigation, as well as the provision of first aid
measures to victims. For the head of the family to motivate his family members to
resilience and have disaster preparedness.
Keywords: Flood, Head of Family, Resilience
Description
Keywords
Banjir, Kepala Keluarga, Resiliensi