MODEL RANTAI PASOK BERKELANJUTAN PADA AGRIBISNIS KOPI ARABIKA INKLUSIF DI KABUPATEN BANDUNG

Abstract

Kabupaten Bandung merupakan kabupaten dengan potensi kopi terbesar di Jawa Barat, terutama dari jenis kopi arabika dan telah memiliki sertifikat Indikasi Geografis sebagai Kopi Arabika Java Preanger. Studi-studi empiris menunjukkan bahwa perkembangan kopi arabika di Jawa Barat bersifat masif dan sporadis sehingga berdampak pada inkonsistensi kualitas dan kuantitas kopi arabika yang dihasilkan. Tantangan tersebut dapat menjadi kendala dalam pengembangan agribisnis kopi arabika berkelanjutan, terutama dalam kerangka rantai pasok. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model rantai pasok berkelanjutan pada agribisnis kopi arabika inklusif di Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Untuk menangani kompleksitas masalah yang tidak terstruktur, data dianalisa dengan metode deskriptif menggunakan pendekatan Soft System Methodology (SSM) dan analisis mendalam mengenai pola keterkaitannya dengan Analitical Networks Process (ANP). Hasil analisa situasional menunjukkan ada empat kategori pada pemetaan rantai pasok komoditas kopi arabika di Kabupaten Bandung, yaitu rantai pasok kopi bersertifikat global, rantai pasok kopi tidak bersertifikat global, rantai pasok pendek, dan rantai pasok konvensional. Rich picture yang dibangun dapat memberikan gambaran permasalahan dalam pengembangan rantai pasok agribisnis kopi arabika. Permasalahan tersusun atas 7 kategori yang penanganannya dapat menjadi strategi dalam pengembangan sistem rantai pasok kopi arabika berkelanjutan. Berdasarkan hasil ANP, hal pertama yang menjadi prioritas strategi adalah meningkatan produktivitas baik dalam budidaya maupun pengolahan pasca panen yang dapat meningkatkan dan mengendalikan mutu kopi arabika Java Preanger.

Description

Keywords

rantai pasok berkelanjutan, Soft Systems Methodology, ANP

Citation