PROFIL IgG DAN MATERI GENETIK DNA HSV-1 PADA SERUM DAN SALIVA PASIEN HIV/AIDS

Abstract

Pendahuluan: Herpes simpleks tipe-1 (HSV-1) merupakan salah satu infeksi oportunistik yang paling umum terjadi pada pasien HIV. Prevalensi HSV-1 pada pasien yang terinfeksi HIV berkisar antara 90% hingga 100%. Morbiditas dan mortalitas yang berhubungan dengan infeksi HSV-1 umumnya disebabkan oleh ketidaktepatan atau keterlambatan dalam mendiagnosa, oleh karena itu diagnosis klinis infeksi HSV-1 harus selalu dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium baik dengan bahan biologis serum dan saliva. Tujuan: Mengetahui profil IgG dan materi genetik DNA HSV-1 pada serum dan saliva. Metode: Studi cross sectional ini dilakukan pada 58 sampel yang terdiri dari 29 serum dan 29 saliva dari 29 pasien HIV di RSHS Bandung. Antibodi Ig G HSV-1 diperiksa dengan ELISA dan CLIA sedangkan materi genetik DNA HSV-1 diperiksa dengan PCR serum dan saliva di Laboratorium Patologi Klinik. Hasil: Pada pemeriksaan serum dengan metode ELISA dan CLIA ditemukan masing-masing sebanyak 23 serum (79,3%), 24 (82,8%) menunjukkan hasil positif, sedangkan materi genetik DNA IgG HSV-1 tidak ditemukan dengan metode PCR. IgG HSV-1 dalam saliva menunjukan hasil negatif dengan menggunakan ELISA dan CLIA, tetapi DNA HSV-1 saliva dapat terdeteksi pada 1 (3,4%) sampel dengan metode PCR. Pemeriksaan antibody HSV-1 dalam saliva tidak terdeteksi mungkin dikarenakan kadarnya terlalu rendah. Pemeriksaan DNA HSV-1 dalam saliva dapat terdeteksi menunjukkan adanya manifestasi klinis dari infeksi HSV-1 di dalam rongga mulut. Kesimpulan: Antibodi IgG HSV-1 pada serum dapat terdeteksi sedangkan pada saliva tidak ditemukan, sedangkan DNA HSV-1 dapat terdeteksi dalam saliva, tetapi pada serum tidak ditemukan. Pemeriksaan antibodi HSV-1 lebih baik dilakukan pada serum, sedangkan saliva lebih baik digunakan untuk pemeriksaan DNA HSV-1 yang menunjukkan terjadi infeksi lokal di dalam rongga mulut.

Description

Keywords

HSV-1, IgG, DNA

Citation