STRATEGI PENGENDALIAN MASA LAYAN WADUK CIRATA BERDASARKAN ANALISIS MULTIVARIAT PADATAN TERSUSPENSI PADA AIR SUNGAI SETIAP SUB DAS
No Thumbnail Available
Date
2020-03-02
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Manajemen daerah tangkapan air (DTA) waduk menggunakan pendekatan analisis
multi Kriteria spasial (MCA). MCA menggunakan reduksi data dan overlay data
spasial. Pengurangan dan penyederhanaan informasi dapat membuat pengambilan
keputusan menjadi kurang efektif. Kondisi ini membutuhkan dukungan analisis lain
agar kompleksitas masalah dapat dipahami. Waduk Cirata adalah salah satu waduk
penting di Jawa Barat sebagai pemasok listrik, budidaya ikan air tawar, mitigasi
banjir dan efek perubahan iklim, namun sedimentasi telah mengurangi umur
layanannya hingga 20 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui potensi
beban padatan dari setiap sub DAS; 2) Mengetahui variabel yang menentukan
konsentrasi TSS dari setiap Sub DAS menggunakan analisis multivariat; dan 3)
Menentukan strategi pengendalian masa layan menggunakan pendekatan matrikss
strategi ancaman, peluang, kelemahan dan kekuatan atau TOWS. Penelitian
dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2019. Design penelitian
menggunakan metode kombinasi model sequential explanatori. Pengumpulan data
secara kuantitatif digunakan untuk mengeneralisasi karakteristik awal, dan
pengumpulan data kualitatif bertujuan untuk memperdalam kesesuaian alternatif
strategi yang telah disusun. Data yang dibutuhkan meliputi informasi spasial
penutupan lahan (KLHK), curah hujan per stasiun pengamatan (BMKG Bogor &
PUSAIR), informasi spasial zona gerakan tanah (Badan Geologi), potensi internal
dan eksternal institusi (Badan Pengelola Waduk Cirata), dokumen pembangunan
Provinsi Jawa Barat (Bappeda & Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat). Pada
bulan Oktober 2019, waduk cirata mendapatkan beban total suspended solid (TSS)
sebesar 39,38 ton/hari. Faktor yang paling berperan terjadinya beban TSS adalah
intensitas hujan, penggunaan lahan, luas subdas, gerakan tanah, slope dan
erodibilitas tanah. Area yang menjadi prioritas untuk diintervensi adalah lahan
terbuka di klaster sangat tinggi (berada di Kabupaten Bandung Barat) dan area
dengan intensitas hujan tinggi (berada di kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur).
Strategi BPWC saat ini telah sesuai dengan kuadran yang dibentuk dari pendekatan
TOWS. BPWC memiliki alternatif yang lebih potensial untuk diterapkan yaitu
strategi WO atau Mini-Maxi. BPWC dapat menggunakan pendekatan tata
kolaborasi metode Ansel dan Gash. Skor dari alternatif ini memiliki nilai tertinggi
diantara alternatif yang terbentuk.
Description
Keywords
multi-kriteria, multivariat, pendangkalan