ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA JARINGAN PARUT HIPERTROFIK PADA PASIEN PASCAOPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SLAMET KABUPATEN GARUT
No Thumbnail Available
Date
2015-10-01
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRAK
Jaringan parut hipertrofik menimbulkan masalah pada fisik dan psikologis
pasien. Masalah fisik berupa gatal-gatal, kekakuan, kontraktur luka, dan nyeri,
sedangkan masalah psikososial mengakibatkan gangguan interaksi sosial, marah,
stigmatisasi, gangguan aktivitas sehari-hari, hilangnya rasa percaya diri, isolasi
terhadap lingkungan sosial, kecemasan dan depresi. Jaringan parut hipertrofik
disebabkan oleh faktor riwayat genetik, jenis benang bedah, usia, infeksi luka
operasi, daerah luka operasi, dan riwayat merokok. Tujuan penelitian ini untuk
melihat faktor apa saja yang paling berpengaruh terhadap kejadian jaringan parut
hipertrofik.
Desain penelitian menggunakan case control retrospektif, dengan populasi
adalah pasien pasca operasi di Poliklinik Bedah RSUD dr. Slamet Kabupaten
Garut. Dari hasil purposive sampling dari 1 Mei sampai 15 Juni 2015 terdapat 20
orang pasien yang tidak terjadi dan 20 orang pasien terjadi jaringan parut
hipertrofik. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan
dokumentasi dengan melihat rekam medis pasien dan diolah dengan analisis
regresi logistik.
Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
infeksi luka operasi (p=0,02), riwayat genetik (p=0,026) dan jenis benang bedah
(p=0,043) dengan kejadian jaringan parut hipertrofik. Hanya variabel umur
(p=0,34), daerah luka operasi (p=0,177) dan merokok (p=0,479) yang
menunjukkan adanya hubungan yang tidak signifikan dengan kejadian jaringan
parut hipertrofik. Faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya jaringan
parut hipertrofik yaitu jenis benang bedah acid polyglactin 910.
Simpulan penelitian terdapat faktor yang paling berpengaruh terhadap
kejadian jaringan parut hipertrofik pada pasien pasca operasi di RSUD dr. Slamet
Kabupaten Garut yaitu jenis benang bedah acid polyglactin 910. Penelitian ini
dapat dijadikan data dasar untuk penelitian lebih lanjut dengan desain yang
berbeda dengan jenis data primer yang digunakan.
Kata kunci: Penyembuhan luka, jaringan parut, pasca operasi
Referensi : 8 buku, 81 jurnal : 2005-2015
Description
Keywords
Penyembuhan luka, jaringan parut, pasca operasi