ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA JARINGAN PARUT HIPERTROFIK PADA PASIEN PASCAOPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SLAMET KABUPATEN GARUT

dc.contributor.advisorTidak ada Data Dosen
dc.contributor.advisorTidak ada Data Dosen
dc.contributor.authorANDRI NUGRAHA
dc.date.accessioned2024-05-20T04:28:50Z
dc.date.available2024-05-20T04:28:50Z
dc.date.issued2015-10-01
dc.description.abstractABSTRAK Jaringan parut hipertrofik menimbulkan masalah pada fisik dan psikologis pasien. Masalah fisik berupa gatal-gatal, kekakuan, kontraktur luka, dan nyeri, sedangkan masalah psikososial mengakibatkan gangguan interaksi sosial, marah, stigmatisasi, gangguan aktivitas sehari-hari, hilangnya rasa percaya diri, isolasi terhadap lingkungan sosial, kecemasan dan depresi. Jaringan parut hipertrofik disebabkan oleh faktor riwayat genetik, jenis benang bedah, usia, infeksi luka operasi, daerah luka operasi, dan riwayat merokok. Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor apa saja yang paling berpengaruh terhadap kejadian jaringan parut hipertrofik. Desain penelitian menggunakan case control retrospektif, dengan populasi adalah pasien pasca operasi di Poliklinik Bedah RSUD dr. Slamet Kabupaten Garut. Dari hasil purposive sampling dari 1 Mei sampai 15 Juni 2015 terdapat 20 orang pasien yang tidak terjadi dan 20 orang pasien terjadi jaringan parut hipertrofik. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi dengan melihat rekam medis pasien dan diolah dengan analisis regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara infeksi luka operasi (p=0,02), riwayat genetik (p=0,026) dan jenis benang bedah (p=0,043) dengan kejadian jaringan parut hipertrofik. Hanya variabel umur (p=0,34), daerah luka operasi (p=0,177) dan merokok (p=0,479) yang menunjukkan adanya hubungan yang tidak signifikan dengan kejadian jaringan parut hipertrofik. Faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya jaringan parut hipertrofik yaitu jenis benang bedah acid polyglactin 910. Simpulan penelitian terdapat faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian jaringan parut hipertrofik pada pasien pasca operasi di RSUD dr. Slamet Kabupaten Garut yaitu jenis benang bedah acid polyglactin 910. Penelitian ini dapat dijadikan data dasar untuk penelitian lebih lanjut dengan desain yang berbeda dengan jenis data primer yang digunakan. Kata kunci: Penyembuhan luka, jaringan parut, pasca operasi Referensi : 8 buku, 81 jurnal : 2005-2015
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220120130021
dc.subjectPenyembuhan luka
dc.subjectjaringan parut
dc.subjectpasca operasi
dc.titleANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA JARINGAN PARUT HIPERTROFIK PADA PASIEN PASCAOPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SLAMET KABUPATEN GARUT

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 10
No Thumbnail Available
Name:
S2-2015-220120130021-Cover.pdf
Size:
20.88 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2015-220120130021-Abstrak.pdf
Size:
84.88 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2015-220120130021-DaftarIsi.pdf
Size:
263.88 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2015-220120130021-Bab1.pdf
Size:
131.29 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2015-220120130021-Bab2.pdf
Size:
342.66 KB
Format:
Adobe Portable Document Format