Hubungan Gangguan Tidur Dengan Kejadian Depresi Pada Masyarakat Indonesia
No Thumbnail Available
Date
2022-01-13
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Gangguan tidur adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada
jumlah, waktu tidur, dan kualitas tidur individu. Seseorang yang mengalami
gangguan tidur mengalami gangguan mental seperti gangguan bipolar, gangguan
kecemasan umum, dan terutama depresi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan gangguan tidur dengan kejadian depresi pada masyarakat
Indonesia yang disesuaikan (adjusted) dengan faktor sosiodemografi. Penelitian ini
merupakan studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari The
Indonesian Family Life Survey 5 (IFLS-5) tahun 2014. Data diambil dari codebook
IFLS-5 sesuai dengan variabel yang diinginkan, kemudian diekstraksi
menggunakan Stata dan dianalisis dengan analisis regresi logistik biner
menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 26. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa individu dengan gangguan tidur kategori berat
memiliki risiko untuk mengalami depresi sebesar 28,38 kali (aOR = 17,697-
45,516); kategori sedang memiliki risiko sebesar 10,15 kali (aOR = 6,680-15,432);
kategori ringan berisiko 2,97 kali (aOR = 1,828-4,838) dibandingkan dengan
individu yang tidak memiliki gangguan tidur. Status perkawinan kategori bercerai
mempengaruhi secara signifikan kejadian depresi (p = 0,036). Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi tingkat keparahan gangguan tidur pada masyarakat
Indonesia, maka semakin berisiko untuk mengalami depresi. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan gambaran pentingnya meningkatkan kualitas tidur
serta sebagai upaya preventif dari depresi.
Description
Keywords
Gangguan tidur, depresi, IFLS