FRAGMEN WAWACAN DANUMAYA
No Thumbnail Available
Date
2013-07-24
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Fragmen Wawacan Danumaya, Sebuah Kisah
Hagiografi: Suntingan Teks dan Terjemahan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menghasilkan suntingan teks yang dianggap paling mendekati teks aslinya,
serta menyajikan terjemahan teks Wawacan Danumaya ke dalam bahasa
Indonesia dengan menggunakan terjemahan setengah bebas; tujuannya untuk
mempertahankan bentuk, pesan, tema, keindahan bahasa dan keutuhan makna teks
asli, agar dapat dipahami oleh masyarakat pembacanya, terutama bagi yang
kurang atau tidak paham dengan bahasa Sunda.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analisis, sedangkan metode kajian yang digunakan adalah edisi naskah
jamak (codex multus) dengan menggunakan metode landasan. Teori yang
dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah teori atau pendapat yang
relevan dengan masalah yang dikaji. Untuk mengkaji naskah, teks, transliterasi,
dan suntingan teks digunakan teori Baried, dkk, (1985). Mengenai kasus salah
tulis digunakan teori Reynolds dan Wilson (dalam Suryani, 2011). Untuk
terjemahan digunakan teori Catfort (dalam Darsa, 2002) berdasarkan kualitas
terjemahannya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah
naskah berjudul Wawacan Danumaya yang ditulis menggunakan aksara Pegon,
berbahasa Sunda dengan sedikit serapan bahasa Melayu.
Naskah ini adalah naskah milik Hj. Kurniasih warga Desa Sirnabaya,
Kecamatan Rajadesa Kabupten Ciamis. Teks digubah dalam bentuk wawacan;
puisi tradisional Sunda yang ditulis berdasarkan pola metrum pupuh. Pupuh yang
digunakan dalam naskah ini adalah pupuh Asmarandana sebanyak 3 pupuh (81
pada/bait), Dangdanggula sebanyak 2 pupuh (17 pada/bait), Pangkur sebanyak 1
pupuh (14 pada/bait), Durma sebanyak 1 pupuh (7 pada/bait), Sinom sebanyak 2
pupuh (34 pada/bait), Kinanti sebanyak 2 pupuh (37 pada/bait), Magatruk
sebanyak 1 pupuh (12 pada/bait), dan pupuh Mijil sebanyak 1 pupuh (5 pada/bait).
Bentuk-bentuk penyimpangan yang ditemukan dalam teks Wawacan Danumaya
dikelompokkan ke dalam empat kategori salah tulis, yaitu: prosentase Substitusi
sebanyak (20%); Omisi sebanyak (52,30%); Adisi sebanyak (24,61%) dan
Transposisi sebanyak (3,07%).
ABSTRACT
The title of this thesis is Text Editing and Translation : Fragmen Wawacan
Danumaya, A Tale of Hagiografi. The purpose of this research is to produce a
text edition that considered closest to its original text and presents a translation of
the text Wawacan Danumaya into the Indonesian language by using a half free
translation; it aims to maintain the form, message, theme, beauty of the language
and wholeness of the original text meaning and in order to understood by general
public who do not understand the sundanese language.
The research method is a descriptive method of analysis and the
assessment is a plural text edition (codex multus) using a basic method edition.
The theory that used as a reference in this research is a relevant theory or opinion
to the problem that under review. For assessing the manuscript, text,
transliteration, text edition, we used Baried theory, et al, (1985) and Djamaris
(2002). Regarding the case of misspellings, we used Reynolds and Wilson theory
(in Suryani, 2011). For the translation, we used Catfort theory (in Darsa, 2002)
based on the quality of the translation. Sources of data in this research is
Wawacan Danumaya manuscript that was written by using Pegon characters,
Sundanese language and a little bit influence of Malay language.
This manuscript is belong to Hj. Kurniasih who comes from Sirnabaya
village, Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis.The text is composed into a form
of wawacan; Sundanese traditional poetry that written by the metrum pupuh
pattern. Pupuh that was used in this manuscript are 3 pieces of pupuh
Asmarandana (81 verse), 2 pieces of Dangdanggula (17 verse), 1 piece of
Pangkur (14 verse), 1 piece of Durma (7 verse), 2 pieces of Sinom (34 verse), 2
pieces of Kinanti (37 verse), 1 piece of Magatruk (12 verse), and 1 piece of Mijil
(5 verse). The forms of deviations that we found in the WDM text are grouped into
four mistyped categories, those are: the percentage of substitution: (20%),
omission: (52,30%), addition: (24.61%) and transposition: (3,07%).
Description
Keywords
Hagiografi, Tidak ada keyword, Tidak ada keyword