Magister Ilmu Keperawatan
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Magister Ilmu Keperawatan by Author "Ahmad Yamin"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP STRATEGI KOPING INDIVIDU DALAM MANAJEMEN DIRI HIPERTENSI DI DESA TAGOGAPU KABUPATEN BANDUNG BARAT(2016-12-01) HILMAN MULYANA; Ahmad Yamin; Laili RahayuwatiPenelitian ini dilatarbelakangi oleh penyakit kronis hipertensi dengan prevalensi terus meningkat di Indonesia, sehingga dibutuhkan kemampuan penderita dalam mengendalikan hipertensinya seumur hidup. Ketidakpatuhan melakukan manajemen diri yang baik serta kondisi stres akibat penyakitnya menjadi masalah utama, sehingga dibutuhkan dukungan dari berbagai sumber disamping memiliki koping individu yang baik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis sumber dukungan sosial dari pasangan hidup, keluarga, teman sesama penderita hipertensi terhadap strategi koping individu dalam melakukan manajemen diri hipertensi. Metode penelitian menggunakan analitycal study dengan pendekatan cross sectional dan analisis data dengan chi square test serta regresi logistik. Pengambilan data diambil dengan cara memodifikasi kuesioner penelitian sebelumnya, meliputi dukungan sosial, strategi koping individu dan manajemen diri hipertensi, terhadap 126 responden berdasarkan kriteria purposive sampling. Hasil penelitian diketahui dukungan sosial berhubungan dengan koping individu (ρ-value=0.000) dan manajemen diri (ρ-value=0.000), strategi koping individu berhubungan dengan manajemen diri (ρ-value=0.000). Faktor yang berhubungan besar dengan manajemen diri adalah strategi koping individu (R square = 0,3). Perawat komunitas dapat memberikan intervensi dengan cara mengurangi stressor yang ada dan mendukung individu dalam mengatasinya, dengan cara memberikan pemahaman lebih lanjut tentang; (1) alternatif pemecahan masalah, (2) tindakan penyelesaian masalah, (3) mencari dukungan atau bantuan, dan (4) mencari informasi.Item EFEKTIFITAS INTERVENSI DALAM MODEL NURSING CENTER TERHADAP PERILAKU MANAJEMEN DIRI PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BABAKAN SARI(2018-08-14) SITTI JOHRI NASELA; Ahmad Yamin; Neti JuniartiPenatalaksanaan hipertensi membutuhkan waktu yang lama, seumur hidup dan terus menerus. Namun hingga saat ini manajemen diri pasien hipertensi masih sangat rendah. Sehingga dibutuhkan model pelayanan kesehatan komprehensif untuk self-management perawatan diri terhadap hipertensi. Keterpaduan layanan nursing center mulai dari dalam gedung hingga ke luar gedung puskesmas bisa menjadi alat yang berharga untuk meningkatkan perilaku self-management hipertensi dan tingkat kontrol tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi efektifitas intervensi dalam model nursing center terhadap perilaku manajemen diri penederita hipertensi di Puskesmas Babakan Sari. Metode penelitian ini quasi eksperiment design dengan rancangan pre-post test with control group. Responden dipilih menggunakan teknik consecutive admission, yang dibagi menjadi kelompok perlakuan (35 orang) dan kelompok kontrol (33 orang). Instrument penelitian adalah hypertension self-management Behaviour Questionnnare (HBMSQ) dengan analisis nilai person measure (logit) menggunakan Paired T Test dan Independen T Test. Hasil analisis menunjukan bahwa perilaku self-management pada kelompok perlakuan signifikan meningkat (p=0,000). Dibandingkan dengan kelompok kontrol, perilaku manajemen diri hipertensi kelompok perlakuan efektif meningkat menjadi sangat baik (+2,95 logit). Secara keseluruhan tingkat perilaku manajemen diri hipertensi dalam setiap dimensi sangat rendah sebelum intervensi. Setelah mendapatkan intervensi dalam model nursing center, terjadi peningkatan pada dimensi integritas diri, regulasi diri, monitoring diri, perilaku kepatuhan pengobatan yang direkomendasikan menjadi sangat baik dan dimensi interaksi dengan tenaga professional kesehatan meningkat menjadi baik. Sedangkan pada kelompok kontrol, hanya terjadi peningkatan perilaku kepatuhan pengobatan yang direkomendasikan menjadi baik. Untuk mencapai keberhasilan penatalaksanaan pasien hipertensi, fokus pengelolaan pasien tidak hanya pada diagnosis dan pengobatan. Pasien hipertensi yang mendapatkan layanan reguler di Puskesmas perlu untuk mendapatkan keseinambungan perawatan berupa kujungan rumah. Intervensi keperawatan dalam bentuk pendidikan kesehatan, identifikasi faktor resiko, meningkatkan dukungan keluarga, meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan dan kontrol tekanan darah yang dilaksanakan dalam model nursing cente, dapat menjadi alat yang mampu meningkatkan perbaikan pengelolaan penyakit hipertensi yang bersifat kronis. Dengan demikian, peran perawat menjadi sangat penting untuk menurunkan angka penyakit hipertensi sebagai penyakit tidak menular tertinggi saat ini.Item PENGALAMAN STRES DAN ADAPTASI KELUARGA PENDAMPING PASIEN KANKER PAYUDARA DI KOTA BANDUNG(2017-09-04) SARAH KARTIKA WULANDARI; Ahmad Yamin; Yanti HermayantiKanker payudara menempati posisi pertama di Asia penemuan kasus kanker pada wanita beberapa tahun belakangan. Tanda dan gejala yang dialami oleh pasien membentuk kebutuhan yang menjadi stressor dan berdampak pada kondisi stres pasien dan juga keluarga selaku pendamping pasien. Kondisi pendamping mengalami perubahan dan kebutuhan akan penyesuaian untuk menghadapi permasalahan selama pendampingan pasien. Perubahan utama terjadi pada pendamping pasien dengan pengobatan rawat jalan. Pengobatan rawat jalan membutuhkan pendampingan yang lebih intens dari pendamping. Sehingga tuntutan adaptasi untuk melalui kebutuhan selama masa pendampingan oleh keluarga lebih kompleks. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengalaman stres dan adaptasi keluarga pendamping pasien kanker payudara di Kota Bandung. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode kualitatif dengan wawancara mendalam pada 7 responden yang merupakan keluarga pendamping pasien kanker payudara. Setting penelitian dilaksanakan di rumah teduh Kota Bandung. Proses analisis menggunakan analisis tematik berdasarkan Braun & Clarke. Hasil penelitian diperoleh tema utama yaitu: 1) Stressor pada pendamping pasien kanker payudara, 2) Krisis pemenuhan kebutuhan pendamping, 3) Krisis pendamping, 4) Mekanisme koping pendamping, dan 5) Kemampuan dalam adaptasi. Simpulan penelitian adalah pengalaman keluarga dalam mendampingi pasien kanker payudara yang menjalani rawat jalan juga berdampak pada stress (ketegangan) keluarga yang dilalui dengan usaha optimal secara subjektif untuk beradaptasi dalam mendampingi pasien yang dapat kondisinya senantiasa dapat berubah. Saran penelitian diperlukan pengenalan dini stres pada petugas kesehatan untuk dapat memberikan intervensi tepat sasaran demi mengembangkan adaptasi positif pada klien. Hal lain terkait pengembangan melalui penelitian diperlukan dalam menerapkan family center care baik setting rawat jalan maupun rawat inap pada klien secara terintegrasi.Item Pengaruh Edukasi Berbasis Keluarga Terhadap Intensi Ibu Hamil Untuk Optimalisasi Nutrisi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Di Wilayah Kerja Puskesmas Neglasari Kota Bandung(2017-04-25) ROSANI NAIM; Ahmad Yamin; Neti JuniartiABSTRAK Periode emas tumbuh kembang seorang anak dimulai sejak anak dalam kandungan hingga berusia dua tahun. Wanita hamil dan anak-anak usia dibawah 5 tahun berada pada risiko tertinggi micronutrient deficiencies (MNDs), masalah pertumbuhan, penurunan intelektual, komplikasi perinatal dan meningkatnya risiko morbiditas dan mortalitas. Oleh karena itu ibu hamil memerlukan program edukasi tentang nutrisi yang tepat untuk kesehatan ibu dan janin. Edukasi berbasis keluarga dapat meningkatkan intensi untuk mengubah perilaku kesehatan. Menurut Theory of Planned Behavior (TPB), bahwa intensi untuk mengubah perilaku dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh edukasi berbasis keluarga terhadap intensi ibu hamil untuk optimalisasi nutrisi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan di wilayah kerja Puskesmas Neglasari, Kota Bandung Desain penelitian menggunakan quasi eksperiment, pre-test and post test with control group design. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Sebanyak 44 orang ibu hamil direkrut dan dibagi dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kegiatan edukasi dilaksanakan melalui tiga kali pertemuan kunjungan rumah. Analisis data menggunakan Wilcoxon test dan Mann whitney test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara edukasi berbasis keluarga terhadap intensi ibu hamil untuk optimalisasi nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan (p = 0.00) Program edukasi berbasis keluarga adalah efektif meningkatkan intensi ibu hamil. Dengan demikian, disarankan penerapan edukasi berbasis keluarga dalam intervensi keperawatan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Kata Kunci: Edukasi berbasis keluarga, intensi, ibu hamil, nutrisi, 1000 hari pertama kehidupan . ABSTRACT Children “Golden Period” starts since in the womb until two years after birth. Pregnant mothers’ and children under five (5) years old, at risk to suffer from micronutrient deficiencies (MNDs), growth problems, intellectual impairment, perinatal complications and increase of morbidity and mortality risks. Therefore pregnant mothers’ need an education program about proper nutrition for mothers and the fetus health. Family based education can improve intention to change health behavior. According to Theory of Planned Behavior (TPB) is influenced by attitudes, subjective norms and perceived behavioral control. Intention in order to change the behavior. The study aimed to identified the effect of family-based education towards pregnant mothers’ intention to optimize the nutrition at 1000 First Day of Life in the working area of Puskesmas Neglasari, Bandung Research design used quasi experiment, pre-test and post-test with control group design. A total of 44 pregnant mothers’ were recruited and divided into intervention and control group. Intervention were conducted three times through home visits. The data were analyzed using Wilcoxon test and Mann Whitney test The findings showed that there was a significant effect between family-based education towards pregnant mothers’ intention to optimize the nutrition of 1000 first days of life (p = 0.00) Family-based education program is effective to improve intention of pregnant mothers’. Thus, it is recommended to apply family based education in nursing intervention to improve of mothers and fetus health. Key Words : Family based education, intention, pregnant mothers’, nutrition, 1000 first days of lifeItem PROGRAM EDUKASI BERBASIS KELOMPOK TENTANG PERAWATAN DIRI TERHADAP PENURUNAN RESIKO KAKI DIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2(2017-08-15) TINI; Ahmad Yamin; Laili RahayuwatiPasien diabetes melitus beresiko 15% mengalami komplikasi kaki diabetik pada masa hidupnya dan 70% kambuh kembali dalam 5 tahun. Studi penelitian sebelumnya menunjukkan program edukasi dapat membantu meningkatkan perawatan diri dan mengurangi resiko kaki diabetik. Pendekatan edukasi yang dinilai efektif dan efisien adalah edukasi secara berkelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program edukasi berbasis kelompok tentang perawatan diri terhadap resiko kaki diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2. Desain penelitian quasi experiment dengan pre-post test with control group. Kelompok intervensi dan kontrol ditentukan melalui cluster sampling di wilayah kerja Puskesmas Garuda Kota Bandung. Responden diambil secara purposive sampling sebanyak 68 responden, yaitu kelompok intervensi (n=33) dan kelompok kontrol (n=35). Data dikumpulkan dengan kuesioner perawatan diri dan pemeriksaan skrining resiko kaki diabetik. Analisis menggunakan uji t paired dan independent t test serta analisis multivariat dengan uji ancova. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata skor resiko kaki diabetik sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi (2,88±1,71, p value 0,001) dan kontrol (0,6±1,66, p value 0,040), serta adanya perbedaan rata-rata skor resiko kaki diabetik antara kedua kelompok (p value 0,001). Aktivitas perawatan diri juga ditemukan mengalami perbedaan pada kelompok intervensi (p value 0,000) dan kelompok kontrol (p value 0,001). Analisis multivariat menunjukkkan bahwa perbedaan skor resiko kaki diabetik disebabkan oleh intervensi program edukasi berbasis kelompok (p value=0,001) serta tidak dipengaruhi oleh variabel perancu usia, jenis kelamin, pendidikan, lama sakit dan merokok (p value > 0,05). Program edukasi berbasis kelompok tentang perawatan diri berpengaruh terhadap penurunan resiko kaki diabetik. Program ini dapat diaplikasikan dalam kegiatan perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas) melalui proses kemitraan dan pemberdayaan dengan melibatkan institusi pendidikan kesehatan, kader, tokoh masyarakat, relawan guna meningkatkan monitoring perawatan diri dan resiko kaki diabetik pada pasien diabetes melitus.