Browsing by Author "Anne Charina"
Now showing 1 - 20 of 21
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISA DINAMIKA KELOMPOK PADA KELOMPOK TANI PERKEBUNAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) (Studi Kasus pada Kelompok Tani Perkebunan Tembakau di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut)(2014-06-30) MUCHAMMAD EDWIN N; Anne Charina; Tidak ada Data DosenMUCHAMMAD EDWIN NUGRAHA, 2014. ANALISA DINAMIKA KELOMPOK PADA KELOMPOK TANI PERKEBUNAN TEMBAKAU (Studi Kasus pada Kelompok Tani Perkebunan Tembakau di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat). Dibawah bimbingan ANNE CHARINA, S.P., MT. Tembakau merupakan salah satu komoditas yang penting bagi Kabupaten Garut sebagai salah satu produk unggulan. Dua kelompok tani yang melakukan aktivitas penanaman tembakau di Kabupaten Garut, yaitu Kelompok Tani Mukti Satwa dan Kelompok Tani Surya Panji yang berada di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Kelompok Tani Mukti Satwa sudah ada semenjak tahun 1987, yang diakui sebagai salah satu kelompok tani perkebunan tembakau unggulan di Kabupaten Garut. Kelompok Tani Surya Panji baru berdiri pada tahun 2012, terbilang baru Kelompok Tani Surya Panji memiliki permasalahan pada anggota kelompok yang kurang partisipatif, tidak ada pencatatan administrasi, pemasaran, dan faktor lingkungan yang kurang baik, yang menyebabkan berkurangnya optimalisasi kinerja. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dinamika kelompok pada kedua kelompok dan menganalisis masalah yang dilihat pada aspek ekonomi, sosial dan teknis, sehngga dapat menemukan solusi. Hasil penelitian setelah dilakukan analisis dinamika kelompok pada Kelompok Tani Mukti Satwa tergolong kelompok tani yang dinamis (84,69%), dengan unsur dominannya adalah keefektifan kelompok dan suasana kelompok. Kelompok Tani Surya Panji tergolong kelompok tani yang pra dinamis (64,75) dengan unsur yang memiliki nilai snagat kecil adalah fungsi tugas kelompok dan tekanan kelompok. Masalah yang dialami oleh Kelompok Tani Mukti Satwa adalah sarana produksi, pengembangan ilmu dan hama tembakau, dengan solusinya adalah membangun koperasi dan membuat pestisida sendiri. Kelompok Tani Surya Panji memiliki masalah dalam sistem irigasi, pemenuhan modal dan sarana produksi, pengembangan ilmu, anggota kelompok yang tidak aktif, keberadaannya anggota fiktif dan ketidakpedulian pada kepentingan kelompok serta pemasaraan hasil tembakau pada tengkulak, dengan solusinya adalah memberikan pengarahan mengenai pentingnya kegiatan kelompok kepada para anggotanya.Item Crowdfunding Sebagai Akses Alternatif Permodalan Berbasis Teknologi Digital Pada Kegiatan Pertanian (Studi Kasus Di PT. Crowde Membangun Bangsa)(2018-08-24) ASTARI AVISHA; Anne Charina; Tidak ada Data DosenSaat ini perkembangan industri jasa keuangan dengan sentuhan inovasi teknologi atau disebut financial technology (Fintech) mulai merambah ke sektor pertanian, bahkan pemanfaatannya digunakan untuk menggarap skala usaha di tingkat petani. Salah satu bentuk implementasi Fintech pada sektor pertanian yaitu crowdfunding yang merupakan sebuah aktivitas penggalangan dana untuk permodalan petani secara daring (online) menggunakan media digital (internet). Salah satu platform crowdfunding di Indonesia yang bergerak di bidang pertanian adalah Crowde. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi konsep manajemen crowdfunding yang dilakukan oleh Crowde sebagai akses alternatif permodalan berbasis teknologi digital pada kegiatan pertanian serta mengetahui respon petani mitra terhadap konsep crowdfunding yang dilakukan oleh Crowde. Teknik penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan desain kualitatif deskriptif menggunakan pendekatan Model Milles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap perencanaan, Crowde melakukan profilling petani dan analisis proyek, serta menetapkan adanya biaya provisi. Sedangkan tahap pelaksanaan crowdfunding meliputi penggalangan dana di website, penyaluran modal melalui toko tani dan pengembalian dana pemodal melalui fitur Wallet. Sementara tahap pengawasan berlangsung selama proyek berjalan melalui pemantauan dan sistem pelaporan proyek. Petani mitra Crowde menunjukan respon yang positif terhadap skema crowdfunding sebagai akses permodalan. Sebagian besar petani mitra mengatakan proses atau prosedur dari skema permodalan tersebut sangat mudah diikuti dan menilai bahwa model crowdfunding ini sangat bermanfaat dan cocok sebagai akses permodalan petani.Item Dampak Pengembangan Desa Wisata Ketahanan Pangan Terhadap Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi Masyarakat(2015-10-20) DESSY SILVIANI; Anne Charina; Tidak ada Data DosenKampung Adat Cireundeu memiliki keunikan yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi sebuah kawasan pariwisata. Namun keunikan tersebut belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Oleh sebab itu dibutuhkan keterlibatan pihak luar untuk mengembangkan serta menyebarluaskan potensu yang ada di Cireundeu. Pemerintah Kota Cimahi melihat potensi tersebut dan melakukan program DEWITAPA selama 3 tahun sehingga Cireundeu layak menjadi sebuah kawasan wisata. Pada pelaksanaan DEWITAPA terdapat beberapa program yang tidak terlaksana. Hal tersebut tentu akan memberikan dampak pada masyarakat Cireundeu yang akan diteliti lebih lanjut pada penelitian ini. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Kampung Adat Cireundeu, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Informan dalam penelitian ini Staff Pemerintah Kota Cimahi, Sesepuh adat Desa Cireundeu, Ketua RW 10, Ketua RT, serta penduduk asli yang terlibat dalam kegiatan desa wisata. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya program pengembangan DEWITAPA membawa perubahan pada masyarakat Cireundeu. Adanya kegiatan wisata di Cireundeu berdampak pada kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat. Dampak positif yang ditimbulkan antara lain perluasan lapangan perkejaan, peningkatan pendapatan, perubahan tradisi, perubahan tingkat pendidikan di masyarakat serta peningkatan intensitas gotong royong. Dampak negatif yang ditimbulkan ialah terjadinya kecemburuan sosial di masyarakat.Item EFEKTIVITAS PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN DALAM PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO PADA PETANI PADI(2016-06-17) JIHAD KHAERUL ZAMAN; Anne Charina; Tidak ada Data DosenJIHAD KHAERUL ZAMAN, 2016. Efektivitas Program Penyuluhan Pertanian Dalam Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo Pada Petani Padi (Studi Kasus di GAPOKTAN Saluyu Mandiri, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi) di bawah bimbingan ANNE CHARINA. Lahan pertanian di Kota Cimahi semakin berkurang akibat adanya alih fungsi lahan menjadi pemukiman. Pemkot Cimahi pun melakukan berbagai upaya guna menghasilkan padi di tengah lahan sawah yang kian menyempit. Salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Cimahi ialah melakukan sosialisasi sistem tanam jajar legowo melalui kegiatan penyuluhan. Penyebarluasan informasi sistem tanam jajar legowo dilakukan oleh BPP Cimahi pada GAPOKTAN Saluyu Mandiri, Kelurahan Cipageran. Dari sekian banyak jumlah anggota GAPOKTAN hanya tiga orang saja yang menerapkan sistem tanam tersebut sehingga menarik bagi peneliti untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penyuluhan pertanian sistem tanam jajar legowo. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan di GAPOKTAN Saluyu Mandiri, Kelurahan Cipageran. Informan dalam penelitian ini Staff BPP Cimahi, Ketua GAPOKTAN, Ketua POKTAN, serta petani yang belum maupun sudah menerapkan sistem tanam jajar legowo. Hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas penyuluhan pertanian dapat dikategorikan belum efektif dilihat dari penilaian berbagai indikator evaluasi model CIPP. Presentase ketercapaian context 89%, Input 76,37%, Process 76,37% dan Product 77,6%. Kendala yang dihadapi petani sehingga belum menerapkan sistem tanam jajar legowo adalah fasilitas penyuluhan serta kebiasaan petani.Item Evaluasi Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (Studi Kasus pada Coke Farm, PT. CCBI Rancaekek, Jawa Barat.(2015-06-26) CUT PUTRI POHAN; Anne Charina; Tidak ada Data DosenAdanya Peraturan Pemerintah No. 47/2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan mendorong semua perusahaan untuk melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) di berbagai bidang. PT. Coca–Cola Bottling Indonesia (CCBI), merupakan salah satu perusahaan yang telah menjalankan peraturan pemerintah tersebut. PT. CCBI memiliki berbagai jenis program CSR, yang mana salah satu program CSR PT. CCBI berfokus pada bidang pertanian yang dikenal dengan istilah Coke Farm. Coke Farm sudah menunjukkan eksistensinya dengan berhasil meraih beberapa penghargaan CSR. Namun, eksistensi Coke Farm terebut belum tentu berbanding lurus dengan manfaat yang didapatkan oleh objek yang menerimanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat efektivitas pelaksanaan program CSR Coke Farm dan kendala serta masalah yang dihadapi selama pelaksanaan program. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kualitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah dua orang karyawan divisi Corporate Affairs PT. CCBI Rancaekek dan empat orang petani binaan Coke Farm. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian mengenai tingkat efektivitas menunjukkan bahwa program CSR tersebut tergolong dalam kategori cukup efektif, dengan total skor senilai 142 dari skor maksimum sebesar 228. Total skor ini diperoleh berdasarkan hasil penilaian empat petani binaan yang berperan sebagai objek penerima CSR Coke Farm. Sedangkan penyebab utama belum efektifnya pelaksanaan program CSR tersebut berdasarkan fishbone diagram dikarenakan tidak ada badan pengawasan khusus untuk Coke Farm. Sehingga solusi yang dapat diterapkan adalah PT. CCBI Rancaekek diharapkan dapat membentuk badan pengawas khusus Coke Farm yang berasal dari pihak PT. CCBI Rancaekek.Item FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN BISNIS KELUARGA BERBASIS PERTANIAN (Suatu kasus Kecamatan Tanjungsari, Sumedang)(2020-01-26) ILHAM FAUZAN; Anne Charina; Tidak ada Data DosenPeran Usaha mikro serta menegah yang bergerak pada sektor pertanian telah banyak berkontribusi kepada pemerintah. Jika dilihat dari tipe bisnis, terdapat dua tipe UMKM yaitu bisnis keluarga dan bisnis non keluarga. Kabupaten Sumedang memiliki bisnis keluarga khususnya sektor pertanian yang beperan penting dalam perekonomian daerah, namun pada kenyataannya ada beberapa bisnis keluarga berbasis pertanian yang berhasil bertahan lama dan tidak sedikit pula bisnis keluarga berbasis pertanian di Kecamatan Tanjungsari yang gagal. Tujuan dari penelitian ini mengetahui karakteristik pelaku bisnis dan UMKM keluarga berbasis pertanian serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan usaha UMKM keluarga berbasis pertaniaan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan regresi linier berganda dimana usia, tingkat pendidikan, lama usaha, jumlah karyawan, pemasaran, tingkat dukungan pemerintah sebagai variabel bebas dan keberlajutan usaha sebagai variabel terikat. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan sensus dengan jumlah populasi/sampel sebanyak 35 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa Karakteristik pelaku UMKM keluarga berbasis pertanian yaitu didominasi oleh kategori usia > 50 tahun, jenis kelamin mayoritas pelaku UMKM ialah laki laki, pendidikan terakhir SMA/SMK/MA, dan alasan memulai usaha karena keinginan sendiri. Karakteristik UMKM keluarga berbasis pertanian yaitu: didominasi oleh usaha yang lama usahanya lebih dari sepuluh tahun, industri rumah tangga dengan jumlah pekerja 1-4 orang, memiliki omzet rata-rata Rp.1.000.000-Rp.10.000.000 per bulan, dan kepemilikan modal usaha memadai. Hasil uji analisis secara simultan semua variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Faktor yang berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikatnya adalah jumlah karyawan dan pemasaran bisnisItem HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PETANI TERHADAP TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI BERUSAHATANI PADI ORGANIK(2017-09-12) HANI CINTIA RATNASARI; Anne Charina; Tidak ada Data DosenHANI CINTIA RATNASARI. Hubungan Faktor Internal Dan Eksternal Petani Terhadap Tingkat Pengambilan Keputusan Inovasi Berusahatani Padi Organik (Suatu Kasus Di Desa Bumiwangi, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat). Dibawah bimbingan ANNE CHARINA. Desa Bumiwangi memiliki kelompok tani Organik salah satunya yaitu Kelompok tani Organik Sarinah. Kelompok Tani Organik Sarinah dibentuk pada tahun 2007 dengan 8 orang anggota. Sampai sekarang jumlah anggota berjumlah 36 orang. Sebelum bergabung menjadi anggota kelompok tani Sarinah petani menanam padi non-organik. Berpindahnya petani konvensional menjadi petani organik didasarkan pada hamparan tanah sawah yang sudah tidak subur dan tidak sehat lagi akibat pemupukan kimia yang terus menerus sehingga tanahnya menjadi lengket dan sulit diolah. Hal ini berakibat pada hasil produksi yang semakin rendah. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dalam pengambilan keputusan petani untuk bertani secara organik dan kendala yang dihadapi petani organik dalam menerapkan padi organik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan suatu kasus di Desa Bumiwangi. Dalam penelitian ini digunakan alat analisis berupa deskripsi dan korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian ini adalah faktor internal yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan padi organik yaitu luas lahan dan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan padi organik yaitu dukungan penyuluhan, persepsi petani dan dukungan lingkungan. Sedangkan kendala yang di hadapi petani organik di Desa Bumiwangi yaitu Serangan Hawar Daun Bakteri (HDB) pada tanaman padi, Masih adanya sampah plastik yang masuk ke lahan padi organik, alat perontok padi yang masih tradisional, Sumber Daya manusia yang kurang dan Eceng Gondok yang tidak terawat. Kata kunci: Adopsi Inovasi, Petani OrganikItem Industrialisasi Pedesaan Dan Persepsi Tenaga Kerja Muda Untuk Bekerja Di Sektor Pertanian (Suatu Kasus di Desa Solokanjeruk, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat)(2017-01-16) RAKA IKHSAN PRATAMA; Anne Charina; Tidak ada Data DosenDesa Solokanjeruk merupakan salah satu desa yang terkena industrialisasi. Perkembangan industri di Desa Solokanjeruk membuat perubahan persepsi tenaga kerja muda terhadap sektor pertanian yang menyebabkan minat untuk bekerja di sektor pertanian mulai berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi tenaga kerja muda terhadap bekerja di sektor pertanian dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya transformasi tenaga kerja muda ke sektor non pertanian. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan data kualitatif. Responden dalam penelitian ini berjumlah 44 orang tenaga kerja muda yang berumur 16-35 tahun. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar tenaga kerja muda Desa Solokanjeruk memiliki persepsi yang negatif terhadap pekerjaan di sektor pertanian yaitu sebanyak 24 orang (54,4%) dari total responden sebanyak 44 orang. Selain itu mayoritas tenaga kerja muda lebih memilih untuk bekerja di sektor non pertanian sebanyak 36 orang (81,1%). Lebih lanjut terdapat faktor pendorong dan faktor penarik yang menimbulkan tenaga kerja muda lebih memilih untuk bekerja di sektor non pertanian. Faktor pendorong yang paling dominan membuat tenaga kerja muda memilih untuk bekerja di sektor non pertanian adalah kondisi lingkungan pedesaan. Sedangkan faktor penarik yang paling dominan membuat tenaga kerja muda lebih memilih untuk bekerja di sektor non pertanian adalah tingkat pendidikan.Item Kajian Program Desa Pertanian Organik(2018-09-20) LUTFHI JUANSAH; Anne Charina; Tidak ada Data DosenLUTFHI JUANSAH. 2018. Proses Pengembangan Pertanian Organik (Studi Kasus di Kelompok Tani Sarinah Organik, Desa Bumiwangi, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung). Dibimbing oleh ANNE CHARINA. Sistem pertanian konvensional mengakibatkan beberapa dampak negatif bagi konsumen, produsen dan lingkungan. Pada tahun 2016, pemerintah Indonesia mengeluarkan program pengembangan 1.000 desa pertanian organik. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam menangani masalah tersebut. Desa Bumiwangi merupakan salah satu desa yang ditetapkan sebagai lokasi pengembangan pertanian organik berbasis pangan. Kelompok tani Sarinah Organik merupakan kelompok tani yang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan program desa pertanian organik tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program desa pertanian organik yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sarinah Organik dan kendala apa saja yang muncul selama pelaksanaan program. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini digunakan model analisis data Miles and Huberman. Data yang dianalisis adalah dari hasil wawancara, observasi, studi kepustakaan, dan hasil dokumentasi lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok tani Sarinah Organik telah melaksanakan semua tahapan program desa pertanian organik. Hal ini dilihat dari bertambah luasnya lahan sawah tersertifikasi sebesar 18,337 hektar dan jumlah petani organik sebanyak 44 orang. Sementara itu, kendala yang dihadapi oleh Kelompok Tani Sarinah Organik dalam pengembangan pertanian organik adalah kurangnya pengetahuan petani tentang sistem pertanian organik, kendala dalam menentukan calon petani organik, kendala dalam menentukan wilayah pengembangan organik, dan tidak berjalannya kegiatan pembuatan pupuk dan pestisida organik yang berkelanjutan.Item Kegiatan Penyuluhan Pertanian Dalam Menunjang Revitalisasi Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat(2016-10-18) MOHAMMAD OCTAVIANDRI; Anne Charina; Tidak ada Data DosenMOHAMMAD OCTAVIANDRI. 2016, Kegiatan Penyuluhan Pertanian Dalam Menunjang Revitalisasi Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat (Studi Kasus di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat). Dibawah bimbingan Anne Charina. Penyuluhan pertanian di Kecamatan Pantai Cermin memiliki peranan yang sangat penting bagi petani padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana program kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan di Nagari Surian dan Nagari Lolo, kendala yang ada serta respon dari petani terkait penyuluhan. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan adalah survei. Data yang digunakan bersumber dari hasil wawancara dengan kuisioner, observasi dan studi literatur. Responden adalah 2 orang tenaga penyuluh dan 20 orang petani padi yang mengikuti kegiatan penyuluhan pertanian. Ditentukan dengan Non Probability Sampling dimana peneliti meminta kepada ketua gapoktan yang ada di masing – masing nagari untuk mengutus perwakilan. Data mentah diolah melalui analisis deskriptif dalam bentuk tabel - tabel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program penyuluhan pertanian yang disusun oleh pemerintah terbagi menjadi 2 (dua) yaitu perilaku dan non perilaku. dan mendapatkan respon yang sangat baik dari petani karena mereka berpandangan bahwa penyuluhan pertanian yang dilaksanakan memberikan dampak yang sangat baik bagi hasil produksi padi petani karena mereka merasakan peningkatan hasil produksi setelah menerapkan apa yang didapat dalam penyuluhan. Petani padi juga mendukung keberlangsungan kegiatan penyuluhan pertanian untuk dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Kendala yang ditemukan dilapangan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu dari pemerintah, seperti fasilitas belum memadai, dan penunjang tenaga penyuluh yang masih kurang. Penyebaran tenaga penyuluh yang ada juga masih sedikit sehingga dalam satu kecamatan hanya ada 2 orang tenaga penyuluh. Sementara kendala yang ditemukan dari luar pemerintah adalah berupa tingkat kehadiran petani yang tidak stabil, medan lapangan yang sulit, serta fasilitas tempat penyuluhan yang susah didapatkan. Kata Kunci : Penyuluhan, Petani, Ketahanan Pangan, KegiatanItem Kondisi Sosial Ekonomi Dan Budaya Masyarakat Kabupaten Cianjur Setelah Industrialisasi(2016-10-06) LINA AULIA; Anne Charina; Tidak ada Data DosenKabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten yang menjadi difokuskan menjadi kawasan industri, salah satunya desanya adalah desa Babakancaringin. Hal ini didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 17 tahun 2012 tentang rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2031. Oleh karena itu, desa Babakancaringin ini telah mengalami perubahan pada masyarakatnya dalam bidang sosial, ekonomi, maupun budaya. Termasuk di dalamnya adalah terjadinya transformasi tenaga kerja dari pertanian ke non pertanian. Salah satu penyebab transformasi tenaga kerja ini adalah karena terjadinya pengurangan lahan petanian. Penelitian ini bertujuan menganalisis sejauh mana perubahan yang terjadi di desa Babakancaringin akibat proses industrialisasi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan di dukung dengan analisis Soft System Methodology yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya di desa Babakancaringin dan melahirkan sebuah strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian di desa Babakancaringin. Dari penelitian ini dapat diungkapkan bahwa proses industrialisasi di desa Babakancaringin, berdampak cukup besar terhadap beberapa aspek sosial dan ekonomi, diantaranya adalah alih fungsi lahan pertanian dan mata pencaharian penduduk.Item "Penerapan Sistem Pertanian Organik di Kelompok Tani Mekar Tani Jaya" Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat(2018-06-02) FAUZIA IMANI; Anne Charina; Tidak ada Data DosenFauzia Imani. 2018. Penerapan Sistem Pertanian Organik di Kelompok Tani Mekar Tani Jaya (Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat). Di bawah bimbingan Anne Charina. Penerapan sistem pertanian konvensional menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan maupun konsumen, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menangani dampak negatif tersebut yaitu dengan mengubah sistem pertanian konvensional menjadi organik. Tahun 2010, pemerintah mengeluarkan program Go Organic dan pada tahun tersebut luas lahan pertanian organik yang sudah tersertifikasi mencapai titik maksimal. Hingga saat ini terdapat banyak para pelaku usahatani yang mengklaim bahwa hasil produk pertaniannya merupakan produk pertanian organik. Kelompok Tani Mekar Tani Jaya telah melakukan budidaya tanaman organik selama 18 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan sistem pertanian organik di Kelompok Tani Mekar Tani Jaya sesuai dengan SNI 6729 : 2016, dan juga untuk menganalisis kendala yang dihadapi oleh poktan tersebut dalam penerapan sistem pertanian organik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pendekatan studi kasus. Penelitian ini menggunakan model analisis data Miles and Huberman dan model analisis fishbone. Hasil penelitian menunjukan persentase kesesuaian sistem pertanian organik yang diterapkan oleh Kelompok Tani Mekar Tani Jaya dengan SNI 6729 : 2016 mengenai sistem pertanian organik yaitu sebesar 94 persen (%). Sementara itu, kendala utama yang dihadapi oleh Kelompok Tani Mekar Tani Jaya yaitu tidak semua sistem pertanian organik menurut SNI 6729 : 2016 dapat diterapkan sehingga berdampak terhadap aspek-aspek yang lain.Item PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA AGRIBISNIS HORTIKULTURA DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS(2016-07-18) JOSUA D SIMANJUNTAK; Anne Charina; Tidak ada Data DosenTeknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki peranan yang sangat penting untuk mendukung tersedianya informasi pertanian yang relevan dan tepat waktu khususnya dalam menghadapi pasar bebas. Sub-sektor hortikultura memerlukan peningkatan daya saing petani dan kelembagaan pertanian melalui pengembangan sistem TIK. Salah satu sentra produksi hortikultura di Jawa Barat adalah Kecamatan Lembang. Gapoktan Lembang Agri merupakan salah satu gapoktan di Lembang yang berhasil melakukan ekspor sekaligus menerapkan TIK dalam usahataninya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi penerapan TIK, mengetahui kendala penerapan TIK, dan menentukan model pemberdayaan yang tepat untuk mengembangkan kapasitas dan kapabilitas Gapoktan Lembang Agri dalam menggunakan TIK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study) dan menggunakan teknik analisis kualitatif. Analisis model pemberdayaan menggunakan paradigma system thinking dengan alat analisis Causal Loop Diagram (CLD). Berdasarkan hasil penelitian, TIK yang digunakan gapoktan adalah radio, televisi, komputer, telepon seluler, tabloid/buletin, leaflet, fax dan internet. Jenis informasi yang tersedia di gapoktan adalah informasi pasar, informasi budidaya dan sarana produksi, informasi kebijakan, informasi kredit/permodalan, serta informasi pascapanen. Kendala penerapan TIK di Gapoktan Lembang Agri dibagi atas kendala lingkungan (environment constraint), kendala keterampilan (skill constraint) dan kendala budaya (culture constraint). Model pemberdayaan yang tepat bagi Gapoktan Lembang Agri untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam penerapan TIK adalah; sosialisasi dan penyuluhan akan pentingnya manfaat dan pengawasan dari pembangunan infrastruktur jaringan telepon, pemberian subsidi sarana prasarana TIK yang tepat guna, perbaikan penerapan penyuluhan berbasis internet (cyberextension), memfasilitasi kerjasama gapoktan dan perusahaan dalam menerapkan TIK, penyediaan informasi pertanian yang relevan dan spesifik dibutuhkan oleh petani.Item Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan(2019-06-19) REINA POETRI NARULITA; Anne Charina; Tidak ada Data DosenREINA POETRI NARULITA 2019. Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus Pada Perusahaan Bumi Saba Indonesia. Dibawah bimbingan ANNE CHARINA. Semakin banyaknya persaingan bisnis maka kinerja karyawan semakin terstandar, namun belum semua perusahaan menerapkannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana motivasi kerja, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan, serta pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan studi kasus di perusahaan Bumi Saba Indonesia (BSI) Kecamatan Pangalengan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif menggunakan regresi linier berganda dengan motivasi dan kepuasan kerja sebagai variabel bebas dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat. Sampel merupakan seluruh populasi dari karyawan BSI sejumlah 30 orang dengan metode sensus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi karyawan BSI bekerja yaitu didominasi dengan jawaban untuk mendapatkan kebutuhan fisiologis, rasa aman, dan sosial. Lalu tingkat kepuasan dan kinerja karyawan BSI tergolong sedang. Selain itu motivasi dan kepuasan kerja secara simultan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, namun secara parsial hanya kepuasan kerja yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan BSI. Saran yang dapat diberikan yaitu seperti meningkatkan semangat kerja, rasa memiliki, dan loyalitas karyawan Kata Kunci: Kinerja Karyawan, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja.Item PERILAKU PETANI MANGGA GEDONG GINCU DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN(MEA) 2015 (Studi Kasus Gapoktan Sami Mulya, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon)(2017-07-10) MAR`ATUS SHOLIHA; Anne Charina; Tidak ada Data DosenMar’atus Sholiha.2017. Perilaku petani mangga gedong gincu dalam menghadapi masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 (Studi Kasus Gapoktan Sami Mulya, Kecamatan Sedong , Kabupaten Cirebon) Dibawah bimbingan Anne Charina, SP.,MT. Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah dihadapi oleh segenap pelaku bisnis yang bergerak dalam berbagai sektor usaha di Indonesia. Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan bentuk integrasi ekonomi ASEAN, yang berarti adanya sistem perdagangan bebas antara negara-negara di ASEAN. Sektor pertanian di Indonesia sangat berkontribusi dalam pembangunan nasional, seperti halnya sektor pertanian pada hortikultura, mangga gedong gincu merupakan salah satu komoditas horti yang memiliki kontribusi besar bagi perekonomian nasional. Gapoktan mangga gedong gincu yang berhasil berdaya saing ekspor yaitu Gapoktan Sami Mulya merupakan salah satu Gapoktan yang sukses di Cirebon dalam pasar ekspor. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimanakah perilaku anggota Gapoktan Sami Mulya dalam menghadapai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), untuk mengetahui kendala Gapoktan Sami Mulya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada Gapoktan Sami Mulya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini menggunakan teori perilaku Bloom dan analisis kendala fishbone. Hasil dari penelitian didapatkan perilaku Gapoktan Sami Mulya dalam menghadapi MEA menurut teori Bloom tercermin dalam 3 komponen yaitu : tingkat pengetahuan anggota Gapoktan dalam menghadapi MEA ada dalam kategori baik, sikap anggota Gapoktan Sami Mulya dalam menghadapi MEA ada dalam kategori positif , keterampilan anggota Gapoktan Sami Mulya dalam menghadapi MEA ada dalam kategori baik. Sedangkan kendala utama Gapoktan Sami Mulya dalam menghadapi MEA yaitu keinginan petani untuk masuk ke MEA rendah. Kendala tersebut disebabkan oleh 4 penyebab utama yang dapat dilihat dari segi manusia, cara kerja , bahan baku, dan lingkungan.Item PROSES PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK DI DESA PADAASIH (Studi Kasus di Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat)(2017-07-10) MAYZURA FITRI; Anne Charina; Tidak ada Data DosenPenerapan sistem pertanian konvensional dapat mengakibatkan beberapa dampak negatif bagi produsen, konsumen, dan juga lingkungan. Salah satu upaya pemerintah dalam menangani hal tersebut ialah dengan mengeluarkan program Pengembangan 1.000 Desa Pertanian Organik di Indonesia. Desa Padaasih merupakan salah satu desa yang ditetapkan sebagai desa pengembangan organik dalam program tersebut. Dan juga, Kelompok Tani Semai Organik merupakan kelompok tani yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program pengembangan desa pertanian organik di Desa Padaasih. Secara umum proses pelaksanaan pengembangan desa pertanian organik di Desa Padaasih belum terlaksana secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimanakah proses pengembangan desa pertanian organik di Desa Padaasih yang dilakukan oleh Kelompok Tani Semai Organik, untuk mengetahui kesesuaian sistem pertanian organik yang diterapkan oleh Kelompok Tani Semai Organik dengan SNI 6729 : 2013, dan juga untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi oleh poktan tersebut dalam melakukan proses pengembangan desa pertanian organik di Desa Padaasih. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini pula digunakan model analisis data Miles and Huberman dan juga model analisis fishbone. Hasil Penelitian menunjukan bahwa proses pelaksanaan program Pengembangan 1.000 Desa Pertanian Organik di Desa Padaasih baru memasuki tahapan tahun ke-I sehingga belum terlihat perubahan yang signifikan terhadap pengembangan desa pertanian organik di desa tersebut. Kelompok Tani Semai Organik telah melaksanakan sistem pertanian organik yang sesuai dengan SNI 6729 : 2013 sehingga kelompok tani tersebut layak untuk dijadikan percontohan bagi pengembangan desa pertanian organik di Desa Padaasih. Sementara itu, kendala yang dihadapi poktan tersebut dalam melakukan pengembangan desa pertanian organik adalah sulitnya merealisasikan bentuk pelatihan organik sebagai tahap awal pengembangan desa organik.Item Respon Petani Terhadap Program Desa Organik (Suatu Kasus di Kelompok Tani Sugihtani Desa Ciheulang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung)(2018-09-20) RIZKI PANOSA; Anne Charina; Tidak ada Data DosenRevolusi hijau yang dilakukan pada masa pemerintahan orde baru menyebabkan terjadinya degradasi lahan dan kerusakan lingkungan. Salah satu solusi untuk menanganinya adalah dengan mengubah sistem pertanian konvensional menjadi sistem pertanian organik. Untuk menangani permasalahan tersebut, pada tahun 2016 pemerintah mengeluarkan suatu program yang bernama program “Desa Organik”, salah satu tempat pelaksanaan dari program Desa Organik ini adalah di kelompok tani Sugihtani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik petani di kelompok tani Sugihtani, respon petani terhadap program Desa Organik dan hubungan antara karakteristik dengan respon petani. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik penelitian survei. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan jumlah responden sebanyak 32 orang petani. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petani didominasi dengan usia produktif, status mata pencaharian utama, status kepemilikan lahan adalah penggarap, tingkat pendidikan formal SD, luas lahan garapan yaitu lahan sempit, pengalaman usahatani rendah dan pendapatan rendah. Dari hasil analisis juga dapat disimpulkan bahwa respon petani terhadap program Desa Organik tergolong positif dengan skor sebesar 2141 dan berada di wilayah “baik”. Berdasarkan analisis rank spearman, ditemukan bahwa luas lahan dan pendapatan memiliki hubungan dengan respon petani. Sementara umur, status mata pencaharian, status kepemilikan lahan, pendidikan dan pengalaman usahatani tidak memiliki hubungan dengan respon petani.Item STRATEGI PEMBERDAYAAN UNTUK KEBERLANJUTAN HOME INDUSTRY AGRO (SUATU KASUS DI KECAMATAN BANYURESMI KABUPATEN GARUT)(2020-01-22) WISTHA PRIHATIN HIA; Anne Charina; Tidak ada Data DosenWISTHA PRIHATIN HIA, 2020. Strategi Pemberdayaan Untuk Keberlanjutan Home Industry Agro (Suatu Kasus di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut). Di bawah bimbingan Anne Charina, S.P., MT. Home industry memiliki peran penting dalam pengembangan perekonomian suatu daerah. Namun, dalam pengelolaannya, home industry sebagai salah satu bentuk dari bisnis keluarga memiliki banyak kendala untuk mempertahankan keberlanjutannya, khususnya di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, yang memiliki jumlah home industry terbanyak dan tervariatif dibandingkan wilayah lainnya di Priangan Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat keberlanjutan usaha mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan usaha, serta merumuskan strategi pemberdayaan yang tepat untuk peningkatan keberlanjutannya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan alat analisis regresi linear berganda dengan jumlah responden sebanyak 40 home industry agro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat keberlanjutan mayoritas home industry agro berada pada kategori sedang; (2) faktor yang berperngaruh signifikan dalam keberlanjutan home industry agro di Kecamatan Banyuresmi adalah faktor manajemen konflik dan faktor sosial ekonomi; dan (3) strategi pemberdayaan perlu dilakukan secara mikro, mezzo, dan makro dengan arah bottom up dan top down, dengan aspek yang perlu diperhatikan adalah manajemen konflik, pemasaran, manajemen inovasi, pengelolaan lingkungan, dan kelembagaan.Item Strategi Pengelolaan Faktor Produksi pada Usaha Perkebunan Teh Rakyat (Studi Kasus Kelompok-kelompok Tani Teh Rakyat di Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat).(2015-07-07) TSARA SYARIFAH; Anne Charina; Tidak ada Data DosenLuas areal dan produksi perkebunan teh di seluruh Indonesia yang terdiri dari Perkebunan Rakyat, Perkebunan Besar Negara, dan Perkebunan Besar Swasta telah mengalami penurunan. Selain itu, perkebunan teh rakyat yang lebih luas dibandingkan kedua perkebunan besar lainnya, menunjukkan fenomena hasil produksi teh yang lebih rendah dibandingkan dengan Perkebunan Besar Negara. Begitu pula dengan salah satu perkebunan teh rakyat yang paling potensial di Kabupaten Bandung yaitu Kecamatan Pasirjambu, telah menunjukkan fenomena adanya kesenjangan produktivitas diantara kelompok-kelompok tani teh rakyatnya. Penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengetahui pengelolaan faktor produksi pada kelompok-kelompok tani teh rakyat di Kecamatan Pasirjambu, serta mengidentifikasi permasalahan/kendala yang dihadapi kelompok tani teh rakyat dengan produktivitas rendah. Selain itu dibuat pula strategi-strategi alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Alat analisis yang digunakan antara lain statistik deskriptif, analisis pohon masalah, dan analisis strategi. Hasil analisis pengelolaan faktor produksi pada Kelompok Produktivitas Tinggi (KPT) dan Kelompok Produktivitas Rendah (KPR) menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan antara kedua kelompok tersebut untuk status lahan, sistem pengupahan, dan sumber modal. Sedangkan perbedaan terlihat dari lebih banyaknya pada KPR yang mengalami perpencaran lahan, dan lebih banyaknya pada KPT yang melakukan pengorganisasian. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh KPR, beberapa diantaranya yaitu kekurangan biaya untuk pemupukan dan pengairan yang optimal, tidak ada modal untuk peremajaan, kekurangan tenaga kerja, dan rendahnya upah pekerja. Seluruh kendala tersebut disebabkan oleh satu akar masalah yaitu penentuan harga pucuk dari pabrik pengolah yang rendah/belum layak. Selain itu salah satu strategi alternatif untuk mengatasi permasalahan/kendala tersebut, yaitu dengan menggiatkan sistem tabungan kelompok.Item STRATEGI PENGUATAN KELEMBAGAAN PETANI MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DALAM MENGHADAPI PERDAGANGAN BEBAS(2016-10-18) FADIAH IDZNI MAIMUNI; Anne Charina; Tidak ada Data DosenFADIAH IDZNI MAIMUNI 2016. Strategi Penguatan Kelembagaan Petani Manggis dalam Menghadapi Perdagangan Bebas. (Studi kasus di Gapoktan Arta Mukti, desa Puspahiang, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat). Di bawah bimbingan ANNE CHARINA. Buah manggis menjadi buah primadona di pasar bebas, dikarenakan rasa yang khas dari buah tersebut, dan sering disebut dengan buah kejujuran. Gapoktan Arta Mukti menjadi salah satu penghasil buah manggis dengan kualitas cukup baik. Penguatan kelembagaan Gapoktan Arta Mukti masih memiliki beberapa permasalahan dalam kesiapan perdagangan bebas, diantaranya adalah struktur kepengurusan secara internal yang belum maksimal, kurangnya motivasi dan partispasi dari anggota untuk terjun langsung di perdagangan bebas, yang terakhir adalah kurangnya promosi dalam memasarkan manggis ke manca negara. Rancangan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan soft system methodology untuk menganalisis masalah dan menghasilkan suatu model konseptual dari bagaimana tingkat kesiapan kelembagaan petani dalam menghadapi perdagangan bebas. Kemudian diharapkan dapat menjawab kasus yang terjadi di Gapoktan Arta Mukti. Tingkat kesiapan Gapoktan Arta Mukti dalam menghadapi perdagangan bebas sudah dikatakan hampir siap dikarenakan kualitas produk yang baik, yang menjadi salah satu faktor penting dalam persaingan yang akan terjadi pada saat perdagangan bebas. Dengan membandingkan model konseptual kesadaran dari para anggota akan pentingnya keberlangsungan gapoktan untuk mempersiapkan persaingan di saat perdagangan bebas.Seharusnya adanya rasa ingin lebih mengetahui dari para anggota akan pentingnya perdagangan bebas,sehingga tidak tergantung dengan para eksportir dan dapat menjual produknya langsung ke konsumen dan otomatis akan menambah pendapatan mereka.