Browsing by Author "Savitri Aditiany"
Now showing 1 - 20 of 40
Results Per Page
Sort Options
Item ANCAMAN IMPOR SAMPAH ILEGAL TERHADAP KEAMANAN LINGKUNGAN DI INDONESIA, 2016-2019(2022-12-26) AMANDA RAISSA SHAFIRA; Savitri Aditiany; Satriya WibawaAmanda Raissa Shafira – 170210170088. Ancaman Impor Sampah Ilegal Terhadap Keamanan Lingkungan di Indonesia, 2016-2019, Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan impor sampah ilegal dapat mengancam keamanan lingkungan di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengimpor limbah sebagai bahan baku untuk industri dalam negeri. Namun, peningkatan impor yang drastis mengungkap bahwa telah terjadi banyak kasus impor sampah ilegal yang masuk bersamaan dengan impor bahan baku, terutama kertas dan plastik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus dengan menghimpun data dari wawancara serta literatur berupa buku, artikel, dan jurnal yang relevan. Analisis ancaman terhadap keamanan lingkungan akibat impor sampah ilegal di Indonesia menggunakan konsep keamanan lingkungan yang merupakan bagian dari konsep keamanan manusia. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa impor sampah ilegal yang terjadi di Indonesia selama tahun 2016 hingga 2019 telah mengancam keamanan lingkungan akibat pencemaran yang ditimbulkannya terhadap ketiga aspek lingkungan, yaitu air, tanah, dan udara. Impor skrap plastik dan kertas dengan kontaminan yang sangat tinggi, telah menyebabkan penumpukkan sampah di dalam negeri yang kemudian tidak bisa diolah kembali. Pabrik kertas dan plastik yang melakukan tindakan ilegal ini, berperan besar terhadap pencemaran lingkungan di daerah sekitarnya. Kontaminasi zat kimia, mikroplastik, effluent pabrik dan logam berat pada air serta biota laut, menimbulkan beban pencemaran yang jauh melebihi daya tampungnya dan menyebabkan sumber air yang digunakan untuk air minum manusia tercemar. Paper sludge sisa produksi pabrik juga mengancam ekosistem tanah, menimbulkan pencemaran terhadap tanah. Sedangkan pembakaran terbuka di sekitar pabrik memberikan ancaman terhadap kualitas udara. Seluruh pencemaran terhadap ketiga aspek tersebut membuat lingkungan di sekitar pabrik yang mengimpor sampah ilegal menjadi tidak layak bagi manusia. Namun titik terang mulai terlihat sejak tahun 2019, di mana pemerintah Indonesia mulai memfokuskan perhatiannya terhadap masalah masuknya sampah ilegal ke dalam negeri. Saat ini, pemerintah sudah melakukan hal yang progresif dengan memperketat aturan perdagangan sampah serta menetapkan batas kontaminan sebesar 2% untuk menekan masuknya sampah ilegal yang bercampur limbah B3.Item Diplomasi Budaya Indonesia di Indonesian International School Yangon (IISY) melalui Joint Cultural Show 2016(2018-08-24) NURSYIFA FAUZIYAH; Savitri Aditiany; Yan MulyanaNursyifa Fauziyah. 170210130022. Diplomasi Budaya Indonesia di Indonesian International School Yangon (IISY) Melalui Joint Cultural Show Indonesia-Myanmar 2016. Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian ini membahas mengenai diplomasi budaya Indonesia di Indonesian International School Yangon melalui acara Joint Cultural Show Indonesia-Myanmar pada tahun 2016, di mana cultural event ini merupakan acara tahunan yang dilaksanakan oleh sekolah tersebut dengan KBRI Yangon, Myanmar untuk mencapai kepentingan nasional Indonesia dan memperkenalkan budaya Indonesia di mata orang-orang asing. Yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana diplomasi budaya melalui Joint Cultural Show mengemas prinsip diplomasi budaya formal dan informal, bagaimana diplomasi itu dapat disampaikan dengan cara formal maupun informal. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang ditulis dengan metode analisis deskriptif. Dengan metode ini, penelitia dapat meneliti bagaimana pelaksanaan diplomasi budaya Indonesia dalam Joint Cultural Show Indonesia-Myanmar 2016. Pengumpulan data dilakukan melalui triangulasi data yaitu wawancara dengan narasumber dan studi literatur melalui buku dan internet. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa diplomasi budaya Indonesia di Indonesian International School Yangon melalui Joint Cultural Show 2016 memberikan pengaruh cukup dikarekanakan pihak-pihak yang menjadi target yaitu siswa asing dan orang asing yang ikut andil dalam acara, mengakui budaya-budaya Indonesia.Item Diplomasi Budaya Indonesia ke Korea Selatan Melalui Festival Film Indonesia di Cultural, Great and Visual Seoul Pada Tahun 2013(2017-04-13) REVITA NOVIA CLARITA; Savitri Aditiany; NuraeniRevita Novia Clarita. Diplomasi Budaya Indonesia ke Korea Selatan Melalui Festival Film Indonesia di Cultural, Great, and Visual Seoul tahun 2013. Program Studi Hubungan Internasonal, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran. Jatinangor, 2017 Penelitian ini bertujuan kepada melihat diplomasi budaya Indonesia ke Korea Selatan melalui Festival Film Indonesia pada tahun 2013 di Cultural, Great, and Visual (CGV) Seoul. dengan menggunakan film - film ini Indonesia ingin memperkenalkan dan memberikan pandangan positif mengenai budaya dan masyarakat Indonesia kepada masyarakat Korea Selatan. Peneliti menggunakan diplomasi budaya, aktor non-negara dalam diplomasi dan aktor sub-negara sebagai konsep yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini juga digunakan metode kualitatif dari Robert E. Stake. Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara. Selain itu, studi literatur dari berbagai jenis buku, jurnal dan dokumen - dokumen yang terkait. Hasil dari peneltian ini adalah melihat hal-hal apa saja yang didapatkan oleh masyarakat Korea Selatan mengenai Indonesia melalui film - film yang ditayangkan. Dari setiap film terdapat pesan yang didapat oleh masyarakat Korea Selatan yang dapat meningkatkan pandangan positif mereka terhadap Indonesia. kesimpulan dari penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah mengenai bagaimana pelaksanaan dari Festival Film Indonesia 2013 dalam membantu Indonesia yaitu pelaksanaan diplomasi budaya melalui film ini dapat meningkatkan pandangan positif Indonesia melalui pesan - pesan yang terdapat di film tersebut. Selain itu, melalui diplomasi budaya ini juga dapat membantu Indonesia untuk memberikan pengetahuan dan perkenalan mengenai budaya IndonesiaItem Diplomasi Budaya Indonesia melalui Festival Danau Toba 2016 untuk Mengajukan Kaldera Toba sebagai Global Geopark UNESCO(2017-12-04) CATARINA CHRISTY NATALIA; Savitri Aditiany; Viani Puspita SariCatarina Christy Natalia. 170210130018. Diplomasi Budaya Indonesia melalui Festival Danau Toba 2016 untuk Mengajukan Kaldera Toba sebagai Global Geopark UNESCO. Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian ini membahas mengenai diplomasi budaya Indonesia melalui sebuah acara kebudayaan bernama Festival Danau Toba 2016, dimana cultural event ini dilakukan Indonesia sebagai salah satu instrumen untuk mencapai kepentingan Indonesia dalam mengajukan Kaldera Toba untuk menjadi bagian dari Global Geopark UNESCO. Yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana Festival Danau Toba 2016 mengemas prinsip diplomasi budaya yaitu Prinsip Penyebaran (Transmission), Prinsip Penerimaan (Acceptance) dan Prinsip Koeksistensi (Coexistence) sehingga berpengaruh terhadap pengajuan Kaldera Toba menjadi Global Geopark UNESCO. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang ditulis dengan metode analisis deskriptif. Dengan metode ini, peneliti dapat meneliti bagaimana pelaksanaan diplomasi budaya Indonesia dalam cultural event Festival Danau Toba 2016. Penegumpulan data dilakukan melalui triangulasi data yaitu wawancara dengan narasumber dan studi literatur melalui buku dan internet. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diplomasi budaya Indonesia melalui Festival Danau Toba 2016 memberikan pengaruh terhadap proses pengajuan Kaldera Toba menjadi Global Geopark UNESCO. Diplomasi budaya tersebut bekerja dengan menciptakan daya tarik bagi masyarakat internasional yang membantu Indonesia dalam memenuhi rekomendasi penilaian UNESCO terhadap Kaldera Toba.Item DIPLOMASI HEWAN TIONGKOK TERHADAP TAIWAN MELALUI PENGIRIMAN PANDA SEBAGAI HADIAH (2005-2008)(2021-12-09) ANGGUN RIZKIA SEPTIANIKA; Savitri Aditiany; Savitri AditianyHubungan antara Tiongkok dan Taiwan kerap kali naik turun, terutama saat masa pemerintahan Chen Shui Bian yang pro kemerdekaan. Beberapa kebijakan yang dikeluarkan Tiongkok, sebagai respon dari kebijakan Chen Shui Bian pada masa itu dianggap kontroversial dan merugikan bagi publik Taiwan, sehingga memaksa Tiongkok untuk menerapkan diplomasi panda melalui pengiriman panda sebagai hadiah terhadap Taiwan sebagai strategi dalam memperbaiki image-nya. Namun, penawaran ini sempat ditolak dan dikecam oleh pemerintah Taiwan sebelumnya, yang membuat pengiriman panda sulit direalisasikan. Riset ini menguraikan bagaimana pelaksanaan diplomasi panda Tiongkok terhadap Taiwan yang perencanaanya dimulai pada tahun 2005 hingga panda diterbangkan ke Taiwan pada tahun 2008, yang akan ditinjau dari konsep diplomasi hewan dan dimensi jangka panjang, dalam kerangka analisis diplomasi publik. Riset ini menggunakan metode penelitian kualitatif oleh Robert Stake. Hasil riset ini menunjukkan bahwa pelaksanaan diplomasi panda yang ditujukan terhadap Taiwan merupakan fenomena yang berlaku dalam kajian diplomasi publik, sebagai core konsep dari diplomasi hewan dan menunjukkan jika hewan memiliki peran dalam hubungan internasional dalam mencapai kepentingan suatu negara. Serta adanya teknis pengiriman yang berbeda, yaitu sebagai hadiah, dari diplomasi panda pada umumnya dan juga adanya perubahan orientasi pemerintah Taiwan yang tadinya menolak penawaran pengiriman panda menjadi bersedia menerima kedatangan panda, menunjukkan jika hal tersebut merupakan hal yang menarik yang dapat ditemukan dalam praktik diplomasi ini.Item DIPLOMASI KOMODO SEBAGAI DIPLOMASI PUBLIK INDONESIA PADA MASA ORDE BARU(2023-07-12) FARAH DHIYA MAHIRA KURNIA; Savitri Aditiany; Tidak ada Data DosenDiplomasi komodo adalah penggunaan komodo sebagai hewan endemik Indonesia yang diberikan oleh Kepala Negara Indonesia kepada negara lain dalam rangka mempererat hubungan bilateral. Komodo yang diberikan membawa simbol pertemanan yang berarti negara penerima komodo telah dianggap dekat oleh Indonesia. Presiden Soeharto adalah Presiden pertama yang menjalankan diplomasi komodo serta paling banyak memberikan komodo dibandingkan dengan Presiden Indonesia lainnya. Hal ini membuat penelitian terfokus pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Diplomasi komodo adalah sejarah berharga bagi Indonesia untuk dapat mempelajari mengenai diplomasi hewan yang sangat jarang diimplementasikan oleh pemerintah Indonesia. Ditambah dengan belum adanya literatur yang secara khusus membahas tentang diplomasi komodo, penelitian ini penting untuk dilakukan untuk dapat mengetahui bagaimana diplomasi komodo dilakukan pada masa Orde Baru. Penelitian ini menggunakan teori soft power, diplomasi publik, dan diplomasi hewan sebagai dasar dari diplomasi komodo yang menjadi fokus bahasan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan sumber data sekunder. Metode ini dipilih untuk dapat menjelaskan secara kronologis dari awal dilakukannya diplomasi komodo oleh Presiden Soeharto hingga berakhir. Kemudian, peneliti menganalisis apakah pemberian komodo kepada setiap negara yang menerima memenuhi unsur diplomasi publik dan diplomasi hewan. Sumber data sekunder digunakan karena data-data yang dikumpulkan sudah cukup untuk diteliti. Penelitian ini mengemukakan bagaimana diplomasi komodo dilakukan pada masa Orde Baru. Dimulai dari deskripsi, tujuan, kronologi, dan alasan mengapa diplomasi komodo adalah bagian dari diplomasi publik yang berpotensi untuk mendekatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan negara penerima. Hasil analisis diharapkan dapat bermanfaat bagi keilmuan dan pemerintah Indonesia untuk dapat menggunakan hewan endemiknya sebagai alat diplomasi publik.Item DIPLOMASI KOTA TORREVIEJA DALAM MEMPROMOSIKAN CITRA MELALUI INTERNATIONAL CONTEST OF HABANERA AND POLYPHONY(2016-03-17) VIDDY MUHAMMADI NAUFAL RANAWIJAYA; Savitri Aditiany; Teuku RezasyahABSTRAK VIDDY MUHAMMADI NAUFAL RANAWIJAYA, 170210110131, Diplomasi Kota Torrevieja dalam Mempromosikan Citra melalui International Contest of Habanera and Polyphony. Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran 2015. Krisis finansial yang terjadi di Spanyol pada 2008-2012 telah berdampak besar bagi penurunan reputasi negara di tingkat internasional, dan pemutusan hubungan kerja pada masyarakat. Hal ini yang menyebabkan Spanyol mengerahkan semua elemen yang menyebarkan citra positif Spanyol di luar negeri. Kota Torrevieja merupakan salah satu elemen yang berkontribusi dalam mempromosikan citra Spanyol secara umum, dan citra Kota secara khusus ke masyarakat internasional. Perannya sebagai aktor subnasional dalam melakukan diplomasi kota melalui acara internasional International Contest of Habanera and Polyphony memiliki tujuan untuk meningkatkan citra dan menghidupkan pariwisata kota walaupun dalam masa krisis. Penelitian ditujukan untuk mengetahui bagaimana diplomasi kota dilakukan oleh Pemerintah Kota Torrevieja melalui International Contest of Habanera and Polyphony dapat mempromosikan citra. Dalam menganalisis hal tersebut, digunakan konsep aktor subnasional, diplomasi kota, diplomasi publik, dan citra. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif-analisis deskriptif dengan instrumen utamanya adalah penulis. Di mana penulis mengutamakan interpretasi dari penulis dan juga melihat interpretasi dari sumber-sumber terkait dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Diplomasi Kota Torrevieja melalui International Contest of Habanera and Polyphony bergerak dalam dimensi budaya, dengan budaya musik Spanyol; dan dimensi ekonomi, dengan krisis finansial Spanyol 2008-2012, dan dilakukan menggunakan kondisi, tujuan, strategi, arah komunikasi, riset, konteks pesan, target audiens, media, dan pembiayaan pada mekanisme diplomasi publik abad ke-21. Promosi citra menjadi tujuan utama penyelenggaraan acara dengan menyatakan kota sebagai Ibu Kota Musik Dunia, dengan kondisi yang kosmopolitan, terbuka, ramah, dan mendukung koeksistensi damai.Item DIPLOMASI PENDIDIKAN KBRI NAIROBI DALAM MEMPROMOSIKAN KERJA SAMA PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA DAN KENYA (2021 2022)(2023-07-13) RAFFYANDA MUHAMMAD INDRAJAYA; Savitri Aditiany; Tidak ada Data DosenPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengkaji upaya diplomasi pendidikan yang telah dijalankan Indonesia oleh KBRI Nairobi di Kenya selama periode tahun 2021 – 2022. Lebih spesifiknya, penelitian ini difokuskan untuk memahami upaya diplomasi pendidikan dalam mempromosikan program beasiswa pendidikan tinggi Indonesia bagi pelajar Kenya, serta kesempatan kolaborasi antara perguruan tinggi dari Indonesia dan Kenya. Penelitian ini memanfaatkan perspektif tiga dimensi diplomasi publik dari Mark Leonard untuk memahami dan mengevaluasi kerja-kerja diplomasi pendidikan KBRI Nairobi. Dalam hal metodologi, penelitian ini menerapkan metode penelitian kualitatif. Data primer yang hadir dalam penelitian ini berwujudkan wawancara langsung yang peneliti lakukan dengan pejabat KBRI Nairobi dan salah seorang mahasiswa asal Kenya yang menjadi alumni perguruan tinggi di Indonesia. Sedangkan data-data sekunder yang ada berupa tinjauan atas dokumen-dokumen relevan seperti buku, artikel jurnal, artikel berita, dan bahan-bahan tertulis lainnya. Pengumpulan data ini membantu penulis dalam memahami latar belakang sektor pendidikan Kenya, serta aktivitas diplomasi pendidikan yang dilaksanakan oleh KBRI Nairobi pada tahun 2021 – 2022. Peneliti menemukan bahwa KBRI Nairobi telah melakukan diseminasi informasi, engagement kepada stakeholder, dan fasilitasi penjajakan kerja sama sebagai wujud upaya diplomasi pendidikan yang tengah dilakukannya. Upaya-upaya tersebut secara garis besar telah melengkapi tiga dimensi, yang terdiri dari manajemen berita, komunikasi strategis, dan pembangunan hubungan. Kemudian, sepanjang pelaksanaan kegiatan diplomasi pendidikan ini, periode 2021 – 2022 menyaksikan peningkatan angka peserta didik asal Kenya di Indonesia, serta penandatanganan 3 penjajakan kerja sama antar institusi pendidikan tinggi Indonesia-Kenya. Angka ini berpotensi untuk terus bertambah, terlebih dengan mulai bertambahnya jumlah perguruan tinggi yang membuka beasiswa bagi mahasiswa Kenya, serta beberapa penjajakan kerja sama yang masih berada dalam tahap diskusi.Item DIPLOMASI PUBLIK BRAZIL MELALUI RANGKAIAN PELAKSANAAN OLIMPIADE RIO DALAM MENINGKATKAN WISATAWAN ASING(2018-04-24) FARAH YASMIN AHYAITA; Viani Puspita Sari; Savitri AditianyBrazil merupakan salah satu dari lima negara berkembang utama di dunia, yang mana negara ini terkenal sebagai negara yang beorientasi olahraga di kancah internasional. Dengan kecintaan masyarakat Brazil terhadap olahraga dan kunjungan turis asing yang terus tumbuh sejak tahun 2007, pemerintah Brazil merilis rancangan strategi pariwisata negara. Dalam rancangan itu dinyatakan bahwa untuk meningkatkan kedatangan wisatawan internasional, pemerintah akan memanfaatkan penyelenggaraan acara olahraga berskala global. Maka dari itu, Brazil melakukan diplomasi publik melalui rangkaian pelaksanaan Olimpiade Rio. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis upaya-upaya diplomasi publik Brazil melalui Olimpiade Rio yang dilakukan oleh pemerintah dan NOC Brazil. Peneliti menggunakan satu konsep dalam hubungan internasional, yaitu tiga lapisan diplomasi publik dengan metode penelitian berupa metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa strategi-strategi yang dijalankan oleh masing-masing aktor dari pemerintah Brazil dan non-pemerintah dapat mencapai tujuan diplomasi publik dalam jangka pendek, yaitu melebihi ekspetasi target jumlah turis asing yang datang selama pertandingan Olimpiade Rio dan meningkatkan wisatawan internasional, di mana menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah negara Brazil. Upaya-upaya yang dilakukan oleh para aktor hubungan internasional ini sejalan dengan bentuk tiga lapisan diplomasi publik dan juga cukup memenuhi konten dari setiap lapisan tersebut, yakni monolog, dialog serta kolaborasi.Item Diplomasi Publik Indonesia melalui branding "Remarkable Indonesian Coffee-Home of Worlds Finest Coffee" pada Pameran Specialty Coffee Association of America (SCAA) di Amerika Serikat(2017-02-03) AGUNG ANUGERAH P; Savitri Aditiany; Junita Budi RachmanPenelitian ini berusaha menjawab bagaimana Diplomasi Publik Indonesia melalui Branding ‘Remarkable Indonesian Coffee-Home of World’s Finest Coffee’ pada Pameran SCAA 2016 di Amerika Serikat. Dengan tujuan untuk menggambarkan branding yang dilakukan Indonesia pada Pameran SCAA 2016 di Amerika Serikat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan analisis deskriptif serta beberapa teori dan konsep seperti soft power, diplomasi publik baru, nation branding dan khalayak. Penelitian ini menganalisis dengan mengidentifikasi nation branding Indonesia dari empat elemen kunci yakni brand identity, brand image, brand positioning dan brand equity. Diidentifikasi bahwa brand identity kopi Indonesia ialah sebagai ‘Home of World’s Finest Coffee’ yang kemudian dicitrakan melalui penayangan film, cupping dan lecturing. Guna menyukseskan branding tersebut, Indonesia telah melakukan positioning yang jelas, konsisten, berdaya saing dan kredibel. Indonesia juga memiliki aset berharga seperti lelang kopi, film, dan keanggotaan Indonesia di SCAA. Sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui pameran SCAA 2016 Indonesia telah berhasil melaksanakan nation branding untuk membentuk citra di benak khalayak.Item Diplomasi Publik Inggris Terhadap Republik Rakyat Tiongkok Dalam Sektor Industri Film Melalui GREAT Festival of Creativity(2016-09-06) ANINDYA AYU P K; Savitri Aditiany; R. Muhamad Teguh Nurhasan AffandiABSTRAK Anindya Ayu Pranaputrika Kirana. 170210120110. Diplomasi Publik Inggris Terhadap Republik Rakyat Tiongkok Dalam Sektor Industri Film Melalui GREAT Festival of Creativity. Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, April 2016. GREAT Festival of Creativity yang diselenggarakan di Shanghai pada tanggal 2-4 Maret 2015 merupakan salah satu bagian dari kampanye Britain is GREAT dimana kampanye ini berupaya untuk menunjukan keunggulan-keunggulan yang dimiliki Inggris. Melalui penyelenggaraan GREAT Festival of Creativity, Inggris menggunakan diplomasi publiknya untuk berusaha mengikutsertakan publik Tiongkok agar memahami nilai-nilai serta budaya negara ini yang bertujuan untuk berinvestasi, mengunjungi dan menempuh studi di Inggris. Adapun teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah diplomasi publik menurut Mark Leonard yang terbagi menjadi tiga dimensi, yaitu manajemen berita, komunikasi strategis, dan pembangunan hubungan jangka panjang. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus deskriptif-analisis. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa diplomasi publik Inggris terhadap Tiongkok melalui GREAT Festival of Creativity dapat menciptakan pemahaman rakyat Tiongkok terhadap Inggris mengenai nilai-nilai serta budaya yang ditunjukan melalui penyelenggaraan festival berdasarkan analisis tiga dimensi diplomasi publik tersebut. Dengan kata lain, Inggris berhasil mengikutsertakan publik Tiongkok untuk mencapai tujuannya, yaitu untuk berinvestasi, mengunjungi dan menempuh studi di negara ini. Kata kunci: Diplomasi Publik, Manajemen Berita, Komunikasi Strategis, Pembangunan Hubungan Jangka Panjang, GREAT Festival of Creativity, Britain is GREAT.Item DIPLOMASI PUBLIK TIONGKOK DALAM PEMBENTUKAN CITRA TIONGKOK MELALUI INDONESIA CHINA YOUTH EXCHANGE PROGRAM (IChYEP) TAHUN 2013(2015-12-08) NABILA INDAH SABRINA; Savitri Aditiany; R. Widya Setiabudi SumadinataPenelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yaitu bagaimana pelaksanaan Diplomasi Publik Tiongkok dalam pembentukan citra dalam Indonesia – China Youth Exchange Program (IChYEP) tahun 2013. Citra yang akan diteliti adalah brilliance dimana Tiongkok akan memperlihatkan apa saja pencapaian yang sudah mereka raih. Dalam menganalisis fenomena ini, digunakan konsep soft power dan diplomasi publik. penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini dinyatakan bahwa untuk mencapai citra yang hebat bagi Tiongkok maka negara tersebut menyusun jadwal yang akan dilalui oleh pemuda Indonesia dengan mengunjungi tempat – tempat bersejarah dan tempat penting lainnya. Fasilitas yang didapat oleh pemuda Indonesia juga berbeda dengan fasilitas dengan program pertukaran pemuda lainnya ke negara yang berbeda. Hal ini dilakukan agar dapat mencapai tujuan soft power dan diplomasi mereka yaitu untuk mempromosikan image dan power bangsa, untuk menjadi suatu hal yang dapat dinikmati semua orang, dan menjadi suatu imagined power. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah Tiongkok untuk mencapai pembentukan citra hebat, ia mengatur jadwal dan memberikan fasilitas yang baik bagi pemuda Indonesia. Selain itu, diplomasi publik yang dilakukan oleh Tiongkok melalui IChYEP berhasil mengubah pemikiran pemuda Indonesia dalam melihat Tiongkok dari sisi berbeda. Diplomasi publik tersebut kemudian mendukung tujuan dari soft power Tiongkok, yakni China’s Charm Offensive untuk terus mengembangkan hubungan dan pengaruh kepada negara lainnya.Item Gastrodiplomasi Prancis Melalui Got de/Good France Di Indonesia(2022-10-13) SABILLA NURU IRMANDA; Savitri Aditiany; Tidak ada Data DosenPerkembangan praktik diplomasi telah memanifestasi penggunaan makanan sebagai salah satu instrumennya yang disebut dengan gastrodiplomasi. Sejumlah negara telah menerapkan gastrodiplomasi untuk menciptakan daya tarik dan pemahaman publik asing melalui makanan dan kuliner khas negaranya, termasuk Prancis. Karena citra dan popularitasnya yang kental dengan gastronomi sudah dikenal, Prancis menggunakan gastrodiplomasi untuk mempromosikan gastronominya ke seluruh dunia melalui Goût de/Good France. Riset ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Prancis melakukan gastrodiplomasinya di Indonesia melalui Goût de/Good France. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut periset menggunakan metode riset kualitatif yang didukung oleh data yang didapatkan melalui wawancara dengan beberapa pihak terkait, studi literatur, serta internet-based research. Hasil dari riset ini menunjukkan bahwa Prancis telah memanfaatkan Goût de/Good France sebagai salah satu bentuk gastrodiplomasinya untuk menciptakan daya tarik Prancis pada masyarakat Indonesia melalui makanan. Gastrodiplomasi tersebut dilakukan dengan tiga strategi, yaitu food event strategy, coalition-building strategy, dan media relation strategy. Namun, terlepas dari upaya yang dilakukan, gastrodiplomasi Prancis dapat dengan mudah menarik minat publik karena sejatinya kuliner Prancis sendiri sudah meraih popularitas baik di mata dunia maupun masyarakat Indonesia secara khusus.Item GERAKAN WOMENS MARCH DI INDONESIA SEBAGAI AKSI SOLIDARITAS (SISTERHOOD) DENGAN WOMENS MARCH AMERIKA SERIKAT TAHUN 2017(2022-07-12) RADEN ARIEF MEIVIO BAHARI; Savitri Aditiany; Affabile RifawanRaden Arief Meivio Bahari, 170210180082, Gerakan Women’s March di Indonesia Sebagai Aksi Solidaritas (Sisterhood) dengan Women’s March Di Amerika Serikat Tahun 2017, Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, 2022. Salah satu gerakan yang menjadi wadah perjuangan kesetaraan gender dan penentang diskriminasi di Indonesia adalah gerakan Women’s March (WM) yang pertama kali muncul pada 4 Maret 2017 dikarenakan terdapatnya banyak isu-isu adanya kesenjangan antara wanita dengan laki-laki yang masih diperlukan perhatianya. Seperti hak yang dimiliki perempuan, pelecehan atau kekerasan yang sering kali terjadi oleh perempuan dan adapun kesetaraan gender. Gerakan Women’s March di Indonesia tersebut sebagai salah satu Sister Marches dari Women’s March di Amerika Serikat. Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: untuk menelusuri gerakan aksi solidaritas perempuan Women’s March Indonesia yang dilaksanakan dari tahun 2017 hingga sekarang, dan untuk menelaah dan mengetahui konvergensi nilai-nilai dalam Women’s March di Indonesia yang dilaksanakan dari tahun 2017 hingga sekarang kaitannya dengan sisterhood Women’s March di Washington 2017. Riset ini dilakukan dengan metode riset kualitatif dengan analisis deskriptif, serta dengan menggunakan teori feminisme. Dalam riset ini diperoleh melalui metode wawancara mendalam kepada beberapa elemen terkait, seperti: aktivis feminisme Indonesia, perwakilan komunitas Jakarta Feminis, dan perwakilan Komnas Perempuan, dan menggunakan metode riset berbasis dokumen dan internet. Hasil riset ini menunjukkan bahwa Women’s March di Indonesia sudah ada dilaksanakan dari tahun 2017 hingga 2021 yang merupakan bagian dari gerakan feminisme setelah era reformasi, dan sebagai bagian dari gerakan feminisme gelombang keempat yang berkaitan dengan feminisme dalam ranah hubungan internasional. Dalam hal ini, dengan adanya globalisasi yang menyebar tanpa kenal batas-batas wilayah sehingga Women’s March Indonesia memiliki nilai-nilai konvergensi yang berbeda dengan Women’s March di Amerika Serika. Women’s March juga menjadi gerakan transnasional yang membumikan isu nasional khususnya di Indonesia dan menjadi gerakan sisterhood dengan gerakan yang sama di Washington 2017, dan sisterhood dengan gerakan Women’s March yang ada di kabupaten atau kota di Indonesia.Item Implementasi Paradiplomasi Kota Bandung Terhadap Kota Braunschweig Di Kepemimpinan Ridwan Kamil Sebagai Walikota bandung(2018-01-08) MUHAMMAD FARIS F; Savitri Aditiany; Viani Puspita SariPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi dari paradiplomasi Kota Bandung terhadap Kota Braunschweig di masa kepemimpinan Ridwan Kamil sebagai Wali Kota Bandung. Terpilihnya Ridwan Kamil sebagai Wali Kota Bandung pada 2013, mempengaruhi kebijakan luar negeri Kota Bandung, salah satunya adalah paradiplomasi Kota Bandung terhadap Braunschweig. Metode penelitian Kualitatif dari Robert E.Stake digunakan untuk menganalisis fenomena-fenomena yang terjadi dalam perjalanan paradiplomasi Kota Bandung di masa kepemimpinan Ridwan Kamil. Selain itu, studi literatur dari berbagai jenis dokumen juga digunakan untuk mendukung penelitian peneliti. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Ridwan Kamil tidak memiliki ketertarikan khusus untuk mengembangkan hubungan kerjasama kota kembarnya dengan Braunschweig. Namun terdapat peran khusus dari komunitas masyarakat yang menjadi aktor utama dalam mengaktifkan kembali hubungan paradiplomasi kota Bandung dengan Braunschweig serta dukungan dari DISPORA yang ikut berperan dalam menjaga agar hubungan paradiplomasi kota Bandung terhadap kota Braunschweig tetap berjalan.Item INISIATIF LUAR NEGERI ONE BELT ONE ROAD TIONGKOK TERHADAP NEGARA-NEGARA ASEAN STUDI KASUS: INDONESIA(2016-11-02) LIVITA SUMALI; Nuraeni; Savitri AditianyLivita Sumali (170210120130). Inisiatif Luar Negeri One Belt One Road Tiongkok Terhadap Negara-Negara di Kawasan Asia Tenggara, Studi Kasus: Indonesia. Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, 2016. Kebijakan luar negeri dapat diartikan sebagai sebuah tindakan maupun strategi yang dibuat oleh pemerintah suatu negara yang bertujuan untuk mencapai kepentingan dari negara tersebut dengan menjalin hubungan dengan aktor-aktor lain dalam sistem internasional. Dengan adanya hal tersebut maka muncullah sebuah penelitian yang berkenaan dengan kebijakan luar negeri dalam bentuk inisiatif Tiongkok melalui One Belt One Road dengan menggunakan persepsi elit dan estimasi kapabilitas Tiongkok terhadap negara-negara di kawasan ASEAN terutama Indonesia. Metode kualitatif menurut Robert E. Stake digunakan sebagai acuan dasar dalam penelitian yang dilakukan. Selain itu, teknik pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan adalah melalui korespondensi dan studi literatur. Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa One Belt One Road merupakan gambaran dari persepsi elit Tiongkok yang juga beranggapan negara-negara ASEAN terutama Indonesia adalah kawasan yang potensial. Kapabilitas Tiongkok juga lebih superior dibandingkan dengan negara-negara ASEAN terutama Indonesia, sehingga akan mempermudah pengimplementasian One Belt One Road.Item KEBIJAKAN LUAR NEGERI COOL JAPAN DI INDONESIA DALAM ACARA ENNICHISAI BLOK M(2022-04-11) DEAN VENO ASTARADA; Savitri Aditiany; Neneng KonetySetelah menelan kekalahan dari pihak sekutu pada Perang Dunia II, Jepang berusaha mencoba pendekatan baru dengan harapan bisa memperbaiki kondisi ekonomi mereka dan juga memperbaiki citra buruk yang mereka dapat pada saat Perang Dunia II berlangsung. Untuk mengatasi masalah tersebut, Jepang berusaha melakukan pendekatan soft power dengan cara mendistribusikan budaya mereka ke negara-negara lain. Salah satu acara kebudayaan Jepang yang paling besar di Indonesia adalah Ennichisai Blok M. Dimulai dari tahun 2010, Ennichisai Blok M menjadi salah satu acara kebudayaan Jepang yang paling dinantikan oleh berbagai kalangan setiap tahunnya dengan menghadirkan berbagai konten-konten budaya yang otentik yang dibawakan oleh komunitas warga Jepang yang tinggal di Jakarta sebagai bentuk apresiasi budaya dan kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Jepang. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan pendekatan kualitatif sebagai pendekatan utama dalam melakukan riset topik yang diangkat, yaitu penerapan kebijakan luar negeri Cool Japan di Indonesia dalam acara Ennichisai Blok M. Sehingga dapat peneliti ketahui bahwa Cool Japan menggunakan masyarakat arus utama dalam taktik publik Jepang. Dengan berkembangnya Cool Japan, upaya terkoordinasi dengan berbagai organisasi pemerintah Jepang dilakukan, yang masing-masing menganjurkan latihan yang terkait dengan Cool Japan sesuai bidangnya. Sehingga Cool Japan Strategy adalah strategi diskresi publik Jepang yang berarti mengembangkan gambaran lebih lanjut.Item KEBIJAKAN LUAR NEGERI JERMAN DALAM DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (DK PBB) TERHADAP KRISIS LIBYA 2011(2016-02-18) NYNE YESAJIMA; Savitri Aditiany; Chandra PurnamaPada tahun 2011, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 1973 mengenai penjatuhan sanksi demi menghentikan krisis yang terjadi di Libya. Jerman saat itu sebagai salah satu negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB memilih untuk abstain dalam pemungutan suara resolusi tersebut. Keputusan Jerman untuk abstain dinilai telah mengejutkan berbagai pihak terutama sekutu dekat Jerman selama ini yakni, Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis selaku negara pendukung resolusi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan alasan dibalik keputusan Jerman untuk abstain dalam pemungutan suara Resolusi DK PBB 1973 tersebut. Peneliti menggunakan realisme neoklasik sebagai kerangka analisis dalam rangka untuk menjelaskan kebijakan luar negeri Jerman. Dimana perilaku kebijakan luar negeri Jerman untuk abstain tidak hanya semata-mata dipengaruhi oleh struktur sistem internasional tetapi juga karena adanya pengaruh dari dalam negeri seperti persepsi para elit dan struktur politik domestik Jerman yang akhirnya mendorong Jerman untuk memilih abstain. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan berbagai literatur dan dokumen resmi mengenai keputusan Jerman ini. Dengan adanya pertimbangan penting dari politik dalam negerinya serta persepsi elitnya, Jerman memilih untuk abstain di dalam forum tersebut. Dengan memilih abstain Jerman menunjukkan keengganannya terhadap penggunaan militer demi menghentikan krisis di Libya, dimana hal ini sejalan dengan persepsi elitnya yang memang skeptis dan meragukan keefektifitasan dari resolusi tersebut.Item Kerja Sama Pemerintah Sumatra Barat Dengan Pihak Union Cycliste Internationale dan Amauri Sports Organization Dalam Penyelenggaraan Event Tour De Singkarak(2018-09-24) RIDHO ANUGRAH; Savitri Aditiany; Viani Puspita SariFenomena baru dalam sport tourism sebagai salah satu media diplomasi baru serta bentuk soft power baru membuat negara-negara berlomba-lomba untuk mengadakan kegiatan sejenis. Sport tourism dapat meningkatkan citra yang dimiliki oleh negara penyelenggara tersebut. Pemerintah Sumatra Barat melakukan kerjasama dengan beberapa organisasi internasional untuk melaksanakan kegiatan ini. Dalam penelitian ini, penelitia menggunakan beberapa konsep dalam hubungan internasional, yaitu kerjasama internasional, konsep sport tourism, konsep city marketing, dan konsep public private partnership Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk menyelesaikan penelitian dengan pendekatan studi kasus karena lebih dapat menggambarkan persoalan secara lebih luas dan menyeluruh. Peneliti menggunakn studi literatur untuk memperoleh data penelitian. Penelitian menyimpulkan bahwa pemerintah sumatra barat telah melakukan kerjasama dengan beberapa organisasi internasional dalam melaksankan kegiatan Tour de Singkarak, seperti memberikan hak pelaksanaan kegiatan kepada Amauri Sport Organization dan menyerahkan hak aturan-aturan perlombaan kepada Union Cycle Internasional. Akan tetapi masih ada kekurangan dalam penyelenggaraan kegiatan seperti sarana dan infrastruktur yang kurang memadai.Item Kerjasama Indonesia-Republik Korea Dalam Mengelola Hutan di Indonesia (2013-2015)(2016-11-03) NADIRA CARMELINA; Savitri Aditiany; Taufik HidayatNadira Carmelina, Kerjasama Bilateral Indonesia – Republik Korea dalam Mengelola Hutan di Indonesia (2013-2015). Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana hubungan dan interaksi serta pelaksanaan kerjasama antara Indonesia dan Republik Korea pada kerjasama A Joint Cooperation for Strengthening the Capacity of the Forest Management Unit (FMU) including Preparation for REDD+ implementation at Tasik Besar Serkap atau yang disingkat menjadi Korea-Indonesia FMU/REDD+ Joint Project at Tasik Besar Serkap. Untuk dapat mengelola hutan di Indonesia, khususnya di Riau secara optimal, pada kerjasama ini dilakukan pengembangan kapasitas Kesatuan Pengelolaan Hutan dan pengimplementasian REDD+. Kedua program ini sama-sama berfungsi untuk merestorasi serta melestarikan kehutanan di Tasik Besar Serkap, Riau, dan juga melibatkan pihak-pihak lainnya seperti komunitas dan warga masyarakat sekitar. Konsep kerjasama bilateral akan menjadi konsep utama dalam mengkaji fenomena ini, dan green politics sebagai landasan kerjasama bilateral ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dari Robert K. Yin dengan triangulasi sebagai instrumen untuk memvalidasi data. Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara, studi literatur, dan penelusuran data secara daring. Hasil analisis yang dilakukan terhadap bentuk kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Republik Korea dalam pelaksanaan program Korea-Indonesia FMU/REDD+ Joint Project at Tasik Besar Serkap ini menunjukkan bahwa pengelolaan hutan di Tasik Serkap berhasil tercapai sehingga terbentuk sebuah win-win solution bagi seluruh aktor yang terlibat. Hal ini didasari oleh adanya persamaan nilai, kepentingan dan saling pemahaman kedua negara yang menjadi ciri utama dalam sebuah kerjasama bilateral.