Ilmu Tanah (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Tanah (S2) by Subject "bakteri pelarut fosfat"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item KARAKTERISASI DAN UJI HAYATI BAKTERI PELARUT FOSFAT SEBAGAI PEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica L. Urban) PADA ANDISOLSKARAKTERISASI DAN UJI HAYATI BAKTERI PELARUT FOSFAT SEBAGAI PEM(2022-12-15) ANDRIANA KARTIKAWATI; Betty Natalie Fitriatin Abdurahman; Tualar SimarmataPegagan salah satu komoditas tanaman obat yang memiliki kandungan bioaktif asiatikosida. Asiatikosida lebih tinggi jika ditanam di dataran tinggi umumnya ordo Andisols. Defisiensi hara fosfor salah satu kendala budi daya pada tanah Andisol. Penelitian ini bertujuan mendapatkan isolat bakteri pelarut fosfat (BPF) unggul dari rizosfer tanaman pegagan yang mampu melarutkan P dan menghasilkan pemacu pertumbuhan tanaman, pengaruhnya terhadap peningkatan efisiensi pemupukan, pertumbuhan, produktivitas dan kualitas hasil tanaman pegagan. Penelitian dilaksanakan November 2020 hingga Agustus 2021. Tahap pertama dilaksanakan di Laboratorium Biologi Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Alam, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran berupa isolasi dan karakterisasi terhadap BPF dari rizosfer. Karakterisasi dilakukan dengan pengujian indeks pelarutan fosfat, pengecatan gram, morfologi koloni, Analisa P terlarut, aktivitas fosfatase, asam organik, hormon indol asam asetat (IAA), sinergisme dan identifikasi pada 3 isolat terpilih. Tahap kedua dilaksanakan di kebun percobaan Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Manoko, Lembang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial 3 ulangan. Faktor I teknik aplikasi BPF : kontrol; perendaman akar; penyiraman pada tanah. Faktor II dosis pupuk NPK dan pembenah : kontrol; pembenah; pupuk P dosis 75% + pembenah; pupuk P dosis 100% + pembenah. Hasil menunjukkan pemberian BPF dikombinasikan dengan dosis pupuk P dan pembenah pada tanaman pegagan memberikan pengaruh terhadap jumlah daun, jumlah stolon, Panjang tangkai, berat basah tanaman, berat basah akar dan berat kering akar. Pemberian BPF juga berpengaruh pada P tersedia dan serapan P serta memberikan hasil pada kandungan asiatikosida.