Ilmu Tanah (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Tanah (S2) by Title
Now showing 1 - 20 of 32
Results Per Page
Sort Options
Item Aplikasi Pupuk Hayati dan Pupuk Organik terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah, Derajat Infeksi Akar serta Pertumbuhan Tunas Bibit Buah Naga (Hylocereus costaricencis L.)pada Tanah Pasir Tambang Galian C(2014-07-18) KIKI ZAKIAH; E. Hidayat Salim; Anne NurbaityDegradasi lahan yang disebabkan oleh penambangan pasir mengakibatkan tanah menjadi tidak produktif. Penambahan bahan pembenah tanah seperti pupuk organik dan pupuk hayati diketahui mampu meningkatkan produktivitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik dan pupuk hayati seperti Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dan Mychorriza Helper Bacteria (MHB) terhadap C-organik, N-total, P-potensial, P-tersedia, infeksi akar dan pertumbuhan tunas bibit buah naga (Hylocereous costaricencis L.) pada tanah pasir bekas galian tambang di Kabupaten Sumedang, Indonesia. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, dari bulan Desember sampai dengan Juni 2013. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, terdiri atas dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu pupuk hayati yang terdiri dari: tanpa pupuk hayati, FMA dan FMA + MHB serta faktor kedua yaitu pupuk organik yang terdiri dari: tanpa pupuk organik, pupuk kandang ayam, pupuk kandang kambing, pupuk kandang sapi, pupuk kandang kelinci, kompos cocopeat dan POG (masing – masing 5 kg polibag-1). Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara pupuk organik dengan pupuk hayati terhadap C-organik, N-total, P-potensial, P-tersedia dan pertumbuhan tinggi tunas buah naga. Tidak terdapat interaksi antara pemberian pupuk hayati dengan pupuk organik terhadap derajat infeksi akar. Perlakuan FMA + MHB dan pupuk organik berupa pupuk kandang ayam, pupuk kandang sapi, cocopeat serta POG memberikan nilai derajat infeksi akar dan pertumbuhan tunas bibit buah naga yang paling tinggi.Item APLIKASI PUPUK HAYATI PENAMBAT N2 (Azotobacter dan Azospirillum), KOMPOS JERAMI DAN KOMPOS AZOLLA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PUPUK N DAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa. L)(2013-07-29) DIAH PUSPITA HATI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRACT Utilization of nitrogen fixation biofertilizers (Azotobacter chroococcum and Azospirillum irakense) have been proved reduce the use of N manure, prevent a decline in soil organic matter and mitigate environmental pollution. The reseacrh aimed to study effect of biofertilizer application (Azotobacter chroococcum and Azospirillum irakense), straw compost, Azolla compost and manure N on the populations Azotobacter and Azospirillum, N uptake, soil organic C, N available soil, number of productive tillers, shoot-root rasio and rice grain yield, as well as maximizing the efficiency of N fertilizer, this has been conducted from May to December 2012 in the Research Station and Training Center for Agriculture Development (SPLPP) unit Ciparay. The experiment was set up Randomized Block Design consisted of 20 combinations treatment and provided with three replications. The experiment results revealed that the application of biofertilizers, straw compost, Azolla compost and N manure, significantly has increase the population of Azotobacter and Azospirillum, soil organic C, N uptake, the number of productive tillers and rice grain yield. The application of straw compost 4 t ha-1 and Azolla compost 0.36 t ha-1 with biofertilizer 400 g ha-1 has given the best rice grain yield (agronomic efficiency of fertilizer N was about 52,2 kg/kg N) and reduced the use of N fertilizer until about 33%. Keywords: Paddy fields, Biofertilizer, Azotobacter, Azospirilum, Agronomic Efficiency.Item ARAHAN PENGEMBANGAN FUNGSI UTAMA KAWASAN DI PESISIR PANTAI PANGANDARAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTIKRITERIA(2021-06-09) RAHMI FATIMAH; Mahfud Arifin; Muhammad Amir SolihinRahmi Fatimah. 2019. Arahan Pengembangan Fungsi Utama Kawasan di Pesisir Pantai Kabupaten Pangandaran dengan Menggunakan Analisis Multikriteria. Program Studi Ilmu Tanah. Universitas Pdjadjaran. Pembimbing (1) Dr. Muhammad Amir Solihin, SP, MT (2) Prof. Dr. Ir. H Mahfud Arifin, MS. Pengelolaan wilayah pesisir harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu, sejalan dengan UU No. 27/2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui faktor faktor pengembangan fungsi utama kawasan dan mengetahui arahan pengembangan fungsi utama kawasan ditinjau dari aspek biofisik, ekonomi, sosial, dan kebijakan pemerintah. Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan yang berada di pesisir pantai Pangandaran yaitu Kecamatan Cimerak, Cijulang, Parigi, Pangandaran, Sidamulih dan Kalipucang Kabupaten Pangandaran pada bulan Februari-Mei 2019. Metode yang digunkaan dalam penelitian ini adalah analisis Multikriteria diantaranya: penyebaran angket, matching tabel, bobot dan skoring serta analisis LQ, LI dan SI. Analisis spasial dilakukan berdasarkan peta tanah yang terdiri dari 22 satuan peta lahan. Peta evaluasi disusun dengan menggunakan Arc GIS 10.1. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi fungsi utama kawasan adalah sarana dan prasarana umum, aksesibilitas dan industri, luas wilayah dan kependudukan. Arahan Pengembangan kawasan pertanian komoditas padi berada di Kecamatan Cimerak dan Kalipucang total luas 24.202,22 ha. Kedelai di Kecamatan Cimerak, Kalipucang, Cijulang dan Pangandaran dengan luas lahan 25.561,65 ha. dan kelapa di Kecamatan Cimerak, Sidamulih, Pangandaran dan Kalipucang dengan total luas 28.039,89 ha. Arahan untuk kawasan perikanan budidaya dialokasikan di Kecamatan Cimerak Cijulang, Parigi dan Pangandaran. Arahan konservasi di Kecamatan Pangandaran, Parigi dan Kalipucang. Arahan Pariwisata di pusatkan di kecamatan Pangandaran dan Cijulang .Item DINAMIKA POPULASI MIKROBA, NODULASI, SERAPAN N DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) AKIBAT PEMBERIAN SUSPENSI EKSOPOLISAKARIDA Azotobacter DAN INOKULAN Azotobacter PADA INCEPTI(2015-04-21) DIRGA SAPTA SARA; Reginawanti; Mieke Rochimi SetiawatiDirga Sapta. 2015. Dinamika Populasi Mikroba, Nodulasi, Serapan N dan Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill) akibat Pemberian Suspensi Eksopolisakarida Azotobacter dan Inokulan Azotobacter pada Inceptisols. Inokulasi Azotobacter pada tanaman kedelai dapat meningkatkan hasil karena eksopolisakarida (EPS) Azotobacter dapat mengimobilisasi mikroba di rizosfer. Percobaan ini bertujuan untuk mengevaluasi peran suspensi EPS Azotobacter dan inokulasi Azotobacter terhadap dinamika populasi mikroba potensial di rizosfer, nodulasi, serapan N dan pertumbuhan tanaman kedelai kultivar Anjasmoro. Penelitian ini terdiri atas dua tahap. Tahap pertama, menyeleksi media produksi untuk optimasi EPS dan inokulan Azotobacter. Tahap kedua, melakukan pengujian suspensi EPS Azotobacter dan inokulan Azotobacter pada tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan Juli 2014 di di lahan percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Rancangan Percobaan pot di lapangan menggunakan tanah Inceptisols adalah Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan. Kedelai ditanam dengan perlakuan 10 mL dan 20 mL suspensi EPS Azotobacter serta 10 mL dan 20 mL inokulan Azotobacter. Tanaman kontrol tidak mendapat perlakuan suspensi EPS maupun inokulan bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 5 MST, pemberian 10 mL inokulan Azotobacter meningkatkan indeks R/S (Rhizosphere/Soil) populasi Azotobacter. Suspensi EPS Azotobacter 10 mL meningkatkan indeks R/S populasi Bradyrhizobium, jumlah dan berat nodula serta panjang akar. Aplikasi suspensi EPS Azotobacter 20 mL meningkatkan serapan N dan berat kering tajuk tanaman kedelai. Populasi Bradyrhizobium, Nodulasi dan Serapan N masing-masing berkorelasi positif terhadap tinggi tanaman.Item EFEK METODA APLIKASI DAN DOSIS PUPUK HAYATI PENAMBAT N TERHADAP SERAPAN N, PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI PADA TANAH SALIN(2019-08-01) TOTO BUSTOMI; Betty Natalie Fitriatin Abdurahman; Tualar SimarmataABSTRACT Toto Bustomi. 2019. Effect of Application Method and Dosage of N-fixing biofertilizer on N Uptake, Growth and Yield of Rice Plant on saline soils. Supervised by Tualar Simarmata and Betty Natalie Fitriatin. Appropriate method and dosage of N-fixing biofertilizer are the keys to success in increasing N uptake, growth and yield of rice plants on saline soils. Research objectives: 1) To obtain varieties that have the best effect on rice growth and to know the effect of the level of salinity on the growth of rice plants; 2) Obtain application methods and dosages of N-fixing biofertilizers which have the best effect on bacterial populations, N levels, N uptake, growth, yield components and yields of rice plants on saline soil. The research was conducted in April-September 2018 at the BPP Cilamaya Wetan Experimental Garden, using a factorial randomized block design with 3 replications carried out in 2 stages. Stage 1, the first factor is 4 rice varieties (Mekongga, Inpari 32, Inpari 34, Inpari 35), the second factor is the level of salinity (low, medium, high). Phase 2, the first factor is the method of applying N-fixing biofertilizers (300, 400, 700 g. ha-1) and the second factor is the dosage of N-fixing biofertilizers (500, 1000, 1500 g.ha-1 ). The results showed that the Inpari 35 variety had the best effect on the growth of rice plants, an increase in salinity levels decreased the growth of rice plants and the application of N-fixing biofertilizers dosage 1500 g.ha-1 had the best effect on the bacterial population, N levels, N uptake, growth , yield components and increase crop yields of rice on saline soil by 29.70%. Keywords: N-fixing biofertilizers, application method, dosage, rice, saline soil. ABSTRAK Toto Bustomi. 2019. Efek Metoda Aplikasi dan Dosis Pupuk Hayati Penambat N terhadap Serapan N, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi pada Tanah Salin. Dibimbing oleh Tualar Simarmata dan Betty Natalie Fitriatin. Metoda aplikasi dan dosis pupuk hayati penambat N yang tepat merupakan kunci keberhasilan dalam meningkatkan serapan N, pertumbuhan dan hasil tanaman padi pada tanah salin. Tujuan penelitian : 1) Mendapatkan varietas yang memberikan efek terbaik terhadap pertumbuhan tanaman padi dan mengetahui efek tingkat salinitas terhadap pertumbuhan tanaman padi; 2) Mendapatkan metoda aplikasi dan dosis pupuk hayati penambat N yang memberikan efek terbaik terhadap populasi bakteri, kadar N, serapan N, pertumbuhan, komponen hasil dan hasil tanaman padi pada tanah salin. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-September 2018 di Kebun Percobaan BPP Cilamaya Wetan, mengunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan 3 ulangan yang dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap ke-1, faktor ke-1 yaitu 4 varietas padi (Mekongga, Inpari 32, Inpari 34, Inpari 35), faktor ke-2 yaitu tingkat salinitas (rendah, sedang, tinggi). Tahap ke-2, faktor ke-1 yaitu metoda aplikasi pupuk hayati penambat N (300, 400, 700 g.ha-1) dan faktor ke-2 yaitu dosis pupuk hayati penambat N (500, 1000, 1500 g.ha-1). Hasil penelitian menunjukan bahwa varietas Inpari 35 memberikan efek terbaik terhadap pertumbuhan tanaman padi, kenaikan tingkat salinitas menurunkan pertumbuhan tanaman padi dan aplikasi pupuk hayati penambat N dosis 1500 g.ha-1 memberikan efek terbaik terhadap populasi bakteri, kadar N, serapan N, pertumbuhan, komponen hasil dan meningkatkan hasil panen tanaman padi pada tanah salin sebesar 29,70%. Kata kunci : Pupuk hayati penambat N, metoda aplikasi, dosis, padi, tanah salin.Item Formulasi Pupuk Urea-Zeolit-Arang Aktif dan Kanji (UZAAK) Terhadap Kelarutan Cd, Pb, N-Total, KTK Tanah Serta Serapan Cd, Pb dan Hasil Padi (Oryza Sativa L.) Pada Tanah Yang Dicemari Logam Berat(2015-02-25) ESO SOLIHIN; Rija Sudirja; Anni YuniartiABSTRAK Eso Solihin, 2015. Formulasi Pupuk Urea-Zeolit-Arang Aktif dan Kanji (UZAAK) Terhadap Kelarutan Cd, Pb, N-Total, KTK Tanah Serta Serapan Cd, Pb dan Hasil Padi (Oryza Sativa L.) Pada Tanah Yang Dicemari Logam Berat. Dibimbing oleh Anni Yuniarti dan Rija Sudirja. Salah satu penghambat pengembangan produksi padi adalah ketidak efesienan dalam penggunaan pupuk dan kerusakan ekosistem akibat bahan beracun berbahaya seperti logam berat. Penggunaan pupuk berbahan Urea, Zeolit, Arang Aktif, dan Kanji (UZAAK) diharapkan mampu meningkatan produksi tanaman padi pada lahan sawah tercemar logam berat. Percobaan dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran sejak bulan Juli sampai dengan Desember 2014. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Tunggal dengan sepuluh perlakuan, yaitu A = Urea:kanji (95:5), B = Urea :zeolit : kanji (50:45:5), C = Urea : zeolit : arang aktif : kanji (50:22,5:22,5:5), D = Urea : arang aktif : kanji (50:45:5), E = Urea : zeolit : kanji (60:35:5), F = Urea : zeolit : arang aktif : kanji (60:17,5:17,5:5), G = Urea : arang aktif : kanji (60:35:5), H = Urea : zeolit : kanji (70:25:5), I = Urea : zeolit : arang aktif : kanji (70:12,5:12,5:5), dan J = Urea : arang aktif : kanji (70:25:5), masing-masing dengan tiga kali ulangan. Varietas padi yang digunakan adalah Inpari 30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian formula pupuk UZAAK berpengaruh terhadap Kelarutan Cd, Pb, N-Total, Kapasitas Tukar Kation (KTK) Tanah Serta Serapan Cd, Pb. Pupuk UZAAK tidak berpengaruh nyata pada hasil padi. Formulasi B Urea : zeolit : kanji (50:45:5) dapat menurunkan Kelarutan Cd, Serapan Cd dan meningkatkan N-total, sedangkan penurunan Kelarutan Pb dan Serapan Pb ditunjukkan oleh formulasi D urea-arang aktif-kanji (50:45:5). Peningkatan KTK terbaik ditunjukkan oleh formulasi C urea-zeolit-arang aktif-kanji (50:22,5:22,5:5). Tidak ada formulasi pupuk UZAAK yang memberikan hasil tertinggi dalam meningkatkan bobot Gabah Kering Panen (GKP). Kata kunci: Logam berat, padi sawah, pupuk UZAAK.Item Formulation and Compatibility Test of Azospirillum and Azotobacter Suspension and Its Application for Phytoremediation of Contaminated Soil by Petroleum Waste(2019-09-01) RARA RAHMATIKA RISANTI; Emma Trinurani Sofyan; Pujawati SuryatmanaAzospirillum and Azotobacter bacteria are a group of aerobic bacteria that able to fix nitrogen and easy to adapt in stress environments. Azospirillum and Azotobacter can grow well with ramie phytoremediator plant in contaminated petroleum inceptisol soil. The experiment was carried out at the Laboratory of Soil Biology and Greenhouse of Faculty of Agriculture-Unpad. The experiment consisted of two stages, namely the formulation and selection for optimization of inoculant bioagent and the application of bioagent and organic matter to ramie plants (Boehmeria nivea) on soil contaminated with petroleum waste. The first stage uses a complete random factorial design with three replications, while the second stage uses randomized block factorial design with three replications. The results of the first experiment were the interactions with the total population of the 4th Azospirillum observation in the composition of m3a3 (3% molasses and 2 times Azotobacter) and the total population of the 7th Azotobacter bacteria in the contribution of m3a2 (3% molasses and 1-dose Azotobacter). Furthermore, there is no interaction of nitrogen-fixing bacterial inoculants and organic matter.Item Identifikasi dan Karakterisasi Tanah Sulfat Masam dalam Kaitannya dengan Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.)(2022-04-21) ARIS PRIMAYUDA; Abraham Suriadikusumah; Muhammad Amir SolihinTanah sulfat masam merupakan tanah yang memiliki lapisan pirit (FeS2) atau sulfurik di dalam penampang tanahnya. Dalam kondisi teroksidasi, pirit menghasilkan asam sulfat yang dapat menyebabkan meningkatkan kemasaman tanah dan menjadi masalah dalam perkembangan tanaman, termasuk kelapa sawit. Oleh karena itu, dalam upaya mendukung optimalisasi produksi kelapa sawit diperlukan penelitian terkait identifikasi dan karakterisasi tanah sulfat masam. Penelitian dilakukan dengan beberapa metode meliputi survei lahan, penginderaan jauh, dan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar areal merupakan lahan sulfat masam potensial (kedalaman pirit ≥60 cm) seluas 1.865,08 ha, dan sebagian lainnya termasuk lahan sulfat masam aktual (kedalaman pirit 120 cm). Kelas kedalaman pirit memiliki kecenderungan hubungan linier positif terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Kondisi kesehatan dan pertumbuhan tanaman cenderung lebih baik dengan semakin dalamnya lapisan pirit. Semakin dalam tingkat kedalaman pirit, maka semakin tinggi nilai rata-rata NDVInya. Pertumbuhan tinggi tanaman dan indeks luas daun tanaman di areal pirit dangkal adalah yang terendah dan berbeda nyata dengan pirit sedang ataupun pirit dalam. Semakin dangkal kedalaman pirit, produksi kelapa sawit semakin menurun. Penurunan produksi pada kedalaman pirit < 60 cm dan 60-120 cm berturut-turut adalah 39% dan 19%. Hasil analisis regresi linier menunjukkan adanya hubungan positif atau pola peningkatan produksi seiring dengan peningkatan kelas kedalaman pirit dengan persamaan y=0,0532x + 6,827 dan nilai R-square atau koefisien determinasi sebesar 0,809. Hasil analisis regresi linier berganda dengan metode stepwise menunjukkan bahwa faktor utama yang berpengaruh terhadap produktivitas tanaman kelapa sawit di lokasi penelitian yaitu pH tanah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk optimalisasi produktivitas tanaman kelapa sawit di lokasi penelitian yaitu upaya pengolahan lahan minimum, perbaikan pengelolaan air, perbaikan kesuburan tanah, dan perbaikan fruit set. Upaya-upaya perbaikan tersebut tentunya harus didukung dengan penerapan praktik pengelolaan terbaik dalam kultur teknis dan operasional pendukungnya.Item KAJIAN EVALUASI KERUSAKAN TANAH PADA LAHAN KERING DENGAN BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KABUPATEN SUBANG(2015-04-14) BUDY FRASETYA TAUFIK QURROHMAN; Abraham Suriadikusumah; Rachmat HarryantoBudy Frasetya Taufik Qurrohman. 2015. Kajian Evaluasi Kerusakan Tanah Pada Lahan Kering Dengan Berbagai Penggunaan Lahan Untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Subang. Dibimbing oleh Abraham Suriadikusumah dan Rachmat Haryanto. Ketersediaan lahan produktif untuk produksi biomassa di Kabupaten Subang dari tahun ke tahun semakin terbatas, berbanding terbalik dengan permintaan komoditas pertanian, perkebunan dan hasil hutan yang cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Penggunaan lahan secara berlebihan untuk produksi biomassa dapat menyebabkan kerusakan tanah. Pengukuran kerusakan tanah yang diterapkan pemerintah masih memiliki keterbatasan dan perlu dikembangkan secara terus menerus. Penilaian kerusakan tanah merupakan langkah strategis agar terhindar dari kerusakan tanah yang lebih parah. Akurasi instrumen pengukuran perlu dikembangkan untuk menilai kerusakan tanah secara cepat dan murah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei deskriptif komparatif melalui pendekatan analitik dan analisis laboratorium. Penentuan lokasi sampel ditentukan secara purposive pada tiga penggunaan lahan dan empat potensi kerusakan dari peta kerja. Status kerusakan tanah di Kabupaten Subang berdasarkan kriteria baku dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup termasuk kategori rusak ringan (R.I) 43.153,08 ha (96,83 %) dari luas lahan kering, 1.412,84 (3,17 %) termasuk Rusak Sedang (R.II). Hasil analisis diskriminan dari 16 parameter, terpilih 8 parameter dengan koefisien korelasi (0,99), koefisien determinasi (0,98) dan ketepatan pengkelasan metode leave-one-out cross validation sebesar 85,2 %. Parameter terpilih yaitu permeabilitas, pH, potensial redoks tanah, ketebalan solum tanah, curah hujan, kemiringan lereng, tindakan konservasi dan C-organik. Status kerusakan tanah berdasarkan parameter hasil modifikasi dari 44.565,92 ha lahan kering untuk produksi biomassa di Kabupaten Subang 27,18 % termasuk rendah; 56,87 % sedang; 14,54 % tinggi; 1,4 % sangat tinggi. Selain parameter, fungsi diskriminan yang dihasilkan juga meningkatkan ketepatan dalam pengkategorian status kerusakan tanah.Item KAJIAN PEMBERIAN SERUTAN KAYU DAN POLYACRYLAMIDE DALAM CAMPURAN BAHAN HYDROSEEDING TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH DAN BIOMASSA RUMPUT SIGNAL (Brachiaria decumbens) PADA KUPASAN LERENG JALAN GENT(2016-01-12) SRI YENI MULYANI ROCHENDI; Rina Devnita; Rachmat HarryantoSri Yeni Mulyani. 2016. Kajian Pemberian Serutan Kayu dan Polyacrilamide Dalam Campuran Hydroseeding Terhadap Beberapa Sifat Fisika Tanah dan Biomassa Rumput Signal (Brachiaria decumbens) pada Kupasan Lereng Jalan Gentong Tasikmalaya, dibimbing oleh Rachmat Harryanto dan Rina Devnita. Hydroseeding merupakan proses penanaman yang menggunakan bahan antara lain pemantap tanah, mulsa, biji tanaman, pupuk dan air. Pemberian serutan kayu dan polyacrilamide dalam campuran hydroseeding diharapkan dapat menurunkan bobot isi tanah dan meningkatkan porositas tanah, kemantapan agregat tanah, Corganik tanah dan biomassa rumput signal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi, kombinasi terbaik serta hubungan antara serutan kayu dan polyacrilamide dalam campuran hydroseeding terhadap beberapa sifat fisika tanah dan biomassa rumput signal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Pola Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah serutan kayu dengan empat taraf yaitu 0 g m-2, 250 g m-2, 350 g m-2, 450 g m-2dan faktor kedua adalah polyacrilamide dengan empat taraf yaitu 0 g m-2, 1 g m-2, 2 g m-2, 3 g m- 2dengan pengulangan tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara serutan kayu dan polyacrilamide dalam campuran hydroseeding terhadap bobot isi, kemantapan agregat, porositas dan C-organik tanah serta biomassa rumput signal. Kombinasi terbaik antara serutan kayu dan ployacrilamide dalam campuran hydroseeding memberikan hasil yang berbeda-beda untuk bobot isi, kemantapan agregat dan C-organik tanah. Kombinasi 350 g m-2 (s2) serutan kayu dengan polyacrilamide 2 g m-2 (p2) memberikan hasil yang terbaik terhadap bobot isi dan porositas tanah pada rumput signal. Kombinasi serutan kayu 450 g m-2(s3) dengan polyacrilamide 2 g m-2 (p2) memberikan hasil yang terbaik terhadap kemantapan agregat tanah pada rumput signal. Kombinasi serutan kayu 450 g m-2 (s3) dengan polyacrilamide 3 g m-2 (p3) memberikan hasil yang terbaik terhadap C-organik tanah dan biomassa pada rumput signal. Terdapat hubungan antara bobot isi, porositas, kemantapan agregat dan C-organik tanah dengan biomassa rumput signal. Kata Kunci : hydroseeding, bobot isi, kemantapan agregat tanah, porositas tanah dan C-organik tanah.Item Kajian Pemberian Terak Baja dan Bokashi Sekam Padi terhadap Beberapa Sifat Fisika Tanah dan Biomassa Tanaman Jagung Manis, Cabai Merah dan Brokoli pada Andisol Lembang(2014-07-21) HENLY YULINA; Rachmat Harryanto; Rina DevnitaAndisol mempunyai sifat fisika tanah yang baik, namun bermasalah dengan retensi P. Pemberian amelioran untuk mengurangi retensi P, diharapkan tidak mengubah sifat fisika tanah yang baik tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui interaksi, kombinasi terbaik dan hubungan antara terak baja dengan bokashi sekam padi terhadap beberapa sifat fisika tanah dan biomassa tanaman jagung manis, cabai merah dan brokoli pada Andisol Lembang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Pola Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama terak baja dan faktor kedua bokashi sekam padi masing-masing 4 taraf, yaitu 0%, 2,5%, 5,0% dan 7,5%, diulang dua kali. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara terak baja dengan bokashi sekam padi terhadap beberapa sifat fisika tanah (kemantapan agregat tanah pada jagung manis setelah panen dan air tersedia pada cabai merah setelah vegetatif akhir) dan biomassa tanaman (jagung manis dan cabai merah), tetapi tidak terdapat interaksi terhadap brokoli. Kombinasi dosis 5,0% terak baja dan 7,5% bokashi sekam padi memberikan hasil terbaik terhadap kemantapan agregat tanah pada jagung manis setelah panen dan biomassa tanaman jagung manis, 2,5% terak baja dan 7,5% bokashi sekam padi meningkatkan ketersediaan air pada cabai merah setelah vegetatif akhir serta 5,0% terak baja dan 5,0% bokashi sekam padi meningkatkan biomassa tanaman cabai merah. Terdapat hubungan antara seluruh sifat fisika tanah dengan biomassa tanaman jagung manis, cabai merah dan brokoli, namun hanya biomassa tanaman cabai merah yang dipengaruhi oleh bobot isi, kemantapan agregat dan porositas tanah.Item KARAKTERISASI DAN KONTRIBUSI BAKTERI PELARUT FOSFAT TERHADAP EFISIENSI PEMUPUKAN BATUAN FOSFAT PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DAN KANDUNGAN P ULTISOLS KENTRONG(2019-10-16) DEWI NURMA YANTI NINGTYAS; Betty Natalie Fitriatin Abdurahman; Mieke Rochimi SetiawatiBakteri Pelarut Fosfat (BPF) memiliki potensi untuk meningkatkan kelarutan dan ketersediaan fosfat pada tanaman. Mekanisme mineralisasi fosfat oleh BPF dapat melalui enzim fosfatase dan asam organik yang dihasilkan oleh BPF. Penelitian ini mengkaji pemanfaatan BPF untuk meningkatkan serapan fosfat pada tanaman jagung dan P-tersedia pada Ultisols Kentrong. Penelitian ini dilaksanakan empat tahap penelitian diantaranya tahap 1 Isolasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) Indigenous Ultisols Kentrong, Lebak, Provinsi Banten. Tahap 2 Isolat BPF yang telah diisolasi dilakukan penyeleksian tiga BPF potensial dengan cara menganalisis beberapa faktor diantaranya adalah analisis enzim fosfatase, hormon tumbuh IAA, produksi asam organik, P-Terlarut, Uji Hayati pada tanaman Jagung. Tahap 3 analisis kompatibilitas yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan BPF dijadikan konsorsium. Tahap 4 dilakukan uji percobaan rumah kaca untuk mengetahui kemampuan konsorsium Indigenous Ultisols Kentrong dan konsorsium eksogenous terhadap efisiensi pemupukan batuan fosfat pada tanaman jagung. Hasil isolasi bakteri Ultisols Kentrong terdapat 4 isolat BPF yaitu PDS 1, PDS 2, KCG 1 dan UJ 4. Hasil analisis pada tahap 2 terdapat tiga isolat potensial yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung diantaranya PDS 1, PDS 2 dan UJ 4. Hasil analisis pada tahap 3 BPF indigenous Ultisols Kentrong dan eksogenous masing-masing isolat bersifat kompatibel dan mampu dijadikan dalam bentuk konsorsium. Pada tahap 4 hasil analisis menunjukkan perlakuan konsorsium BPF belum mampu mengefisiensikan penggunaan pupuk batuan fosfat, hal tersebut dapat dilihat dengan pertumbuhan tanaman, nilai serapan total dan P-tersedia pada tanah yang lebih kecil dibandingkan perlakuan pemupukan P dengan SP-36.Item KARAKTERISASI DAN UJI HAYATI BAKTERI PELARUT FOSFAT SEBAGAI PEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica L. Urban) PADA ANDISOLSKARAKTERISASI DAN UJI HAYATI BAKTERI PELARUT FOSFAT SEBAGAI PEM(2022-12-15) ANDRIANA KARTIKAWATI; Betty Natalie Fitriatin Abdurahman; Tualar SimarmataPegagan salah satu komoditas tanaman obat yang memiliki kandungan bioaktif asiatikosida. Asiatikosida lebih tinggi jika ditanam di dataran tinggi umumnya ordo Andisols. Defisiensi hara fosfor salah satu kendala budi daya pada tanah Andisol. Penelitian ini bertujuan mendapatkan isolat bakteri pelarut fosfat (BPF) unggul dari rizosfer tanaman pegagan yang mampu melarutkan P dan menghasilkan pemacu pertumbuhan tanaman, pengaruhnya terhadap peningkatan efisiensi pemupukan, pertumbuhan, produktivitas dan kualitas hasil tanaman pegagan. Penelitian dilaksanakan November 2020 hingga Agustus 2021. Tahap pertama dilaksanakan di Laboratorium Biologi Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Alam, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran berupa isolasi dan karakterisasi terhadap BPF dari rizosfer. Karakterisasi dilakukan dengan pengujian indeks pelarutan fosfat, pengecatan gram, morfologi koloni, Analisa P terlarut, aktivitas fosfatase, asam organik, hormon indol asam asetat (IAA), sinergisme dan identifikasi pada 3 isolat terpilih. Tahap kedua dilaksanakan di kebun percobaan Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Manoko, Lembang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial 3 ulangan. Faktor I teknik aplikasi BPF : kontrol; perendaman akar; penyiraman pada tanah. Faktor II dosis pupuk NPK dan pembenah : kontrol; pembenah; pupuk P dosis 75% + pembenah; pupuk P dosis 100% + pembenah. Hasil menunjukkan pemberian BPF dikombinasikan dengan dosis pupuk P dan pembenah pada tanaman pegagan memberikan pengaruh terhadap jumlah daun, jumlah stolon, Panjang tangkai, berat basah tanaman, berat basah akar dan berat kering akar. Pemberian BPF juga berpengaruh pada P tersedia dan serapan P serta memberikan hasil pada kandungan asiatikosida.Item KARAKTERISASI DAN UJI HAYATI ISOLAT RIZOBAKTERI PENAMBAT NITROGEN HALOTOLERAN PEMBENTUK BIOFILM MENGGUNAKAN TANAMAN PADI PADA EKOSISTEM SALIN(2022-08-25) ROBY IBNU SYARIFAIN; Tualar Simarmata; ReginawantiSalinitas menghambat pertumbuhan, perkembangan, dan penurunan hasil dengan signifikan. Rizobakteri penambat nitrogen halotoleran pembentuk biofilm (RPNHPB) dapat meningkatkan pertumbuhan untuk menunjang produktivitas tanaman padi. Penelitian dilakukan untuk mengkarakterisasi dan menguji delapan spesies potensial RPNHPB terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman padi Inpari pada empat taraf salinitas (0, 4, 8, dan 12 dSm-1) dengan dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan tanpa menggunakan rancangan meliputi identifikasi molekuler (BLAST 16S rRNA), uji resistensi salinitas dengan Ashby’s mannitol (quadruplo), kuantifikasi eksopolosakarida empat taraf salinitas dengan vermani (quadruplo), komposisi asam organik eksopolosakarida kondisi non salin dengan vermani (duplo), uji produksi IAA pada kondisi non salin dengan Ashby’s mannitol (triplo), uji pembentukan biofilm kualitatif (Microtiter Plate Assay) kondisi non salin dengan Nutrient Broth (Quadruplo). Tahap kedua menggunakan rancangan acak kelompok dengan faktor pertama adalah delapan spesies RPNHPB, faktor kedua taraf dengan empat taraf salinitas (triplo). Hasil penelitian menunjukkan KP2 adalah Klebsiella pneumonia,99,63% homologi dan PS2 adalah Pseudomonas stutzeri, 98,8% homologi. Seluruh isolat tumbuh hingga salinitas 12 dSm-1, memproduksi EPS, biofilm, asam organik, dan IAA. Hasil penelitian tahap kedua menunjukkan KP2 (salinitas 4 dSm-1) dan PS2 (salinitas 8 dSm-1) adalah RPNHPB dengan performa terbaik mendukung pertumbuhan tanaman padi inpari Unsoed 79 ditujukan bobot total tertinggi secara berturut-turut 0,5g dan 0,47 g. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa inokulasi KP2 (salinitas 4 dSm-1) dalam 28 hari meningkatkan panjang akar 82,79%, tinggi tanaman 239.89%, dan bobot kering 92,1% dibandingkan dengan kontrol. Inokulasi isolat PS2 (salinitas 8 dSm-1) dalam 28 hari meningkatkan panjang akar 95,74%, tinggi tanaman 233,59%, dan bobot kering 73,25%.Item KARAKTERISASI ISOLAT DAN BIOASSAY PUPUK HAYATI CAIR PENAMBAT N UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER AGRONOMIS DAN EFISIENSI PEMUPUKAN N PADA PADI GOGO(2023-06-27) RAHMA TIA HARAHAP; Diyan Herdiyantoro; Tualar SimarmataLahan kering memiliki peluang yang besar untuk budi daya padi gogo sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Kesuburan tanah yang rendah merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi pada lahan kering. Inokulasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) yang berasal dari ekosistem lahan kering diyakini memiliki toleransi terhadap kekeringan dan mampu menyediakan hara untuk pertumbuhan tanaman. Hal inilah yang menjadi tujuan penelitian ini yakni mengidentifikasi isolat unggul dari ekosistem lahan kering yang berperan sebagai pupuk hayati dan diaplikasikan untuk meningkatkan nilai agronomis padi gogo. Penelitian ini dilaksanakan tiga tahap yakni, identifikasi isolat dari lahan kering, uji viabilitas isolat unggul dengan komposisi dan dosis bahan pembawa yang berbeda kemudian aplikasi pupuk hayati cair pada padi gogo di pot percobaan. Tiga Isolat unggul PGPR yang diisolasi dari lahan kering teridentifikasi sebagai spesies Delftia tsuruhatensis strain D9 (B3), Delftia sp. strain MS2As2 (C1) dan Bacillus sp. (A2). Komposisi bahan pembawa Molase 3%+Gliserol 3%+Potasium sorbat 1%+Tween-20 1%+Nutrisi 1% menjadi bahan pembawa terbaik dalam mempertahankan populasi inokulan sampai 12 MSP. Interaksi kombinasi aplikasi inokulan dalam pupuk hayati cair dengan dosis nitrogen berpengaruh nyata terhadap komponen hasil padi gogo. Pupuk hayati cair dengan soil application 10 L.ha-1+ dosis nitrogen 50 kg.ha-1 menghasilkan produksi padi gogo yang tidak berbeda dengan soil application 10 L.ha-1+dosis nitrogen 150 kg.ha-1 dengan nilai Relatif Agronomic Effectiveness (RAE) 235,08%. Variabel serapan hara, populasi bakteri penambat N, dan jumlah malai memiliki keeratan hubungan tergolong kuat dengan hasil GKG dengan kekuatan hubungan sebesar 55,20%.Item KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA TANAH AKIBAT PEMBERIAN TERAK BAJA DAN BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP TIGA TANAMAN PADA ANDISOLS LEMBANG(2014-10-21) RIMMA RAKHMALIA; Emma Trinurani Sofyan; Rina DevnitaAndisols mengandung mineral amorf, seperti alofan yang menyebabkan retensi P tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah retensi P adalah dengan menambahkan bahan silikat yang dapat membebaskan P. Salah satu bahan yang mengandung silikat sekaligus hara P adalah terak baja yang diharapkan mampu melepaskan P yang teretensi oleh ion Al pada Andisols. Pemberian bahan organik merupakan upaya lain untuk mengatasi masalah P pada Andisols, karena bahan organik mampu meningkatkan ketersediaan P tanah. Maka dilakukan untuk mengetahui karakteristik sifat kimia tanah akibat pemberian terak baja dan bokashi sekam padi terhadap tiga tanaman pada Andisols Lembang. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai dengan Mei 2014 di Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Lembang, Provinsi Jawa Barat. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah terak baja dengan empat taraf perlakuan. Faktor kedua adalah bokashi sekam padi dengan empat taraf perlakuan dan diulang sebanyak dua kali. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh terhadap pH tanah setelah inkubasi, pH tanah pada tanaman cabai merah pada saat vegetatif dan hasil tanaman jagung manis. Terdapat dosis terak baja (446 gram polibeg-1) dan bokashi sekam padi (3200 gram polibeg-1) yang memberikan hasil tertinggi sebesar 222 gram polibeg-1 dengan kenaikan hasil 53,63 % dibandingkan dengan tanpa perlakuan. Terdapat keeratan hubungan antara kandungan Cr tanah dengan hasil tanaman jagung manis yangItem KOMPATIBILITAS, VIABILITAS DAN UJI HAYATI INOKULAN PENAMBAT N HALOTOLERAN MENGGUNAKAN TANAMAN PADI DIBERI AMELIORAN PADA TANAH SALIN(2022-04-05) NIDA ULI AL-AZMIYA; Mieke Rochimi Setiawati; Tualar SimarmataNida Uli Al-Azmiya. 2021. Kompatibilitas, Viabilitas dan Uji Hayati Inokulan Penambat N Halotoleran Menggunakan Tanaman Padi diberi Amelioran pada Tanah Salin. Dibimbing oleh Tualar Simarmata dan Mieke Rochimi Setiawati. Salinitas merupakan pembatas utama yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada tanah salin. Mikroba menguntungkan yang dapat hidup di ekosistem tanah salin (halotoleran) berpotensi mengurangi efek salinitas dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Percobaan bertujuan untuk mengetahui kompatibilitas isolat bakteri penambat N halotoleran (BPNH), pengaruh komposisi carrier terhadap viabilitas inokulan dan efek interaksi dosis inokulan dengan amelioran terhadap pertumbuhan padi. Pengujian dilakukan di laboratorium dan lapangan dalam tiga tahapan yaitu (1) Uji kompatibilitas dilakukan dengan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 16 perlakuan dan diulang tiga kali, (2) Pengujian viabilitas menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari sembilan perlakuan dan diulang tiga kali, dan (3) Uji hayati pada tanaman padi menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial yang terdiri faktor dosis pupuk hayati bakteri penambat N halotoleran (0, 600, 1200, 1800 g ha-1) dan dosis amelioran (0, 1, 2, 3 t ha-1). Hasil percobaan mengungkapkan bahwa isolat bakteri penambat N kompatibel sebagai konsorsium yang dapat menghasilkan hormon IAA dan jumlah total bakteri lebih tinggi dibandingkan isolat bakteri penambat N yang diaplikasikan secara tunggal. Komposisi bahan pembawa berpengaruh nyata terhadap viablitas inokulan BPNH dan viabilitas terbaik diperoleh dari komposisi bahan pembawa (Gambut 50% + Kompos 17,5% + Biochar 17,5% + Dolomit 5% + Guano 5% + Nutrisi 5%). Interaksi dosis inokulan BPNH dan amelioran berperanguh nyata terhadap kenaikan tinggi tanaman, tetapi berbeda tidak nyata terhadap bobot kering dan nisbah pupus akar. Pemberian pupuk hayati 1800 g ha-1 dan amelioran 3 ton ha-1 mampu meningkatkan tinggi tanaman dan populasi total bakteri Azospirillum sp. Hasil penelitian menegaskan bahwa pemberian BPNH dan dan amelioran dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman padi pada tanah salin.Item Model Prediksi Tekstur Tanah dan Mineral Liat Kristalin Berbasis Penginderaan Jauh Citra Hiperspektral dan Machine Learning pada Area Perkebunan Teh Sukawana(2024-01-12) ILMI RAMADHAN; Mahfud Arifin; Rina DevnitaTekstur tanah dan mineral liat memiliki peran penting dalam manajemen pertanian. Teknologi digital soil mapping (DSM) memiliki potensi sebagai alternatif metode analisis laboratorium dalam memahami karakteristik tanah, khususnya tekstur dan mineral liat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan algoritma machine learning yang tepat untuk mengidentifikasi tekstur tanah serta mengetahui komposisi dan jenis mineral liat pada reflektansi spektral tekstur tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mengintegrasikan data citra satelit hiperspektral dari Hyperion EO-1 dengan algoritma machine learning (ML) seperti Random Forest Regression (RFR), Extreme-Gradient-Boosting (XGBoost), dan Support Vector Regression (SVR) untuk memodelkan distribusi spasial setiap ukuran fraksi tanah. Hasil pemodelan spasial ukuran fraksi tanah selanjutnya digunakan untuk menentukan kelas tekstur tanah. Reflektansi dan serapan spektral dari hasil pemodelan tekstur tanah digunakan untuk identifikasi mineral liat melalui penerapan algoritma Continuum Removal (CR) dan filter Savitzky-Golay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model XGBoost untuk fraksi pasir memiliki kinerja yang lebih baik (R² = 0.36), diikuti oleh debu dan liat, dengan nilai R² masing-masing sebesar 0.29 dan 0.26. Model XGBoost memiliki nilai akurasi yang lebih tinggi untuk ketiga ukuran fraksi tanah dibandingkan dengan SVR (R2= 0.33, 0.30, 0.23) dan RFR (R2= 0.29, 0.18, dan 0.13). Analisis respon spektral tekstur liat berdebu dan lempung liat berdebu yang berasal dari hasil pemodelan XGBoost menunjukkan kehadiran beberapa mineral liat yaitu goetit, hematit, kaolinit, dan klorit. Penerapan algoritma machine learning pada citra Hyperion EO-1 serta respon spektral terbukti mampu mengidentifikasi sebaran spasial tekstur dan fraksi tanah, serta jenis dan komposisi mineral liat kristalin di area perkebunan Teh Sukawana.Item OPTIMASI NPK DAN PUPUK POC PLUS TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH SERTA PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) DI LAHAN TERCEMAR LIMBAH CLARIFIER(2018-03-29) MUHAMMAD AGUS MULYANA; Emma Trinurani Sofyan; Pujawati SuryatmanaMuhammad Agus Mulyana. 2018. Optimasi NPK Dan POC Plus Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah Serta Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata) Di lahan tercemar Limbah Clarifier. Dibimbing oleh Emma Trinurani Sofyan dan Pujawati Suryatmana. Suatu lahan yang terpapar limbah industri secara terus menerus akan menilmbulkan deposit bahan pencemar tanah yang nantinya akan berdampak terhadap penurunan kualitas lahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk NPK dan POC terhadap sifat kimia tanah (pH, C-organik, Total Nitrogen, C/N Rasio, Fosfat tersedia, Kalium total, dan silika) serta pertumbuhan hasil jagung pada tanah sawah tercemar limbah clarifier. Percobaan dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran pada Juni hingga Agustus 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktor tunggal yang terdiri dari sembilan perlakuan, yaitu; 0, ½, 3/4, 1 NPK dan 0, 2,5 , 7,5 , dan 10 ml/L POC dengan masing-masing ulangan sebanyak tiga kali. Pengujian dilakukan dengan uji F pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian NPK-POC berpengaruh terhadap sifat kimia tanah (C-organik, Total-N, Nisbah C/N, Phosfat, Kalium, Silica) serta pertumbuhan dan hasil jagung manis (Zea mays saccharata).Item Penapisan Dan Uji Rizobakteri Pemacu Tumbuh Tanaman Penambat N dan Pembentuk Biofilm untuk Meningkatkan Karakter Tumbuh dan Efisiensi Agronomis Padi Gogo pada Lahan Suboptimal(2023-01-13) ISNANIAR RAHMATUL AZIZAH; Betty Natalie Fitriatin Abdurahman; Tualar SimarmataKesuburan tanah merupakan faktor pembatas utama yang menyebabkan rendahnya produktivitas padi gogo pada lahan suboptimal (LSO) . Upaya untuk memperbaiki status hara tanaman padi gogo dapat dilakukan dengan pemanfaatan rizobakteri pemacu tumbuh tanaman (RPTT) penambat N. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat RPTT unggul terkarakterisasi dari ekosistem lahan kering yang berperan sebagai pemacu tumbuh dan pembentuk biofilm dan mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi gogo. Penelitian ini dilaksanakan dari September 2021–Oktober 2022. Penapisan isolat RPTT Penambat N dari ekosistem lahan kering menghasilkan tiga isolat unggul, yakni isolat C3, D1, dan A3 teridentifikasi sebagai spesies Pantoea dispersa (C3); Stenotrophomonas panacihumi (A3); dan Rhizobium daejeonense (D1). Komposisi carier yang terdiri dari Tanah gambut (50%) + Biochar tempurung kelapa (50%) + Bahan aditif 15% mampu memberikan viabilitas terbaik terhadap populasi BPN hingga 16 MS1. Aplikasi pupuk hayati soil application 5 kg.ha-1 + Amelioran 2 ton.ha-1 + 50 kg.ha-1 N) efektif meningkatkan hasil GKP sebesar 65% atau dengan nilai RAE sebesar 317%. Hasil GKP berkorelasi positif dengan populasi BPN, jumlah gabah per malai, bobot 1.000 butir, dan jumlah GKP sebesar 81%. Sumbangan efektif terhadap hasil GKP berturut-turut, yakni jumlah GKP per rumpun sebesar 66%, bobot 1.000 butir sebesar 19%, dan populasi BPN sebesar 1%.