Teknik Geologi (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Teknik Geologi (S1) by Subject "Akifer"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item Geometri Akifer Bebas Berdasarkan Data Geolistrik di Daerah Pekanbaru dan Sekitarnya, Provisi Riau(2015-07-03) LUTFIARDI NORMAN AFFANDI; Mohamad Sapari Dwi Hadian; Undang MardianaDaerah penelitian terletak pada koordinat 99O48’40.8708’’ - 102O31’0.2352’’ BT sampai 0O41’56.436’’ LS – 2O42’28.044’’ LU dengan luas daerah berkisar 26.520 Km2, secara administrative berada pada daerah Pekanbaru, Provinsi Riau, Indonesia. Satuan geomorfologi daerah penelitian terdiri dari Pedataran Undulit Denudasional dan Pedatran Rendah Aluvial. Pola pengaliran yang berkembang di daerah penelitian adalah pola pengaliran Dendritik, Sub Paralel dan Dendrito Paralel. Satuan stratigrafi yang berkembang pada daerah penelitian adalah satuan batulempung (Tpbl), satuan batupasir (Qpbp) dan alluvium (Qa). Berdasarkan nilai resistivitas, batuan yang terdapat pada daerah penelitian memiliki nilai resistivitas dengan rentang resistivitas amat rendah (0 – 20 Ω.m) resistivitas rendah (21 – 150 Ω.m), resistivitas menengah (151 - 300 Ω.m), resistivitas tinggi (301 – 450 Ω.m), dan resistivitas sangat tinggi (>450 Ω.m), dengan ketebalan bervariasi. Distribusi sebaran batuan pada kedalaman 0m, 5m, 10m, 25m, dan 50m. Satuan hidrologi daerah penelitian terdiri dari Satuan Hidrogeologi Akifer dan Satuan Hidrogeologi Akiklud yang tersebar di daerah penelitian. Geometri akifer bebas secara 3 dimensi tersebar pada kedalaman 0- 5 meter dan berada di bagian timur, selatan dan barat daerah penelitian berupa endapan alluvium yang ditandai dengan nilai resistivitas menengah (151 - 300 Ω.m) dan nilai resistivitas rendah (21 – 150 Ω.m).Item GEOMETRI AKIFER BERDASAKAN DATA GEOFISIKA DI LERENG GUNUNG GEDE BAGIAN TENGGARA DAERAH GEKBRONG DAN SEKITARNYA, KECAMATAN GEKBRONG, KABUPATEN CIANJUR, PROPINSI JAWA BARAT(2014-07-11) HUMAEDI ALDI ALFARIZKY; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenDaerah penelitian terletak pada koordinat 6o 49’ 10,1633” LS – 6o 52’ 55,0097” LS dan 107o 00’ 17,9208” BT – 107o 04’ 03,0126” BT. Secara administratif daerah penelitian berada di Desa Gekbrong dan sekitarnya, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat. Berdasarkan relief morfologi, model fasies strato vulkanik dan litologinya, geomorfologi daerah Gekbrong dan sekitarnya dapat dibagi menjadi dua (2) satuan geomorfologi yaitu satuan geomorfologi tubuh gunungapi strato dan satuan geomorfologi kaki gunungapi strato dengan pola pengaliran yang berkembang di daerah penelitian yaitu pola pengaliran subparalel dan dendrito-paralel dengan ketinggian sekitar 650-1600 meter diatas permukaan laut. Satuan stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi empat (4) satuan dari tua ke muda yaitu satuan intrusi diorit, satuan breksi vulkanik, satuan breksi tufan dan satuan lava andesit. Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui keterdapatan air pada posisi dan kedalaman tertentu di bawah permukaan serta mengetahui kondisi bawah permukaan pada daerah penelitian berdasarkan hasil pengukuran geolistrik dengan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger, pemetaan geologi dan pemetaan hidrogeologi. Hasil penelitian adalah berupa nilai resistivitas batuan yang kemudian diinterpretasikan menjadi kurva, penampang dan peta resistivitas tiap kedalaman lalu kemudian dikorelasikan dengan data geologi dan data hidrogeologi dan akhirnya menjadi sebuah model geometri akifer. Berdasarkan nilai tahanan jenisnya, batuan yang ada mempunyai nilai tahanan jenis berkisar antara 0 hingga lebih dari 400 ohm meter dengan ketebalan bervariasi. Distribusi sebaran batuan pada kedalaman 1m, 5m, 10m, 25m, 50m, 75m, 100m, dan 125m. Terdapat 4 penampang geolistrik yaitu penampang AB, penampang CD, penampang EF dan penampang GH. Daerah penelitian tersusun oleh beberapa jenis lapisan akifer yang dikelompokan sebagai beberapa satuan hidrogeologi yaitu satuan hidrogeologi akikrak, satuan hidrogeologi akiklud 1, satuan hidrogeologi akifer dan satuan hidrogeologi akiklud 2. Model geometri akifer atau persebaran lapisan akifer secara tiga dimensi terbagi menjadi 3 bagian yaitu persebaran lapisan akikrak, persebaran lapisan akiklud dan persebaran lapisan akifer.Item GEOMETRI AKIFER BERDASARKAN DATA GEOFISIKA DAN HIDROGEOLOGI DAERAH CEKUNGAN AIRTANAH MUARAENIM BAGIAN BARAT, SUMATERA SELATAN(2016-12-29) ANDIKA PUTRA G; Mohamad Sapari Dwi Hadian; Febriwan MohamadBerdasarkan letak geografis, daerah penelitian terletak pada 102o30`0" BT - 105o0`0" BT dan 2o30`0" LS - 4o10`0" LS. Sementara secara administratif, daerah penilitian ini termasuk ke Kabupaten Muaraenim , Provinsi Sumatera Selatan. Satuan Geomorfologi di bagi menjadi empat yaitu Satuan Geomorfologi Pedataran Flufial, Satuan Geomorfologi Pedataran Denudasional, Satuan Geomorfologi Perbukitan Denudasional landai, Satuan Geomorfologi Perbukitan Sedimen Landai. Pola pengaliran yang berkembang di daerah penelitian adalah Anastomatik, Sub paralel, dendritik-paralel. Satuan geologi daerah penelitian terbagi menjadi empat yaitu, Endapan aluvium, Endapan Rawa, Endapan Gunung api muda, Formasi Ranau, Formasi Kasai, Formasi Muaraenim (Geosfer,dkk 1993). Satuan Hidrigeologi daerah penelitian terbagi menjadi Akifer Produktif dengan Penyebaran luas, Akifer produktivitas rendah setempat, dan Akifer produktifitas sedang setempat (Sukrisna, Dkk 1995) Penelitian daerah ini ditujukan untuk mengetahui posisi akifer pada kedalaman tertentu serta mengetahui kondisi bawah permukaan berdasarkan hasil pengukuran geolistrik dengan metoda geolistrik Schlumberger,dan analisis sifat fisik dan kimia airtanah. Hasil penelitian adalah berupa nilai resistivitas batuan yang kemudian diinterpretasikan menjadi kurva, penampang, dan peta resistivitas tiap kedalaman. Kemudian dikorelasikan dengan data geologi dan data hidrogeologi sehingga bisa menjadi model geometri akifer. Berdasarkan nilai tahanan jenisnya, batuan yang ada mempunyai nilai tahanan jenis berkisar antara 0 hingga lebih dari lebih dari 1000 Ohm.meter dengan ketebalan bervariasi. Distribusi sebaran batuan pada kedalaman 0m, 5m, 10m, 25m, 50m, 100m, dan 125m. Terdapat 8 penampang geolistrik yaitu penampang AB, penampang CD, penampang EF, penampang GH, penampang IJ, penampang KL, penampang MN, penampang OP. Geometri akifer pada daerah penelitian secara tiga dimensi dibagi menjadi 3 paket sistem akifer berdasarkan kesamaan pola resistivitas di berbagai kedalaman, yaitu Paket 1 pada kedalaman 0-25 meter mempunyai litologi dominan tuff kasar- tuff halus dengan ketebalan mencapai 25m yang berfungsi sebagai akifer bebas, Paket 2 pada kedalaman 25-125 meter mempunyai litologi dominan berupa lempung, lanau yang mempunyai ketebalan hingga 100m yang berfungsi sebagai akiklud, Paket 3 pada kedalaman lebih dari 125 meter mempunyai litologi dominan berupa tuff kasar- tuff halus, pasir tuffan, lempung tuffan yang berfungsi sebagai akifer terterkanItem Geometri Akifer Berdasarkan Data Geofisika Lereng Gunung Salak Bagian Tenggara Daerah Pasirjaya Dan Sekitarnya Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat(2014-01-02) GHOZIAN ISLAM K; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenDaerah penelitian terletak pada koordinat 106° 45 39.6432" BT s/d 106° 47 52.1412" BT serta 6° 43 17.7456" LS s/d 6° 44 32.9712" LS, berada pada Desa Pasirjaya dan sekitarnya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Satuan geomorfologi daerah penelitian terdiri dari Perbukitan tinggi vulkanik curam, perbukitan tinggi vulkanik agak curam, perbukitan vulkanik landai. Pola pengaliran yang berkembang di daerah penelitian adalah pola pengaliran subparalel dan subdendritik. Satuan stratigrafi daerah penelitian terdiri dari satuan lava, satuan tuf, satuan breksi vulkanik, dan satuan koluvium. Berdasarkan nilai tahanan jenisnya, batuan yang ada mempunyai nilai tahanan jenis berkisar antara 1 hingga hingga 2507 m, dengan ketebalan bervariasi. Distribusi sebaran batuan pada kedalaman 1m, 10m, 30m, 50m, 75m, 100m, dan 125m. Terdapat 4 penampang geolistrik yaitu penampang AB, penampang CD, penampang EF, dan penampang GH. Daerah penelitian tersusun oleh beberapa jenis lapisan akifer yang dikelompokan sebagai beberapa satuan hidrogeologi yaitu satuan hidrogeologi akikrak tidak tertekan, satuan hidrogeologi akiklud tidak tertekan 1, satuan hidrogeologi akifer tidak tertekan, satuan hidrogeologi akifer bocor, satuan hidrogeologi akiklud tidak tertekan 2. Geometri akifer atau persebaran lapisan akifer secara tiga dimensi terbagi menjadi 3 bagian yaitu persebaran lapisan akikrak, persebaran lapisan akiklud, persebaran lapisan akifer.Item Geometri Akifer Daerah Bandung dan Sekitarnya(2017-07-12) MUHAMAD RIZAL HIDAYAT; Mohamad Sapari Dwi Hadian; Undang MardianaLokasi penelitian secara administratif meliputi Bandung Raya yang dimana sebagian besar di Bandung, Jawa Barat. Seacara Geografis 107° 30’ 13.89" - 107° 44’ 1.22" BT sampai 6° 59’ 6.27" - 6° 51’ 11.65" LS dengan luas daerah berkisar 255,33 km2 (19,14 km x 13,34 km). Berdasarkan Peta Geologi Bandung (Koesoemadinata dan Hartono, 1981), dapat diketahui bahwa pada daerah penelitian terdapat Formasi Kosambi, Formasi Cibereum, dan Formasi Cikapundung. Formasi Kosambi ini berada pada kedalaman ~0-80 m dan berumur Pleistosen Atas. Formasi Cibereum ini berada pada kedalaman ~0-180 m dan berumur Pleistosen Atas. Dan Formasi Cikapundung ini berada pada kedalaman ~0-350 m dan berumur Pleistosen Bawah. Beradasarkan hubungan antara tahanan jenis dan litologi, pada daerah penelitian dibagi menjadi 5 kelompok utama, yaitu tahanan jenis sangat rendah 500 Ωm dengan litologinya lava. Berdasarkan korelasi hasil data-data diatas, dapat diketahui bahwa lapisan yang diduga sebagai akifer yaitu lapisan yang memiliki nilai tahanan jenis menengah (51 – 140 Ωm) dengan litologi kelompok batupasir. Lapisan ini terdapat di bagian baratlaut, utara, selatan, dan tenggara. Yang tersebar ~2 – 6 km dengan ketebalan ~1.2 – 90 m. jenis akifer yang terdapat pada daerah penelitian ada 2 jenis, yaitu akifer bebas, dan akifer tertekan.