Sastra Sunda (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Sastra Sunda (S1) by Subject "Al-Quran"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item NASKAH TAUHID DAN TAFSIR AL-QURAN METODE PRAKTIS BELAJAR ILMU TAUHID EDISI TEKS DAN TERJEMAHAN(2019-02-28) ASEP IRAWAN SOPANDI; Elis Suryani Nani Sumarlina; Undang Ahmad DarsaPenelitian ini berjudul Naskah Tauhid dan Tafsir Al-quran “Metode Praktis Belajar Imu Tauhid”: Edisi Teks dan Terjemahan yang selanjutnya disingkat menjadi naskah T2A. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kasus-kasus salah tulis, edisi teks dan terjemahan yang terdapat dalam naskah T2A, sehingga pada akhirnya naskah T2A ini dapat di baca dan difahami oleh semua orang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriftif analisis komparatif, sedangkan metode kajian yang digunakan adalah metode naskah tunggal dengan menggunakan edisi standar. Sumber data penelitian ini adalah dari seorang guru ngaji yang bernama Ustadz Rusmana Sutisa, S.Pd.I yang beralamat di Dusun Ciliang RT 003 RW 006, Desa Nanggerang, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu 1) Inventarisasi naskah, 2) Deskripsi naskah, 3) Tranliterasi dan rekontruksi, dan 4) Terjemahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa naskah T2A ini keadaan fisiknya masih terawat walaupun ada beberapa halaman yang hilang. Tulisannya jelas dan mudah dibaca, karena menggunakan aksara pegon dan bahasa sunda. Dalam penelitian ini proses penyuntingan teks dilakukan dengan menggunakan metode edisi teks standar, yaitu dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan ejaannya disesuaiakan dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, terjemahan yang dilakukan, yaitu gabungan dari terjemahan harfiah, terjemahan isi atau makna, dan terjemahan bebas. Naskah T2A ini berisi tentang penjelasan terkait sifat-sifat yang wajib dimiliki oleh Allah dan juga Rasul-Nya. Selain itu, ada juga sedikit pembahasn terkait tafsir Alquran surat At-Taubah ayat 128-129. Dari hasil analisis peneliti, kasus substitusi merupakan kasus terbanyak yang terdapat pada naskah T2A sedangkan untuk kasus transposisi tidak ditemukan. Banyaknya kasus substitusi yang terjadi memiliki beberapa kemungkinan, diantaranya karena faktor kemiripan bentuk aksara dalam tulisan, atau karena kelalaian penyalin yang tergesa-gesa dalam menulis.