Keperawatan K. Pangandaran (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Keperawatan K. Pangandaran (S1) by Subject "Anak"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Dampak Kekerasan Verbal Terhadap Anak Usia Sekolah: Narrative Review(2022-09-23) NENG HENI NURHAENI; Indra Maulana; Nenden Nur Asriyani MaryamABSTRAK Anak usia sekolah akan bersikap egois, keras kepala, melawan dan tak acuh dari peraturan yang orang tua berikan dengan tujuan untuk merasa bebas, dan mendapatkan sesuatu dari rasa ingin tahu yang tinggi. Maka dari itu orang tua menganggap anaknya sulit diatur, dan secara tidak sadar melakukan tindakan kekerasan verbal pada anaknya. Dampak kekerasan verbal pada anak, anak merasa sedih, dan tidak lagi tertarik dengan aktivitasnya. Dampak yang paling fatal dari kekerasan verbal yaitu ketika anak melakukan percobaan bunuh diri karena anak merasa dirinya sudah tak lagi berharga. Tujuan Narrative Review ini adalah mengetahui gambaran dampak kekerasan verbal tehadap anak usia sekolah. Pencarian dilakukan dengan menggunakan database Pubmed, Cinahl, dan Garudaristedikti dengan menggunakan teknik Booelan Operator. Kriteria inklusi dan eklusi yang digunakan yaitu artikel dengan jenis penelitian Cross Sectional Study, Penelitian Kualitatif, dan Kohort studi, tahun terbit 2012 - 2022, bahasa yang digunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang diseleksi menggunakan panduan PRISMA dan penilaian kualitas menggunakan SANRA. Hasil telaahan didapatkan 9 artikel yang sesuai dengan kriteria, dengan masing - masing artikel membahas dampak kekerasan verbal terhadap anak usia sekolah. Kesimpulan yang didapatkan dampak kekerasan verbal terhadap anak usia sekolah yaitu ide bunuh diri, harga diri rendah, kesepian, hilangnya motivasi, depresi, gangguan perkembangan kognitif, perilaku agresif, menurunnya kepercayaan diri, dan perilaku bullying. Studi literatur ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan bagi petugas kesehatan, orang tua dan masyarakat mengenai dampak kekerasan verbal terhadap anak usia sekolah.Item Faktor Risiko Internet Gaming Disorder pada Anak: Narrative Review(2023-04-08) GHINA IRVAL GUSTAF; Nenden Nur Asriyani Maryam; Ema Arum RukmasariPada masa modern ini, anak mudah untuk memiliki media digital masing-masing dan akses cepat online video game melalui internet. Namun, paparan yang terlalu lama dan motivasi bermain online video game yang berlebihan dapat menyebabkan anak mengalami Internet Gaming Disorder. Sebelum hal tersebut terjadi, perlu untuk memahami faktor risiko dari internet gaming disorder. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko apa saja pada anak dengan Internet Gaming Disorder. Pada studi ini, metode yang dipergunakan adalah narrative review. Database yang digunakan untuk melakukan pencarian artikel adalah PubMed, E-Journal SPRINGER, SCOPUS, SAGE Journal dan EBSCOHost. Kata kunci yang digunakan yaitu dalam Bahasa Inggris yaitu “adolescent” OR “child” OR “preschool” AND “risk factor” OR “risk score” AND “Internet gaming disorder” OR “IGD”. Setelah melakukan pencarian artikel dengan menyisihkan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditentukan, selanjutnya dilakukan penilaian artikel dengan menggunakan instrumen Scale Assessment Narrative Review Article (SANRA). Hasil telaah awal didapatkan 18.190 artikel, yang akhirnya terseleksi dan didapat sebanyak 17 artikel yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian ditemukan bahwa faktor risiko yang terjadi pada anak yang berusia 9-18 tahun dengan internet gaming disorder diantaranya adalah usia, jenis kelamin, pola asuh, pengetahuan orang tua, struktur keluarga, disfungsi keluarga, isolasi, wilayah, perkembangan anak, masalah kesehatan jiwa, strategi koping maladaptif, konsol online video game, waktu pada online video game, avatar/karakter in-game, monetisasi online video game, dan genre online video game. Kesimpulan dari studi ini adalah faktor risiko pada anak dengan Internet Gaming Disorder terdapat 6 kategori yaitu demografi, keluarga, lingkungan, dasar biologis, psikologis, dan berkaitan dengan online video game Diharapkan dengan adanya studi literatur ini dapat menjadi bahan referensi bagi perawat dalam menentukan asuhan keperawatan serta diharapkan juga untuk dilakukan penelitian lanjutan mengenai setiap faktor risikonya.Item Gambaran Manajemen Nutrisi Pada Anak Dengan Diabetes Melitus Tipe 1: Narrative Review(2022-04-08) ANGGRAINI PUSPITASARI; Nenden Nur Asriyani Maryam; Siti Yuyun Rahayu FitriBuruknya pengaturan pola makan pada anak dengan diabetes melitus tipe 1 bisa mempengaruhi kontrol kadar glukosa darah. Apabila kadar glukosa darah mengalami peningkatan, maka dapat memicu terjadinya kenaikan berat badan dan komplikasi penyakit. Untuk dapat mengoptimalkan kontrol kadar glukosa darah, dilakukan upaya pengelolaan manajemen nutrisi. Maka dari itu, studi literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi mengenai manajemen nutrisi pada anak dengan diabetes melitus tipe 1. Metode yang digunakan yaitu narrative review. Pencarian artikel dilakukan menggunakan enam database dengan kata kunci yang ditentukan. Hasil artikel yang diperoleh, yaitu 7 artikel terdiri dari 1 artikel EBSCOhost, 2 artikel PubMed, 1 artikel ScienceDirect, dan 3 artikel ProQuest. Keseluruhan artikel yang diperoleh sudah melalui tahap penyortiran sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil analisis studi literatur menemukan bahwa manajemen nutrisi pada anak dengan diabetes melitus tipe 1 dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu asupan nutrisi bersumber dari karbohidrat, protein, lemak, serat dan vitamin. Selanjutnya, jenis, jumlah dan waktu makan. Serta diet dengan carbohydrate counting dan diet dengan high fat low fiber. Kesimpulan yang didapatkan yaitu manajemen nutrisi yang dapat dilakukan untuk mengatur pola makan berupa serta diet carbohydrate counting dan diet high fat low fiber. Diharapkan diet yang dilakukan dapat menjadi dasar informasi untuk evaluasi perawat dalam pemenuhan nutrisi.