Keperawatan K. Pangandaran (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Keperawatan K. Pangandaran (S1) by Title
Now showing 1 - 20 of 70
Results Per Page
Sort Options
Item DAMPAK COVID-19 TERHADAP KESEHATAN MENTAL TENAGA KESEHATAN: NARRATIVE REVIEW(2024-01-24) IRFAN DENIS BAHARI; Dadang Purnama; Taty HernawatyTenaga kesehatan (Nakes) merupakan garda terdepan yang menghadapi Corona Virus Diseases (Covid-19) sehingga memiliki risiko tinggi terpapar. Tugas penanganan Covid-19 berdampak timbulnya masalah kesehatan mental bagi Nakes. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak Covid-19 terhadap kesehatan mental tenaga kesehatan berdasarkan studi empiris. Penelitian ini berupa Narrative Review. Pencarian artikel dilakukan pada: Science Direct, EBSCO, dan Pubmed dengan rentang tahun 2019-2022 kata kunci yang digunakan dalam Bahasa Inggris yaitu, “Covid-19” AND “healthcare workers” AND “mental health disorder”Covid-19 AND “impact pandemic” dengan design cross sectional study, studi kasus, studi komparatif penelitian kualitatif dan kuantitatif. Artikel yang dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 7 artikel. Hasil didapatkan bahwa Covid-19 memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental Nakes karena merupakan garda terdepan dalam menanggulangi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Nakes mempunyai prevalensi besar memiliki indikasi kendala kesehatan mental, semacam kecemasan, tekanan pikiran, tekanan mental, sampai Post-Traumatic Stress Disorder( PTSD). Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan bahan pertimbangan berkaitan dengan dampak Covid-19 terhadap kesehatan mental yang di alami oleh Nakes dalam meminimalisir dampak yang terjadi dari Covid-19.Item Dampak Kekerasan Verbal Terhadap Anak Usia Sekolah: Narrative Review(2022-09-23) NENG HENI NURHAENI; Indra Maulana; Nenden Nur Asriyani MaryamABSTRAK Anak usia sekolah akan bersikap egois, keras kepala, melawan dan tak acuh dari peraturan yang orang tua berikan dengan tujuan untuk merasa bebas, dan mendapatkan sesuatu dari rasa ingin tahu yang tinggi. Maka dari itu orang tua menganggap anaknya sulit diatur, dan secara tidak sadar melakukan tindakan kekerasan verbal pada anaknya. Dampak kekerasan verbal pada anak, anak merasa sedih, dan tidak lagi tertarik dengan aktivitasnya. Dampak yang paling fatal dari kekerasan verbal yaitu ketika anak melakukan percobaan bunuh diri karena anak merasa dirinya sudah tak lagi berharga. Tujuan Narrative Review ini adalah mengetahui gambaran dampak kekerasan verbal tehadap anak usia sekolah. Pencarian dilakukan dengan menggunakan database Pubmed, Cinahl, dan Garudaristedikti dengan menggunakan teknik Booelan Operator. Kriteria inklusi dan eklusi yang digunakan yaitu artikel dengan jenis penelitian Cross Sectional Study, Penelitian Kualitatif, dan Kohort studi, tahun terbit 2012 - 2022, bahasa yang digunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang diseleksi menggunakan panduan PRISMA dan penilaian kualitas menggunakan SANRA. Hasil telaahan didapatkan 9 artikel yang sesuai dengan kriteria, dengan masing - masing artikel membahas dampak kekerasan verbal terhadap anak usia sekolah. Kesimpulan yang didapatkan dampak kekerasan verbal terhadap anak usia sekolah yaitu ide bunuh diri, harga diri rendah, kesepian, hilangnya motivasi, depresi, gangguan perkembangan kognitif, perilaku agresif, menurunnya kepercayaan diri, dan perilaku bullying. Studi literatur ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan bagi petugas kesehatan, orang tua dan masyarakat mengenai dampak kekerasan verbal terhadap anak usia sekolah.Item Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Manajemen Diri Lansia dengan Komorbid Diabetes Melitus : A Scoping Review(2023-01-10) FITRI YANI RAHMAWATI; Setiawan; Dyah SetyoriniPandemi Covid-19 terjadi pada Desember 2019 mulanya, dampak negatif terjadi pada aspek kesehatan pada penyakit komorbid salah satunya diabetes melitus. Pembatasan sosial menjadi tantangan dalam menjalankan manajemen diri pasien DM (Diabetes Mellitus) seperti kesulitan kontrol ke fasilitas kesehatan padahal selama pandemi pasien DM merupakan komorbid berisiko. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengidentifikasi terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap manajemen diri pasien komorbid diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan Scoping Review, menggunakan database Pubmed, Science Direct, Ebscohost, dan search engine Google Scholar. Penemuan diseleksi berdasarkan inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian terkait dampak dampak pandemi Covid-19 terhadap manajemen diri lansia dengan komorbid diabetes melitus usia 55-90 tahun yaitu terjadinya hiperglikemia akibat faktor stres pada pandemi Covid-19, hipoglikemia, kurangnya aktivitas fisik, ketidakteraturan diet pasien DM, pasien ulkus kaki diabetik mengalami infeksi lebih parah, terjadi ketidakpatuhan pengobatan karena kurangnya kontrol selama keterbatasan pandemi, dan diterapkannya konsultasi online. Kesimpulan dampak pandemi Covid-19 menyebabkan kurangnya melakukan manajemen diri pada lansia usia 55-90 tahun dengan komorbid diabetes melitus.Item DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP KESEHATAN REMAJA USIA 13-18 TAHUN: SEBUAH NARRATIVE REVIEW(2022-08-06) AGUSTINI MUZALIFAH; Sri Hendrawati; HendrawatiMedia sosial telah menjadi bagian dari kehidupan remaja yang tidak dapat dipisahkan. Penggunaan media sosial dapat menyebabkan berbagai dampak positif dan negatif terhadap kesehatan fisik, mental, sosial dan spiritual remaja. Tujuan studi literatur ini untuk mengidentifikasikan serta merangkumkan dampak positif dan negatif penggunaan media sosial bagi kesehatan fisik, mental, sosial dan spiritual remaja. Metode studi literatur ini menggunakan narrative review. Pencarian literatur menggunakan search engine dan database Google Scholar, Ebscohost, Pubmed dan ScienceDirect. Kata kunci bahasa Inggris telah disesuaikan dengan Medical Subject Heading (MeSH), yaitu impact AND social media OR internet AND health AND adolescent OR teenager, sedangkan kata kunci bahasa Indonesia adalah dampak, media sosial, internet, kesehatan, remaja. Strategi pencarian literatur menggunakan PCC Worksheet dengan kriteria inklusi yaitu artikel membahas dampak penggunaan media sosial terhadap kesehatan remaja, dipublikasikan 6 tahun terakhir dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Ditemukan artikel awal sebanyak 18.772 artikel, akan tetapi hanya 10 artikel yang selaras dengan topik literatur yang telah diseleksi menggunakan PRISMA flow literature. Artikel tersebut dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil studi literatur menunjukan penggunaan media sosial pada remaja mengakibatkan dampak positif dan negatif terhadap kesehatan fisik, mental dan spiritual. Dampak positif yang memengaruhi kesehatan fisik dan spiritual yaitu media sosial dapat digunakan sebagai aplikasi monitor aktivitas fisik, pemberian intervensi gizi, dan meningkatkan akhlakul karimah remaja. Sedangkan dampak negatif yang memengaruhi terhadap kesehatan fisik dan mental remaja yaitu kecanduan, kualitas tidur yang buruk, obesitas dan munculnya citra tubuh negatif. Kesimpulan studi literatur ini yaitu penggunaan media sosial pada remaja dapat mengakibatkan munculnya dampak positif dan negatif terhadap kesehatan fisik, mental dan spiritual. Diharapkan studi literatur ini dapat menjadi referensi perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan seperti pemberian edukasi mengenai dampak dari media sosial terhadap kesehatan remaja.Item Dampak Perilaku Seks Bebas terhadap Kesehatan Mental pada Remaja : a Narrative Review(2022-09-15) AKMAL SYBROMILLSY; Setiawan; Wiwi MardiahPerilaku seks bebas dikalangan remaja sudah menjadi permasalahan yang krusial di Indonesia. Seks bebas merupakan kegiatan seksual yang dilatar belakangi hasrat seksual yang dilakukan tanpa adanya ikatan pernikahan. Perilaku seks bebas remaja memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan mental remaja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dampak kesehatan mental yang disebabkan oleh perilaku seks bebas pada remaja. Metode penelitian menggunakan narrative review melalui proses yang dinamis dengan setiap bagian mengacu pada data yang telah terkumpul. Dalam melakukan pencarian literatur menggunakan search engine, Google scholar dan database pencarian, Pubmed, Sage Journal, ScienceDirect dan Springer. Dalam penelitian ini digunakan kriteria inklusi yaitu pada remaja dengan perilaku seks bebas, dampak kesehatan mental, artikel yang menggunakan metode penelitian Cross-sectional Study, Study longitudinal, Randomized Control Trial, Quasi-Experimental dan Qualitative Research, Published full text, artikel yang dipublikasikan pada tahun 2012-2022 dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Ditemukan sebanyak 9 artikel yang selaras dengan topik literatur yang telah diseleksi menggunakan PRISMA flow literature. Artikel tersebut dianalisis menggunakan analisi deskriptif. Hasil studi literatur menunjukan perilaku seks bebas yang dilakukan remaja menimbulkan masalah psikologis yang mampu mempengaruhi kesehatan mental, yaitu keinginan untuk melakukan hubungan seksual kembali, terganggunya aktivitas sehari-hari, perasaan bersalah yang mendalam, perasaan berdosa, cemas akan masa depan, rendahnya harga diri, depresi dan pikiran bunuh diri Kesimpulan studi literatur ini yaitu perilaku seks bebas dikalangan remaja dapat mengakibatkan munculnya masalah psikologis yang mempengaruhi kesehatan mental remaja. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi tenaga kesehatan dalam upaya menurunkan angka kejadian perilaku seks bebas dikalangan remaja dan menentukan asuhan keperawatan pada remaja dengan masalah psikologis yang disebabkan oleh perilaku seks bebas.Item Efektivitas E-modul DBD terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Motivasi Belajar Mahasiswa Sarjana Keperawatan(2022-03-30) NURUL DARMAWULAN; Maria Komariah; Tidak ada Data DosenPendahuluan: Inovasi untuk mendukung proses pembelajaran pada mahasiswa keperawatan perlu menjadi perhatian. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi efektivitas e-modul terhadap peningkatan pengetahuan dan motivasi belajar mahasiswa sarjana keperawatan. Metode pre-experimental telah digunakan selama September hingga Oktober 2021. Kami merekrut 45 mahasiswa sarjana keperawatan tingkat 3 di Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner pengetahuan yang dirancang oleh peneliti dan motivasi belajar menggunakan kuesioner Students Motivation Towards Science Learning. Pemberian e-modul demam berdarah dilakukan selama tujuh hari. Kemudian, data dianalisis dengan wilcoxon signed rank test dan dependent paired t-test dengan level signifikansi p<0,05. Hasil: Didapat bahwa e-modul sebagai intervensi media pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan (p=0,02) dan motivasi (p=0,002). Simpulan: E-modul sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi belajar dikalangan mahasiswa keperawatan. Hal ini dapat menjadi saran bagi universitas untuk mempertimbangkan e-modul dalam mendukung proses pembelajaran.Item Faktor Risiko Internet Gaming Disorder pada Anak: Narrative Review(2023-04-08) GHINA IRVAL GUSTAF; Nenden Nur Asriyani Maryam; Ema Arum RukmasariPada masa modern ini, anak mudah untuk memiliki media digital masing-masing dan akses cepat online video game melalui internet. Namun, paparan yang terlalu lama dan motivasi bermain online video game yang berlebihan dapat menyebabkan anak mengalami Internet Gaming Disorder. Sebelum hal tersebut terjadi, perlu untuk memahami faktor risiko dari internet gaming disorder. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko apa saja pada anak dengan Internet Gaming Disorder. Pada studi ini, metode yang dipergunakan adalah narrative review. Database yang digunakan untuk melakukan pencarian artikel adalah PubMed, E-Journal SPRINGER, SCOPUS, SAGE Journal dan EBSCOHost. Kata kunci yang digunakan yaitu dalam Bahasa Inggris yaitu “adolescent” OR “child” OR “preschool” AND “risk factor” OR “risk score” AND “Internet gaming disorder” OR “IGD”. Setelah melakukan pencarian artikel dengan menyisihkan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditentukan, selanjutnya dilakukan penilaian artikel dengan menggunakan instrumen Scale Assessment Narrative Review Article (SANRA). Hasil telaah awal didapatkan 18.190 artikel, yang akhirnya terseleksi dan didapat sebanyak 17 artikel yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian ditemukan bahwa faktor risiko yang terjadi pada anak yang berusia 9-18 tahun dengan internet gaming disorder diantaranya adalah usia, jenis kelamin, pola asuh, pengetahuan orang tua, struktur keluarga, disfungsi keluarga, isolasi, wilayah, perkembangan anak, masalah kesehatan jiwa, strategi koping maladaptif, konsol online video game, waktu pada online video game, avatar/karakter in-game, monetisasi online video game, dan genre online video game. Kesimpulan dari studi ini adalah faktor risiko pada anak dengan Internet Gaming Disorder terdapat 6 kategori yaitu demografi, keluarga, lingkungan, dasar biologis, psikologis, dan berkaitan dengan online video game Diharapkan dengan adanya studi literatur ini dapat menjadi bahan referensi bagi perawat dalam menentukan asuhan keperawatan serta diharapkan juga untuk dilakukan penelitian lanjutan mengenai setiap faktor risikonya.Item Gambaral Perilaku Budaya Masyarakat Desa Timbang, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan Dalam Pencegahan Stunting(2024-01-03) NEZLA PUSPITA; Nenden Nur Asriyani Maryam; Mamat LukmanPerilaku budaya berupa tradisi, kebiasaan yang diwariskan antar generasi dapat memengaruhi masyarakat atau suatu kelompok dalam menerapkan perilaku kesehatan sehari-hari. Hal ini dapat berdampak pada perilaku pencegahan stunting yang terjadi dalam suatu masyarakat. Masyarakat Desa Timbang ditinjau masih menerapkan perilaku budaya dalam merawat anak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran perilaku budaya masyarakat Desa Timbang, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan dalam pencegahan stunting. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Kuesioner diberikan kepada 120 ibu yang memiliki anak usia 6-24 bulan di Desa Timbang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan teknik sample random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen perilaku budaya yang dikembangkan dari teori transcultural nursing oleh Madeleine Leininger. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan penyajian data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian terhadap 120 responden menujukan bahwa perilaku sosial budaya dalam aspek religiusitas dan filosofi menjadi sebagian besar perilaku yang mendukung dalam pencegahan stunting sedangkan, dalam perilaku perawatan kesehatan berbasis budaya menunjukan bahwa akses ke layanan kesehatan menjadi perilaku mendukung dalam pencegahan stunting. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Timbang memiliki perilaku budaya yang mendukung dalam pencegahan stunting. Perawat yang berada di Desa Timbang diharapkan dapat terlibat dalam memberikan perawatan yang sensitif secara budaya dalam komunitas multikultural guna menindaklanjuti perilaku budaya yang tidak mendukung.Item Gambaran Burnout Syndrome Pada Perawat Instalasi Gawat Darurat di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kecamatan Pangandaran(2023-08-30) SULIS NUR APNI; Indra Maulana; Etika EmaliyawatiBurnout syndrome merupakan kondisi kelelahan psikis berupa mental dan emosi serta kelelahan fisik yang di akibatkan oleh stres berkepanjangan karena adanya tuntutan kerja yang tinggi. Perawat IGD berisiko mengalami burnout karena perawat IGD memiliki beban kerja berat dihadapkan dengan jumlah pasien yang tidak terduga dengan ancaman resiko kematian. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui gambaran burnout syndrome pada perawat Instalasi Gawat Darurat di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kecamatan Pangandaran. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif dengan populasi penelitian perawat (N=42). Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dan diperoleh sample sebanyak 42 perawat dengan respon rate 100%. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Maslach Burnout Inventory Human Service Survey (MBI-HSS) yang terdiri dari 22 item pertanyaan. Hasil data kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat dimana burnout dianalisis menggunakan LPA (Latent Profil Analysis), disajikan dalam bentuk persentase menggunakan software SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat IGD di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kecamatan Pangandaran (21,4%) mengalami burnout, (40,5%) tidak mengalami burnout (Engaged), (4,8%) mengalami overextended (tingginya kelelahan emosional), (2,4%) mengalami disengaded (tingginya depersonalisasi), (26,2%) mengalami ineffective (rendahnya pencapaian diri), dan (4,8%) mengalami kondisi dua dimensi yang tinggi (emotional exhaustion dan reduced personal accomplishment). Simpulan dari penelitian ini yaitu adanya perawat IGD di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kecamatan Pangandaran yang mengalami burnout. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada pihak manajemen di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kecamatan Pangandaran untuk mengadakan penyesuaian beban kerja dan mengadakan pelatihan efikasi diri untuk meningkatkan keyakinan akan kemampuan serta pencapaian diri perawat.Item Gambaran Core Competencies Terkait Disaster Nursing pada Perawat di Rumah Sakit Umum di Kabupaten Pangandaran(2023-07-12) REZKA BAHLAIL; Irman Somantri; Adelse Prima MulyaIndonesia dikenal sebagai negara dengan risiko bencana alam yang tinggi. Perawat sebagai elemen utama dalam pelayanan kesehatan, memegang peran penting dalam penanggulangan bencana. Oleh karena itu, diperlukan perawat yang kompeten dalam manajemen bencana. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan core competencies terkait disaster nursing dalam menghadapi bencana alam pada perawat di rumah sakit umum yang berdiri di wilayah pesisir. Metode penelitian kuantitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat RSUD Pandega Pangandaran. Sampel direkrut dengan menggunakan teknik simple random sampling. Kemudian data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen DNCCS dan dianalisis menggunakan analisis data univariat. 120 perawat yang berpartisipasi dalam penelitian ini memiliki skor rata-rata lebih tinggi dari nilai tengah (mean = 246,52). Menariknya, perawat yang pernah mengikuti pelatihan bencana justru memiliki skor rata-rata yang lebih rendah (mean = 246,43). Berbeda dengan perawat yang pernah berpartisipasi dalam relawan bencana, mereka memiliki skor rata-rata yang lebih tinggi secara keseluruhan meskipun jumlahnya sedikit (n=25). Secara keseluruhan, para perawat memiliki tingkat kesiapsiagaan yang tinggi dalam manajemen bencana. Kurangnya partisipasi perawat dalam relawan bencana menjadi perhatian yang serius, maka disarankan kepada Bidang Keperawatan di RSUD Pandega Pangandaran untuk melibatkan para perawat dalam penanggulangan bencana baik bencana skala lokal maupun nasional.Item Gambaran Faktor Risiko pada Pasien Post-traumatic Stress Disorder Akibat Bencana Alam: Narrative Review(2021-10-01) NABILA AULIA PUTRI; Cecep Eli Kosasih; Taty HernawatyIndonesia merupakan negara dengan angka kejadian bencana alam maupun non alam yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Post-Traumatic Stress Disorder atau PTSD merupakan salah satu dampak akibat terjadinya bencana alam. PTSD pada bencana memiliki prevalensi yang cukup tinggi. Prevalensi PTSD akibat bencana dapat dikurangi apabila diketahui faktor risiko dari PTSD. Telah banyak penelitian yang mengungkap mengenai faktor risiko dari PTSD akibat bencana alam. Maka dari itu, penelitian studi literatur ini untuk mengidentifikasi faktor risiko pada PTSD yang biasanya muncul pada kejadian bencana. Metode penelitian yang dilakukan yaitu studi literatur dengan teknik narrative review. Pencarian literatur dilakukan pada tiga jenis platform, yaitu Google Scholar, PubMed, dan EBSCO. Kata kunci yang digunakan yaitu dalam Bahasa Inggris “PTSD” OR “Post-traumatic stress disorder” AND “natural disaster” AND “risk factor” OR “risk score”. Setelah melakukan pencarian artikel dengan menyortir berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah dirancang, selanjutnya dilakukan penilaian artikel dengan menggunakan instrument Joanna Briggs Institute (JBI). Hasil telaah awal didapatkan 17.944 artikel, yang akhirnya terseleksi dan didapatkan 10 artikel yang memenuhi kriteria. Hasil telaah ditemukan bahwa faktor risiko pada PTSD terbagi menjadi dua, yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi, yaitu jenis kelamin perempuan; usia remaja >15 tahun dan usia dewasa >60 tahun; dan etnis tertentu. Sementara itu, faktor risiko yang dapat dimodifikasi, yaitu dukungan sosial yang rendah, strategi koping maladaptif, memiliki riwayat penyakit kejiwaan, tingkat resiliensi rendah, pernah bercerai, mengalami cedera, melihat keluarga atau kerabat dekat cedera/meninggal, ancaman yang dirasakan tinggi, mengalami kerusakan rumah, kehilangan pekerjaan/pendapatan, mengalami peristiwa traumatis, status pendidikan rendah, merasa kehilangan kerabat dekat. Terdapat keterkaitan antara faktor strategi koping dengan jenis kelamin dan usia. Kesimpulan yang didapatkan adalah faktor risiko pada PTSD akibat bencana alam dibagi ke dalam dua klasifikasi yaitu yang tidak dapat dimodifikasi dan dapat dimodifikasi. Faktor yang sering muncul pada kejadian PTSD yaitu faktor usia, jenis kelamin, dukungan sosial, dan mengalami cedera/melihat keluarga yang cedera/meninggal. Diharapkan dengan adanya studi literatur ini dapat menjadi bahan referensi bagi perawat dalam menentukan asuhan keperawatan serta diharapkan juga untuk dilakukan penelitian lanjutan mengenai setiap faktor risikonya.Item Gambaran Faktor-Faktor Tidak Langsung Pada Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Cijulang Kabupaten Pangandaran(2023-04-12) PAMELA BALQIS; Citra Windani Mambang Sari; Wiwi MardiahStunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis dimana tinggi badan balita lebih pendek dari seusianya. Terdapat 63 kasus stunting di Kecamatan Cijulang. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan memodifikasi faktor-faktor tidak langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor tidak langsung pada kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Cijulang Kabupaten Pangandaran. Penelitian ini berbentuk deskriptif kuantitatif dengan teknik total sampling sebanyak 63 sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner data demografi, Household Food Insecurity Assessment Scale (HFIAS) dan Parental Feeding Style Questionnaire (PFSQ) yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Penelitian dianalisis dengan analisis univariat. Berdasarkan identifikasi dari masing-masing faktor tidak langsung pada kejadian stunting, sebagian besar balita berasal dari keluarga dengan sedikit rawan pangan (61,9%), pola asuh makan pengabaian (31,3%), pendidikan ibu SMP/sederajat (41,3%), dan pendapatan keluargaItem GAMBARAN KECEMASAN DAN KUALITAS TIDUR MAHASISWA SEMESTER AKHIR PSDKU UNPAD PANGANDARAN(2022-10-12) SHAFIRA RIZKI AMALIA; Nina Sumarni; Umar SumarnaKecemasan dapat diartikan sebagai penyesuaian keadaan yang dirasakan oleh individu yang dapat menimbulkan kekhawatiran, ketegangan, ketakutan karena ancaman yang berasal dari luar dan dalam dirinya. Mahasiswa tingkat akhir mempunyai tugas yang berat dapat berpotensi terjadinya kecemasan. Kecemasan yang terus bekelanjutan akan mempengaruhi kualitas tidur. Kualitas tidur merupakan kemampuan untuk mempertahankan waktu tidur dan tidak disertai dengan adanya gangguan tidur yang dinilai dari lamanya waktu tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dari tidur dan subjektif seperti kepulasan tidur. Kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologis serta psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kecemasan dan kualitas tidur mahasiswa semester akhir PSDKU UNPAD Pangandaran. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi menggunakan mahasiswa semester akhir angkatan 2018 PSDKU Unpad Pangandaran dengan sampel 137 orang dan menggunakan total sampling. Hasil penelitian Analisis univariat digunakan dalam bentuk distribusi frekuensi tiap kategori dan presentasenya.. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa mahasiswa semester akhir PSDKU Unpad Pangandaran sebanyak 43,1% tidak cemas, 50,4% dengan kecemasan ringan, 5,1% dengan kecemasan sedang, dan 1,5% dengan kecemasan berat. Sementara 2,2% memiliki kualitas tidur baik dan 97,8% memiliki kualitas tidur buruk. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah didapatkan kecemasan ringan dan kualitas tidur buruk pada mahasiswa semester akhir PSDKU Unpad Pangandaran. Dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah mahasiswa semester akhir PSDKU Unpad Pangandaran memiliki kecemasan ringan dan hampir seluruh mahasiswa semester akhir PSDKU Unpad Pangandaran memiliki kualitas tidur yang buruk. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa semester akhir yang memiliki kecemasan ringan dikarenakan mahasiswa merasa cemas dalam menghadapi ujian atau sidang skripsi.Item GAMBARAN KESIAPAN MENIKAH PADA REMAJA AKHIR DAN DEWASA AWAL DI KECAMATAN CIPARI KABUPATEN CILACAP(2022-08-29) SITI NUR FATIMAH; Ida Maryati; Raini Diah SusantiPernikahan membutuhkan kesiapan agar menurunkan angka perceraian. Kecamatan Cipari memiliki angka pernikahan dini yang masih tinggi dan angka perceraian yang tinggi pula sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian tentang gambaran kesiapan menikah pada remaja akhir dan dewasa awal. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kesiapan menikah pada remaja akhir dan dewasa awal. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan populasi remaja akhir dan dewasa awal. Populasi yang didapatkan sebanyak 12.050 orang. Sampel digunakan sebanyak 100 orang dengan 50 remaja akhir dan 50 dewasa awal, dengan teknik quota sampling menggunakan rumus Isaac Michael. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kesiapan menikah dengan nilai indeks validitas 0.258-0.522 dan reliabilitas 0,797. Analisa data menggunakan analisa univariat. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa kesiapan menikah di Kecamatan Cipari berada dalam kriteria cukup (37%). Pada kategori sangat tinggi, usia dewasa awal (4%) lebih siap dibandingkan remaja akhir (3%) dan pada kategori cukup, dewasa awal (19%) dan remaja akhir (18%). Simpulan, bahwa tingkat kesiapan menikah secara umum berada pada kategori cukup. Pada kategori usia, dewasa awal lebih siap dibanding remaja akhir. Pada kategori tinggi, remaja akhir lebih banyak daripada dewasa awal karena beberapa faktor. Diharapkan kepada semua individu dapat mempersiapkan diri hingga matang sebelum menikah, dengan cara belajar tentang pernikahan, mengikuti program GenRe yang dilaksanakan oleh pemerintah dan bimbingan persiapan pranikah oleh KUA.Item Gambaran Kualitas Tidur Korban Bencana Gempa Bumi Cianjur(2023-07-03) HERU GUGUM GUMELAR; Sandra Pebrianti; Urip RahayuBencana gempa bumi cianjur yang terjadi pada tanggal 21 November 2022 dengan kekuatan mganitudo 5.6 menjadi kejadian bencana yang traumatik bagi korban sehingga dapat menimbulkan dampak psikologis pada korbannya khususnya gangguan kualitas tidur yang dikarenakan peningkatan kewaspadaan, kecemasan, ketegangan dan depresi sehingga memberikan gejala gangguan tidur atau sulit mempertahankan tidur. Terganggunya kualitas tidur bisa berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari seperti merasa lelah, stres, mudah lemas, lesu, mata perih, sakit kepala, dan menguap terus menerus sehingga dapat mengganggu aktivitas di siang hari dan mengakibatkan rendahnya tingkat kesehatan individu. Oleh karena itu penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur korban bencana gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur korban bencana gempa bumi cianjur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 154 orang korban bencana gempa bumi di wilayah Desa Mangunkerta, Cianjur. Sampel diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan menggunakan kusioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat dengan hasil distribusi dan frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa korban bencana gempa bumi Cianjur di Desa Mangunkerta memiliki kualitas tidur dalam kategori buruk sebesar (65,7%). Global PSQI rata-rata 8,17 dengan gangguan tidur 1,92 paling berkontribusi terhadap kualitas tidur buruk yaitu satu atau dua kali dalam seminggu kepanasan, kedinginan takut gempa susulan, latensi tidur tidak dapat tertidur dalam 30 menit serta disfungsi disiang hari. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu gambaran kualitas tidur pada korban bencana gempa bumi Cianjur di Desa Mangunkerta dalam kategori buruk. Kemudian bagi penelitian selanjutnya disarankan dapat membahas terkait meneliti lebih lanjut mengenai hal yang dapat mengatasi gangguan pada tidur yang dapat berpengaruh terhadap kualitas tidur korban bencana.Item Gambaran Kualitas Tidur Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Selama Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19(2023-01-11) SANG AYU MADE SRI UTAMI DEWI; Nita Fitria; Irman SomantriTidur sebagai bagian dari irama sirkadian merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat penting karena dapat mempengaruhi fisik maupun psikologis seseorang. Kualitas tidur mahasiswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan dapat mengakibatkan pengaruh terhadap hasil prestasi maupun kehidupan sehari-hari. Pandemi COVID-19 banyak memberikan perubahan dan pengaruh sosial salah satunya sektor pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas tidur mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran selama pembelajaran daring. Penelitian ini menggunakan metode desain deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini merupakan mahasiswa program S1 Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran yang mengalami pembelajaran daring (N=600). Sampel penelitian ini sebanyak 86 mahasiswa yang diambil dengan teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan secara daring melalui Google form menggunakan instrumen penelitian The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Hasil penelitian ini menunjukan sebanyak 21 (24,4%) mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran yang menjalani pembelajaran daring pada masa pandemi COVID-19 memiliki kualitas tidur baik dan 65 (75,6%) mahasiswa memiliki kualitas tidur buruk. Simpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran selama pembelajaran daring memiliki kualitas tidur yang buruk dan komponen yang paling mempengaruhi adalah latensi tidur. Penelitian selanjutnya yang dapat dikembangkan terkait faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur pada mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan atau hubungan stres dengan kualitas tidur selama perkuliahan daring.Item Gambaran Kualitas Tidur Pada Remaja SMP Dan SMA Selama Pandemi Covid-19 Di Kecamatan Pangandaran(2022-08-23) MELA YULIANTI; Gusgus Ghraha Ramdhanie; SetiawanPandemi Covid- 19 telah merubah tatanan pembelajaran dalam waktu yang sangat singkat pada dunia pendidikan. Hingga saat ini masih dirasakan oleh berbagai ruang lingkup pendidikan dengan pergantian tata cara pembelajaran secara daring dan tatap muka terbatas selama pandemi Covid-19. salah satu dampak dari pandemi covid-19 adalah menurunnya kualitas tidur kategori buruk di masyarakat, termasuk pada tingkatan siswa-siswi SMP dan SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pada remaja SMP dan SMA selama pandemi Covid- 19 di Kecamatan Pangandaran. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif dengan sampel pada penelitian ini adalah 363 remaja SMP dan SMA yang berdomisili di Kecamatan Pangandaran. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan skala kualitas tidur yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan instrumen Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja SMP dan SMA di Kecamatan Pangandaran memiliki kualitas tidur dalam kategori buruk sebesar (67,8%) dalam pembelajaran daring di masa pandemik Covid-19. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu gambaran kualitas tidur pada remaja SMA kecenderungan buruk dibandingkan remaja SMP. Kemudian Bagi peneliti lanjutan disarankan dapat membahas terkait meneliti lebih lanjut mengenai variabel-variabel lain yang memiliki hubungan serta pengaruh terhadap kualitas tidur remaja yang sedang menjalankan pembelajaran daring.Item Gambaran Manajemen Nutrisi Pada Anak Dengan Diabetes Melitus Tipe 1: Narrative Review(2022-04-08) ANGGRAINI PUSPITASARI; Nenden Nur Asriyani Maryam; Siti Yuyun Rahayu FitriBuruknya pengaturan pola makan pada anak dengan diabetes melitus tipe 1 bisa mempengaruhi kontrol kadar glukosa darah. Apabila kadar glukosa darah mengalami peningkatan, maka dapat memicu terjadinya kenaikan berat badan dan komplikasi penyakit. Untuk dapat mengoptimalkan kontrol kadar glukosa darah, dilakukan upaya pengelolaan manajemen nutrisi. Maka dari itu, studi literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi mengenai manajemen nutrisi pada anak dengan diabetes melitus tipe 1. Metode yang digunakan yaitu narrative review. Pencarian artikel dilakukan menggunakan enam database dengan kata kunci yang ditentukan. Hasil artikel yang diperoleh, yaitu 7 artikel terdiri dari 1 artikel EBSCOhost, 2 artikel PubMed, 1 artikel ScienceDirect, dan 3 artikel ProQuest. Keseluruhan artikel yang diperoleh sudah melalui tahap penyortiran sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil analisis studi literatur menemukan bahwa manajemen nutrisi pada anak dengan diabetes melitus tipe 1 dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu asupan nutrisi bersumber dari karbohidrat, protein, lemak, serat dan vitamin. Selanjutnya, jenis, jumlah dan waktu makan. Serta diet dengan carbohydrate counting dan diet dengan high fat low fiber. Kesimpulan yang didapatkan yaitu manajemen nutrisi yang dapat dilakukan untuk mengatur pola makan berupa serta diet carbohydrate counting dan diet high fat low fiber. Diharapkan diet yang dilakukan dapat menjadi dasar informasi untuk evaluasi perawat dalam pemenuhan nutrisi.Item Gambaran Motivasi Belajar Mahasiswa PSDKU Unpad Pangandaran dalam Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19(2022-01-11) HESTI DINA ARHUSTIA; Cecep Eli Kosasih; Atlastieka PraptiwiMotivasi belajar menjadi hal yang berpengaruh besar dalam pembelajaran. Saat motivasi belajar mahasiswa tinggi, proses pembelajaran bisa dilalui dengan baik. Saat ini terdapat perubahan sistem pembelajaran akibat kondisi Covid-19 yang menyebabkan mahasiswa harus beradaptasi dengan sistem pembelajaran baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi belajar mahasiswa PSDKU Pangandaran Universitas Padjadjaran pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa dari prodi Administrasi Bisnis, Ilmu Komunikasi, Keperawatan, Perikanan dan Peternakan (n=240) yang diambil dengan teknik convenience sampling. Data dikumpulkan secara daring melalui google form menggunakan kuesioner Academic Motivation Scales (AMS). Seluruh data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif univariat dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 52,9% mahasiswa memiliki motivasi belajar yang sedang, adapun item pada komponen motivasi intrinsik menjadi komponen yang berkontribusi besar terhadap motivasi belajar dengan nilai rata-rata 4,45 (SD=1,36) sedangkan motivasi ekstrinsik mendapatkan rata-rata 3,13 (SD=1,57) dan amotivasi mendapatkan rata-rata 4,31 (SD=1,53). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa PSDKU Unpad di Pangandaran mempunyai motivasi belajar yang sedang dan mulai bisa beradaptasi pada pembelajaran daring. Disarankan pada pihak PSDKU Unpad Pangandaran untuk menarik minat mahasiswa dengan perkembangan teknologi pembelajaran. Strategi yang disarankan adalah berbasis HOTS, SAVI dan menyediakan strategi media visual seperti Gather Town. Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi mengenai perkembangan motivasi belajar dalam pembelajaran daring pada lingkup yang lebih luas.Item Gambaran Penerapan Intervensi Terapi Remedial dan Terapi Perilaku untuk Meningkatkan Daya Konsentrasi pada Anak Berkebutuhan Khusus di QQ Mitra Ananda Kota Jakarta Timur(2023-08-25) SUHAILLA MUSIARGA; Aat Sriati; Gusgus Ghraha RamdhaniePendahuluan:Anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik yang berbeda dari anak normal lainnya salah satunya adalah gangguan perkembangan neurologis yang menyebabkan gangguan konsentrasi. Gangguan konsentrasi yang dialami memerlukan pemecahan masalah salah satunya berupa pemberian terapi. Terapi yang dapat dilakukan untuk perbaikan daya konsentrasi anak berkebutuhan khusus adalah terapi remedial dan perilaku, oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti gambaran konsentrasi anak berkebutuhan khusus yang menjalani terapi remedial dan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran terapi remedial dan perilaku dalam meningkatkan daya konsentrasi pada anak berkebutuhan khusus di QQ Mitra Ananda Metode Penelitian: Rancangan penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi dokumentasi dan teknik pengambilan sampel secara total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 responden anak berkebutuhan khusus yang menjalani terapi remedial dan perilaku di QQ Mitra Ananda. Instrumen yang digunakan yaitu observasi rating scale evaluasi kemampuan berkonsentrasi berdasarkan DSM IV-TR dengan analisis univariat. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan sebelum menerima terapi perilaku dan remedial daya konsentrasi anak berada dalam kategori rendah sebanyak 25 orang anak (78,1%). Setelah mendapatkan terapi yang sama dalam rentang waku 6 bulan-2 tahun terjadi peningkatan konsentrasi dalam kategori sedang terhadap 17 orang anak (53,1%). Simpulan dan Saran: Diketahui bahwa terdapat perbedaan tingkat daya konsentrasi pada anak berkebutuhan khusus yang menjalani terapi remedial dan perilaku dengan tingkat konsentrasi sebelumnya adalah rendah menjadi kategori konsentrasi sedang setelah menjalani terapi yang sama dalam rentang waktu 6 bulan hingga 2 tahun. Keberhasilan proses terapi dalam meningkatkan daya konsentrasi pada anak berkebutuhan khusus turut didukung oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dan referensi untuk pengembangan program bagi anak berkebutuhan khusus dan penelitian selanjutnya di bidang serupa.